Coba sini Mama cek, uang THR anak masih ada sisa atau sudah ludes nih? Nah, sama seperti dengan membangun kebiasaan baik lainnya, untuk memiliki money habit yang baik si kecil perlu mempelajarinya sedari dini. Nah, di artikel ini Mamasea akan memberikan tips dan cara mengajarkan anak menabung. Berikut informasi selengkapnya!

1. Jelaskan Konsep Menabung dan Manfaatnya

Kalau sampai hari ini Mama masih beranggapan apa untungnya mengajarkan anak menabung karena belum tahu manfaatnya, maka ini saatnya merubah perspektif. Ahli perencana keuangan menyebut bahwa tidak perlu menunggu mereka remaja apalagi dewasa untuk mengenalkan anak bagaimana mengelola uang.

Cara sederhananya, Mama bisa menjelaskan dengan sederhana bahwa menabung sekarang, manfaatnya bisa terasa di masa depan. Beri mereka pemahaman bahwa dengan uang, mereka bisa membiayai kebutuhan dan membeli keperluan lainnya, tapi bukan segalanya dalam hidup. Dengan begitu, anak akan menghargai uang dan menggunakannya untuk alasan yang tepat.

2. Libatkan Anak dalam Transaksi Uang

Belum sampai masuk ke tahap menabung, Mama bisa melibatkan si kecil saat bertransaksi yang mengharuskan Mama mengeluarkan sejumlah yang. Misalnya saat belanja di pasar, membayar tukang ojek, dan sebagainya.

Begitu pula saat Mama menerima uang hasil jualan atau sejenisnya. Dengan begitu, anak akan mengerti bahwa uang adalah media pembayaran yang digunakan sehari-hari. Untuk mendapatkan dan mengeluarkannya, ada sederet usaha yang perlu dihargai. Entah sebagai itu sebagai hak maupun kewajiban.

3. Ajak Anak Membeli Celengan

Nah, masuk ke cara menabungnya. Di tahap ini Mama bisa membelikan si kecil celengan untuk tempat mereka menabung. Supaya lebih semangat, boleh juga membebaskan mereka memilih satu yang mereka suka.

Karena belum punya penghasilan seperti orang dewasa, maka sudah pasti uangnya dari Mama atau Papa. Untuk itu, Mama bisa mulai mengajarkan mereka menabung lewat uang saku atau uang kembalian belanja yang Mama serahkan pada si kecil.

Saat celengannya sudah penuh, Mama bisa lho mengajak mereka pergi ke bank untuk memindahkan uangnya. Dengan begitu, pemahaman anak soal uang menjadi semakin luas.

4. Tidak Selalu Mengabulkan Permintaan Anak

Nah, meski sudah punya tabungan sendiri, tanamkan pada anak untuk tidak bermudah-mudah dan mengharapkan hal yang instan. Ajarkan pada anak untuk membedakan antara keinginan dan kebutuhan.

Anak perlu memahami bahwa tidak semua keinginan (apalagi yang melibatkan uang) harus selalu dipenuhi. Ini akan membantu mereka memahami pentingnya berpikir sebelum membeli. Tujuannya agar mereka tidak berperilaku impulsif, konsumtif, apalagi sampai memaksakan diri membeli sesuatu di luar kemampuannya. 

5. Beri Target agar Termotivasi

Saat anak benar-benar menginginkan sesuatu, misalnya beli sepeda baru atau pergi berlibur, bantu mereka untuk mewujudkannya. Caranya dengan dorong mereka untuk menabung. Beri mereka target sampai jumlah tertentu baru mereka bisa mendapatkannya. Lalu sebagian besarnya tetap Mama yang bantu.

Jangan sampai anak melihat hal ini sebagai sesuatu yang sia-sia dan tidak logis. Ingat, tujuan utama kita mengajarkan anak cara menabung adalah untuk membentuk money habit yang sehat bukan membiarkannya menghidupi diri sendiri apalagi sampai menyengsarakannya.

Tapi, kalau keinginan si kecil cuma sebatas beli mainan atau mobil-mobilan, mending sewa aja nggak sih di Mamasewa? Selain banyak pilihannya, kualitasnya nggak perlu diragukan dan yang paling penting harganya aman banget di kantong. Nah, uang tabungannya bisa dipakai untuk menciptakan pengalaman dengan pergi berlibur atau mengunjungi tempat yang si kecil impikan. Setuju?

BACA JUGA:

Yuk, Intip Manfaat dan Tips Traveling Nyaman Bersama Anak

7 Perlengkapan Wajib Bawa saat Berlibur bersama Batita

5 Tempat Liburan Ramah Anak Ini Menjadi Destinasi Favorit Keluarga!

Tinggalkan Balasan