Ternyata masalah tidur tidak hanya dialami orang dewasa tapi juga anak-anak. Dampak yang ditimbulkan pun tak kalah membahayakan. Mulai dari menghambat hormon pertumbuhan sampai mengacaukan suasana hati. Di artikel ini, Mamasewa telah merangkum bahaya anak tidur terlalu malam dan bagaimana cara mengatasinya. Simak sampai tuntas untuk mendapat insight bermanfaat!

Mengapa Anak Tidur Terlalu Malam Berbahaya?

Anak-anak membutuhkan waktu tidur yang lebih panjang dibanding orang dewasa. Umumnya, anak usia 1-5 tahun membutuhkan sedikitnya 10 – 12 jam untuk tidur malam dan 1 – 2 jam untuk tidur siang.

Bagi anak, tidur bukan hanya untuk mengistirahatkan tubuh, tetapi juga untuk mendukung proses pertumbuhan, menjaga imunitas, dan meningkatkan kecerdasannya. Oleh karena itu, Mama sebaiknya tidak menganggap sepele bahaya anak tidur terlalu malam berikut ini.

1. Mengganggu Hormon Pertumbuhan

Melansir laman Verywell Family, hormon pertumbuhan mulai diproduksi otak saat anak sedang tidur, yakni sekitar pukul 22.00 – 02.00 dan mencapai puncaknya saat pukul 23.00.

Itu sebabnya, tidur terlalu malam bisa mengganggu kinerja hormon pertumbuhan dan menimbulkan masalah kesehatan bagi si kecil. Sebuah studi neuroendocrinology pun mengonfirmasi bahwa anak yang kekurangan waktu tidur cenderung lebih pendek dibanding mereka yang tidur dengan cukup.

2. Meningkatkan Risiko Obesitas dan Gangguan Metabolik

Selain karena makan berlebihan dan kurang aktif bergerak, risiko obesitas dan gangguan metabolik seperti diabetes juga bisa disebabkan karena pola tidur yang kacau.

Alasannya karena saat tidur tubuh akan memproduksi hormon leptin yang memberikan rasa kenyang. Sementara anak yang tidur terlalu malam bisa kekurangan hormon ini sehingga membuat mereka ingin terus makan demi merasa kenyang.

3. Menurunkan Kekebalan Tubuh

Saat tidur, tubuh akan memperbaiki kerusakan-kerusakan yang terjadi akibat aktivitas seharian dengan membangun sistem kekebalan tubuh, 

Itulah alasan kenapa anak yang kurang tidur atau tidur terlalu malam bisa memiliki imunitas yang lebih rendah sehingga lebih gampang sakit dan terkena infeksi.

4. Kelelahan Sepanjang Hari

Sama seperti orang dewasa, anak bisa mengalami kelelahan dan rasa ngantuk sepanjang hari karena kurang tidur. Tentu saja hal ini bisa mengganggu aktivitas mereka. Terlebih bagi mereka yang sudah memasuki usia sekolah.

5. Mengganggu Proses Belajar

Ahli saraf dari University of Massachusetts Amherst mengungkapkan bahwa tidur berperan penting dalam membantu proses belajar anak. Anak-anak yang tidur larut malam lebih sulit menyerap informasi baru dan memiliki daya ingat 15 persen lebih rendah.

Maka tak salah kalau, kurangnya waktu tidur atau tidur terlalu malam bisa mengganggu bahkan menurunkan performa akademik anak.

6. Sulit Fokus dan Konsentrasi

Anak yang kurang tidur memiliki risiko 3 kali lebih besar mengalami masalah hiperaktif dan impulsif. Akibatnya, mereka akan sulit untuk fokus dan memperhatikan hal-hal di sekitarnya.

Hal ini bisa berdampak pada kemampuan anak untuk belajar dan berinteraksi. Selain itu, karena kurang konsentrasi anak cenderung menjadi kurang waspada sehingga bisa meningkatkan risiko cedera, terutama saat bermain atau beraktivitas fisik.

BACA JUGA: Bayi Meninggal Tertindih Ibu, Benarkah Co-sleeping Berbahaya?

7. Mengganggu Suasana Hati

Selain berdampak pada fisik, kurang tidur atau tidur terlalu malam juga buruk untuk perkembangan mental si kecil.

Sebuah studi yang dimuat dalam Journal of Applied Social Psychology menyebutkan bahwa kurang tidur bisa membuat anak susah mengontrol diri, berpikir jernih, dan kesulitan menghadapi stres. Akibatnya anak jadi lebih mudah marah dan suasana hatinya tidak baik.

Cara Mengatasi Masalah Anak Tidur Terlalu Malam

Anak yang tidur larut malam juga bisa membuat Mama dan Papa stres karena kehilangan waktu tidur. Padahal besok harus bangun pagi untuk beraktivitas. Oleh karena itu, setelah memahami bahaya anak tidur terlalu malam dan dampaknya bagi orangtua, Mama perlu melakukan tips berikut ini demi memperbaiki pola tidur si kecil. 

  1. Perbaiki rutinitas tidur anak dengan membuat jadwal tidur dan melakukan kebiasaan rutin sebelum tidur  
  2. Menciptakan suasana yang kondusif dan menenangkan mendekati waktu tidur. Jangan sampai Mama sibuk nonton sinetron dan Papa asyik nonton bola saat si kecil harus berangkat tidur
  3. Hindari bermain gadget menjelang waktu tidur karena cahaya biru yang dipancarkan justru membuat tubuh dalam mode awas
  4. Buat anak lebih aktif di siang hari dan kurangi aktivitasnya di malam hari
  5. Batasi lama waktu tidur siangnya maksimal 2 jam dan biasakan anak bangun pagi sebelum jam 7 meski di hari libur
  6. Jangan memberikan anak makanan maupun minuman yang mengandung kafein, seperti teh, cokelat panas, minuman bersoda, maupun es krim
  7. Lakukan metode relaksasi dengan latihan pernapasan, meditasi, atau body scan agar anak lebih rileks

Mam, sampai sini sudah paham kan betapa bahaya kalau anak tidur terlalu malam? Semoga artikel ini bermanfaat dan bisa memberikan wawasan untuk Mama dan Papa dalam membangun pola tidur yang baik untuk si kecil. Sebenarnya, untuk melakukannya Mama dan Papa bisa melatihnya sejak anak masih bayi. Caranya dengan rutin melakukan sleep training dan nap training, juga menyediakan ranjang khusus bayi yang bisa Mama temukan di Mamasewa. Ada berbagai produk dan tipe yang bisa Anda jadikan pilihan. Untuk informasi selengkapnya, klik di sini!

Tinggalkan Balasan