Memasuki minggu ke-11 di tahun 2024, Kementerian Kesehatan RI mencatat lebih dari 6.000 kasus flu Singapura atau Head, Foot, and Mouth Disease (HFMD) terjadi di Indonesia. Jumlah ini pun diperkirakan akan terus bertambah saat lebaran. 

Melihat peningkatan tren di tiga bulan pertama ini, Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) menghimbau orangtua untuk lebih waspada atas risiko penularan penyakit ini. Pasalnya, sebagian kasus flu Singapura terjadi pada usia anak. Meski ada juga kasus pada orang dewasa. Berikut informasi selengkapnya!

Potensi Penularan Flu Singapura Selama Lebaran

Mobilisasi selama mudik lebaran diprediksi bakal meningkatkan jumlah kasus flu Singapura di Indonesia. Itu sebabnya IDAI meminta masyarakat untuk lebih hati-hati dan waspada. Terlebih bagi yang mudik menggunakan transportasi umum.

Meskipun termasuk dalam kategori penyakit ringan, tingkat penularan flu Singapura sangat tinggi. Penyakit ini bisa menular sebelum gejala penyakit muncul bahkan setelah gejala selesai.

Penularannya hampir mirip dengan COVID-19, yaitu melalui droplet. Namun, kasus ini seringkali tidak disadari dan dianggap sebagai penyakit yang sepele. Akibatnya banyak orangtua lengah dan kecolongan.

Gejala Flu Singapura

Menurut anggota Unit Kerja Koordinasi (UKK) Infeksi Penyakit Tropik Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), Edi Hartoyo, kasus HFMD memang  paling banyak terjadi saat peralihan musim hujan ke musim kemarau.

“Jadi, insidennya (HFMD) akan naik pada musim peralihan. Kalau kita kan ada dua musim, musim hujan dan musim panas. Satu bulan yang lalu, kasusnya cukup meningkat,” ujarnya.

Sebagai informasi tambahan, flu Singapura ini berbeda dengan flu biasa yang disebabkan oleh virus influenza ya, Mam. Flu Singapura disebabkan oleh strain coxsackievirus sehingga gejala yang timbul juga cukup bebeda. Berikut di antaranya:

  • Demam tinggi
  • Sakit tenggorokan
  • Kehilangan nafsu makan
  • Muncul luka melepuh di lidah, gusi, dan bagian dalam pipi
  • Muncul ruam merah mirip cacar air
  • Sakit perut

Upaya Mencegah Flu Singapura pada Anak

Nah, supaya si kecil terlindungi dari flu Singapura, berikut adalah beberapa upaya pencegahan yang bisa Mama lakukan selama musim lebaran.

1. Jaga Perilaku Hidup Bersih dan Sehat  

Sebagaimana yang telah disebutkan, flu Singapura bisa menular melalui droplet maupun permukaan benda yang tercemar seperti mainan maupun perlengkapan makan.

Namun, kalau sewanya di Mamasewa Anda tidak perlu khawatir soal kebersihannya karena kami selalu memastikan higienitas produk sebelum dikirimkan ke alamat Mama.

Meski begitu, pastikan Mama dan keluarga selalu menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat. Salah satu caranya adalah dengan rutin mencuci tangan. Terutama sesudah bepergian keluar rumah, setelah buang air, dan sebelum makan. Juga sebelum dan setelah menyentuh bayi.

BACA JUGA: MENGAJARKAN 6 LANGKAH CUCI TANGAN PADA SI KECIL

2. Memakai Masker

IDAI juga kembali mengingatkan masyarakat untuk kembali memakai masker saat bepergian untuk mengurangi risiko penularan. Terutama bagi mereka yang sedang sakit.

Pemakaian masker ini bisa mulai digunakan oleh anak berusia di atas 2 tahun ya, Mam! 

3. Hindari Kontak dengan Pengidap HFMD

Sekalipun lebaran adalah momen menyambung silaturahmi, sebaiknya Mama dan keluarga tidak memaksakan diri untuk menyambagi kerabat yang sedang sakit atau bahkan telah terkonfirmasi flu Singapura.

Dengan menghindari kontak langsung dengan penderita, risiko penularan bisa ditekan. Begitu pula bagi orang yang menunjukkan gejala, sebaiknya Anda tidak bersikap egois sehingga bisa menyebarkan penularannya pada orang lain.

4. Menjaga Daya Tahan Tubuh

Dengan alasan ‘mumpung’, banyak orang kurang mengontrol asupan makanan yang dikonsumsinya. Akibatnya tubuh lebih rentan sakit dan tertular penyakit.

Oleh sebab itu, Mama dan keluarga tetap dianjurkan untuk menjaga pola makan yang sehat dan bergizi seimbang agar daya tahan tubuh tetap terjaga. Kalau perlu tambah dengan suplementasi vitamin karena biasanya tubuh lebih cepat lelah saat sedang mudik. Bagi anak-anak, pastikan waktu tidurnya tetap terjaga ya, Mam!

5. Tidak Sembarangan Menyentuh atau Mencium Anak

Berkumpul dengan keluarga besar saat Hari Raya memang susah dihindari. Namun untuk meminimalisir risiko penularan penyakit, Mama bisa mengingatkan diri untuk tidak sembarangan menyentuh apalagi mencium anak yang masih kecil.

Kalau disampaikan dengan baik, orang dewasa yang paham pasti bisa mengerti kok, Mam.

Sekian informasi seputar risiko penularan flu Singapura saat lebaran yang mesti Mama waspadai. Semoga Mama dan keluarga selalu dalam kondisi sehat, ya!

Tinggalkan Balasan