Dibalik kebahagiaan menyambut kelahiran sang buah hati, ibu yang baru melahirkan rentan mengalami baby blues. Dimana para ibu biasanya merasakan perubahan suasana hati yang cukup intens. Seperti mudah tersinggung, kehilangan nafsu makan, menangis tiba-tiba, cemas berlebihan, hingga merasa depresi. Meski ini kondisi yang lumrah, baby blues tetap perlu diatasi dengan baik. Kalau tidak, baby blues bisa berubah jadi bahaya. Berikut adalah risiko jika baby blues tidak diatasi dengan tepat!

1. Memperlambat Proses Recovery Pasca Melahirkan

Baby blues bisa membuat ibu merasa rendah diri dan sulit melakoni peran barunya sebagai ibu. Mereka mungkin merasa bersalah karena tidak merasa bahagia atas kehadiran buah hatinya. 

Kalau sudah begini, pikiran mereka bisa semakin kemana-mana, sulit tidur, hingga kehilangan nafsu makan. Akibatnya, proses pemulihan ibu pasca melahirkan bisa terhambat. Padahal ibu yang baru melahirkan juga butuh perhatian ekstra, sama seperti bayinya, untuk memulihkan kondisinya pasca melahirkan.

2. Mempengaruhi Kondisi Bayi

Ibu dan bayinya memiliki koneksi batin yang tidak bisa dirupakan. Ketika ibunya merasa buruk, cemas, dan gelisah, bayi mungil ini bisa ikut merasakannya.

Maka tak heran kalau bayi jadi lebih rewel, sering menangis, dan susah ditidurkan saat ibunya mengalami hari-hari yang buruk. Secara tidak langsung, ini bisa memengaruhi kondisi si kecil.

3. Menghambat Produksi ASI

Baby blues secara tidak langsung juga bisa memengaruhi produksi ASI. Iya benar, selain dipengaruhi oleh suplai makanan yang Mama konsumsi, produksi ASI juga sangat dipengaruhi oleh kondisi pikiran dan psikis ibu.

Studi eksperimental pun mengonfirmasi bahwa stres fisik maupun mental bisa mengganggu refleks pengeluaran ASI. Hal ini bisa semakin buruk jika tidak segera diatasi dan dicari jalan keluarnya.

BACA JUGA: APA ITU DADDY BLUES? PAHAMI PENYEBAB, GEJALA DAN CARA MENGATASINYA

4. Berpotensi Menjadi Depresi

Mengutip laman Okezone Health, psikiater dr. Tribowo T. Ginting, SpKJ(K) menjelaskan bahwa baby blues syndrome yang tidak ditangani dengan baik sangat berpotensi berkembang menjadi depresi pasca melahirkan.

Baby blues biasanya berlangsung singkat dalam hitungan hari. Namun kalau sudah lebih dari dua minggu, maka ada kecenderungan kondisi ini sudah mengarah kepada gejala depresi.

5. Muncul Keinginan untuk Mencelakai Diri Maupun Anak

Belum diketahui penyebab pasti kenapa ibu yang baru melahirkan bisa mengalami baby blues. Sementara ini, pendapat terkuat adalah akibat fluktuasi hormonal yang drastis. Ditambah dengan waktu istirahat yang kurang sehingga kondisi emosinya menjadi kurang stabil.

Dalam situasi seperti ini, ibu mungkin memiliki pikiran untuk melukai diri maupun anaknya. Meski begitu, mereka masih sadar bahwa semestinya mereka tidak boleh berpikir begitu.

Untuk mencegah hal tersebut, dukungan keluarga mutlak diberikan. Seringkali mereka bersorak sorai menyambut kehadiran anggota keluarga baru dan sedikit melupakan sang ibu yang sebenarnya juga butuh banyak bantuan untuk memulihkan kesehatannya.Untuk membantu Mama mendapatkan istirahat yang cukup, Papa bisa membantu memberikan ASI pompa lewat dot saat Mama istirahat atau menemani si kakak bermain mobil-mobilan dari Mamasewa selagi Mama mengurus si adik.

Tinggalkan Balasan