Di artikel ini, Mamasewa telah merangkum beberapa tips mengurangi kebiasaan buruk anak dengan cara yang seru tanpa harus ngomel. Cara-cara ini, kami elaborasikan dengan penjelasan Amrit Gurbani, seorang emotions coach sekaligus founder Happykids Parenting lewat akun Instagramnya. Nah, buat Mama dan Papa yang sekarang juga sudah mulai kehabisan ide bagaimana mengatasi kebiasaan buruk si kecil, yuk ikuti tips berikut ini!

Tips Mengurangi Kebiasaan Buruk Anak

Seiring dengan pertumbuhannya, ada masanya anak turut mengembangkan beberapa kebiasaan buruk yang tidak kita harapkan. Oleh karena itu, penting bagi orangtua untuk memahami dan membantu mereka mengurangi bahkan menghentikan kebiasaan buruk anak. Yuk, lakukan dengan cara di bawah ini!

1. Gunakan Pendekatan yang Lebih Tenang

Saat melihat kebiasaan buruk anak, seringkali orangtua ngomel dan marah. Mulai sekarang, yuk kita coba gunakan pendekatan yang lebih kalem untuk mengatasinya, Mam.

Bagaimanapun, anak-anak suka meniru orangtuanya. Itu sebabnya sangat penting untuk memberi teladan yang baik bagi mereka. Termasuk untuk menghentikan kebiasaan buruknya.

2. Pilih Kebiasaan Buruk yang Mau Dikurangi

Untuk memulainya, Mama bisa terlebih dahulu menanyakan pada anak apakah ada masalah atau sesuatu yang mengganggunya sehingga mereka melakukan kebiasaan buruk tersebut.

Kalau ternyata tidak alasan spesifik, Mama bisa mengajak anak untuk mengurangi kebiasaan buruk. Caranya, ikutlah berpartisipasi dalam “permainan” ini.

Pertama-tama, Mama pilih dulu satu kebiasaan buruk yang ingin Mama kurangi. Misalnya, melewatkan sarapan. Selanjutnya, dorong anak memilih kebiasaan buruknya. Kalau mereka bingung, Mama bisa membantu memilihnya. Contohnya, sering tidak menghabiskan makanan.

3. Komunikasikan Aturan Mainnya

Supaya anak tidak merasa terbebani, Amrit Gurbani memang menyarankan agar proses ini dilakukan selayaknya sedang bermain. Psikolog anak pun setuju bahwa permainan adalah salah satu cara yang efektif untuk memperbaiki perilaku anak.

Maka, katakan pada mereka bahwa sekarang Mama dan si kecil akan serius melakukan permainan ini.

BACA JUGA: SENI MENDIDIK ANAK DI ERA DIGITAL, TANTANGAN DAN TIPS MENGHADAPINYA

4. Sepakati Konsekuensi saat Melanggar Aturan

Seperti aturan bermain pada umumnya, dalam hal ini Mama dan si kecil juga perlu membuat kesepakatan soal konsekuensinya. Misalnya, kalau mereka tidak menghabiskan makanannya, maka tidak akan ada makanan penutup.

Meski maksudnya untuk mendisiplinkan, selalu hindari konsekuensi yang sifatnya tidak logis. Seperti tidak memberikan mereka makan esok sampai besok. Alih-alih memperbaiki kebiasaan buruknya, mereka mungkin bakal lebih agresif karena merasa tertekan.

5. Mau Diingatkan dan Saling Mendukung

Sebaliknya, saat Mama yang melanggar aturan. Maka Mama juga harus menerima konsekuensinya. Jangan lupa ucapkan terima kasih karena sudah diingatkan.

Begitu pula saat mengingatkan si kecil. Ingatkan mereka tanpa harus menaikkan oktaf. Ingat lagi bahwa kalian sedang menuju finish line yang sama, maka ada baiknya kalau Mama dan si kecil saling mendukung satu sama lain.

6. Arahkan Anak untuk Berperilaku Lebih Baik

Menurut American Academy of Pediatrics, anak-anak sering berperilaku tidak baik karena mereka bosan dan tidak tahu bahwa itu salah. Maka dari itu, tugas orangtua adalah untuk mengarahkan agar perhatian anak bisa difokuskan untuk melakukan hal-hal yang lebih positif.

Begitu pula saat anak mulai menunjukkan tanda-tanda akan mengulangi kebiasaan buruknya, bantu alihkan perhatiannya dan mulai topik pembicaraan yang membuatnya tertarik.

7. Ulangi dan Pilih Kebiasaan Baru

Nah, kalau cara ini berhasil maka langkah selanjutnya adalah membiarkan permainan ini berulang dari nol. Pilih lagi satu kebiasaan buruk yang mau diperbaik dan ulangi proses yang sama. Jangan lupa untuk tetap bersenang-senang dan menikmati “permainan” ini ya, Mam!Ngomongin soal permainan, Mama bisa lho menemukan berbagai pilihan mainan yang tepat sesuai dengan tahap usia anak di Mamasewa. Mulai dari baby gym sampai brakiasi, semuanya bisa Mama temukan di sini. Soal harga sudah pasti lebih bersahabat kok, Mam!

Tinggalkan Balasan