Waktu masih kecil mau digendong sana-sini, tapi pas sudah agak besar kok si kecil jadi takut ketemu orang ya, Mam? Kalau Mama juga mengalami ini, mungkin anak Anda mengalami stranger anxiety. Penasaran apa itu stranger anxiety pada anak? Yuk, simak ulasan selengkapnya di artikel ini! 

Apa Itu Stranger Anxiety? 

Stranger anxiety adalah perasaan takut atau cemas yang dialami anak saat bertemu dengan orang yang belum atau tidak dikenal. 

Sebenarnya kondisi ini normal dan termasuk naluri baik karena si kecil bisa membedakan siapa orang yang bisa mereka percaya dan bisa menjaganya. 

Umumnya hal ini terjadi ketika anak memasuki usia 6-8 bulan dan puncaknya saat mereka berusia sekitar 12-15 bulan. Namun Mama tak perlu khawatir, kondisi ini akan berangsur berkurang saat si kecil tumbuh lebih besar.

Perbedaan Stranger Anxiety dengan Separation Anxiety

Sekilas, ciri-ciri stranger anxiety mirip dengan separation anxiety. Tapi sebenarnya kedua kondisi ini berbeda. 

Stranger anxiety lebih mengarah pada kondisi di mana si kecil takut bertemu orang baru atau ditinggalkan bersama orang yang asing baginya. 

Sementara separation anxiety lebih kepada perasaan cemas saat anak ditinggalkan atau terpisah dari orangtua atau pengasuhnya. 

BACA JUGA: ANAK REWEL SAAT SILATURAHMI LEBARAN, ORANGTUA HARUS APA?

Cara Mengatasi Stranger Anxiety pada Anak

Meski termasuk hal yang lumrah dalam perkembangan buah hati Mama, ada beberapa hal yang bisa Mama lakukan untuk membantu si kecil mengatasi stranger anxiety. Berikut di antaranya. 

1. Tidak Memaksa Anak Bersikap Ramah

Stranger anxiety pada anak tidak selalu ditandai dengan menangis atau rewel. Ada juga anak yang jadi lebih diam seperti dalam mode waspada. 

Kalau sudah begini, sebaiknya Mama tidak memaksa si kecil untuk bersikap ramah dan menyapa orang yang tak dikenalnya. 

2. Jangan Abaikan Perasaan Anak

Menghadapi anak yang rewel karena stranger anxiety mungkin agak merepotkan. Namun Mama perlu memahami bahwa kecemasan si kecil adalah perasaan yang valid. 

Untuk itu, jangan abaikan perasaannya. Bantu si kecil agar lebih tenang tanpa harus melabelinya ini itu. 

3. Beri Waktu untuk Beradaptasi

Kebanyakan anak butuh waktu untuk mengenali dan beradaptasi saat dibawa ke tempat baru dan bertemu orang-orang baru. 

Untuk itu biarkan mereka memilikinya, hitung-hitung untuk ‘pemanasan’. Selebihnya dampingi mereka saat ada kerabat yang mendekat. Lambat laun, si kecil akan mulai terbiasa dan mau berinteraksi. 

4. Beri Penjelasan pada Teman dan Saudara

Kalau si kecil rewel dan tetap menolak berinteraksi, Mama bisa memberikan penjelasan pada kerabat atau teman Anda. 

Kalau mereka menyebut si kecil sebagai pemalu, tidak sopan, atau sejenisnya, Mama bisa segera mengoreksinya. Katakan bahwa anak Anda memang butuh waktu saat bertemu orang baru. 

Tanpa disadari, ini bisa mengafirmasi perasaan anak sekaligus membantunya meregulasi emosi. 

5. Tetap Tenang

Terakhir, saat anak rewel ketemu orang baru, Mama sebaiknya tidak ikut-ikutan rungsing.

Cobalah tetap tenang dan mempertahankan emosi positif karena si kecil akan sangat peka dengan apa yang Anda rasakan. Caranya Mama bisa mengajaknya bermain dan bersenang-senang dengan beragam mainan yang bisa Anda temukan di Mamasewa. Ada baby gym,rocking horse, pretend play, swing and slide, dan masih banyak pilihan lainnya. Untuk mengetahui koleksi selengkapnya, klik di sini, Mam!

Tinggalkan Balasan