Bayi rewel dan menangis kencang karena mendapat stimulasi berlebihan memang tidak perlu terlalu dikhawatirkan karena akan berangsur tenang dengan sendirinya. Meski begitu, bukan berarti bisa dibiarkan begitu saja karena riset telah membuktikan bahwa overstimulasi pada bayi bisa menyebabkan perubahan perilaku dan penurunan kognitif. Oleh karena itu, Mama tetap harus tahu bagaimana cara mengatasi overstimulasi pada bayi. Berikut ulasan selengkapnya!

Penyebab Overstimulasi pada Bayi

Bayi memiliki tingkat toleransi dan sensitivitas yang berbeda-beda terhadap stimulus dari lingkungan sekitarnya. Namun pada prinsipnya, overstimulasi pada bayi disebabkan oleh stimulus berlebihan dari apa yang mampu mereka terima. Berikut adalah beberapa faktor yang bisa membuat bayi mengalami overstimulasi.

1. Terlalu Banyak Rangsangan Sensorik

Suara keras, cahaya yang terlalu terang, benda yang bergerak cepat, atau mainan yang berwarna-warni bisa menciptakan stimulasi berlebihan bagi bayi. Itu karena sistem saraf mereka belum matang sempurna sehingga terlalu banyak rangsangan sensorik bisa membuat mereka kewalahan.

2. Lingkungan yang Tidak Kondusif

Lingkungan yang terlalu bising dan ramai orang bisa membuat bayi merasa stres. Itu karena mereka lebih rentan terhadap rangsangan berlebih. Contohnya seperti saat bepergian ke tempat wisata, datang ke undangan pernikahan, atau acara keluarga yang dihadiri banyak orang. Tak jarang bayi jadi rewel dan sulit tenang.

3. Screen Time yang Berlebihan

Screen time juga bisa menjadi penyebab overstimulasi pada bayi. Itulah alasan kenapa American Academy of Pediatrics (AAP) tidak merekomendasikan screen time bagi anak yang berusia di bawah 2 tahun dan membatasi penggunaannya untuk anak yang lebih besar.

4. Aktivitas Fisik yang Intens

Terlalu banyak kontak fisik atau aktivitas fisik yang intens bisa membuat si kecil mengalami overstimulasi. Contohnya, digendong bergantian oleh banyak orang, sering disentuh dan dipeluk, atau diajak berkegiatan yang melibatkan banyak gerak. Belum lagi kalau ternyata jadwal istirahatnya terganggu dan kurang, maka jangan kaget kalau tiba-tiba mereka berubah rewel.

5. Perubahan Rutinitas

Bayi yang sudah terbiasa dengan jadwal harian yang konsisten mungkin akan merasa kewalahan dan sulit beradaptasi saat terjadi perubahan rutinitas. Misalnya saat sedang liburan. Jam tidur atau jadwal menyusunya mungkin agak bergeser sehingga merasa tidak nyaman dan akhirnya rewel.

6. Terlalu Banyak Interaksi

Beberapa bayi mungkin terlihat sangat bersemangat saat bertemu orang-orang baru tapi tak sedikit yang malah rewel saat bertatap muka dengan banyak orang sekaligus. Ini sama sekali tidak berhubungan dengan apakah mereka bayi yang ramah atau tidak, tapi karena bayi juga memiliki tingkat toleransi sosial yang berbeda-beda. Jadi, stop melabeli mereka dengan sebutan-sebutan yang tidak diperlukan, ya!

7. Perubahan Suhu

Suhu yang terlalu dingin atau terlalu panas bisa menjadi penyebab overstimulasi dan membuat si kecil tidak nyaman. Oleh karena itu, pastikan si kecil tetap nyaman dengan suhu yang sesuai ya, Mam!

Cara Mengatasi Overstimulasi pada Bayi

Saat Mama menyadari si kecil mengalami overstimulasi, beberapa langkah berikut ini bisa Anda lakukan untuk menenangkan si kecil. Yuk, simak informasinya!

1. Kurangi Stimulus

Hal pertama yang harus Mama lakukan adalah dengan mengurangi atau menghilangkan stimulusnya. Misalnya dengan meredupkan lampu, mematikan televisi, atau menjauhkan si kecil dari keramaian. Hal ini akan membantu mereka untuk lebih tenang.

2. Pindahkan Bayi ke Tempat yang Tenang

Selanjutnya, cara terbaik untuk mengatasi bayi yang mengalami overstimulasi adalah dengan membawa mereka ke tempat yang tenang dan jauh dari kebisingan. Misalnya ke kamar tidur, lalu Mama bisa mengatur suhu ruangan dan meredupkan lampu agar mereka lebih mudah ditenangkan.

3. Berikan Pelukan

Mengelus atau memeluk bayi yang rewel bisa memberikan rasa nyaman bagi mereka. Oleh karena itu, saat si kecil rewel Mama bisa menggendongnya sambil menepuk-nepuk punggungnya. Selain itu, suara dan kata-kata lembut yang keluar dari mulut Mama juga bisa membantunya lebih cepat tenang karena mereka tahu bahwa saat ini mereka sudah berada di tempat yang aman.

4. Pastikan Kebutuhan Bayi Terpenuhi

Selagi menenangkan bayi yang rewel, ada baiknya kalau Mama adalah orang pertama yang harus lebih dulu tenang karena bayi sangat peka dengan vibes orang-orang di sekitarnya. Selanjutnya, Mama perlu memastikan apakah semua kebutuhan si kecil sudah terpenuhi. Misalnya sudah diganti popoknya dan disusui.

5. Berikan Waktu untuk Menangis

Saat mengalami overstimulasi, ada bayi yang ingin didekap tapi ada juga yang justru tidak ingin digendong ataupun disentuh. Itu sebabnya, Mama perlu memberikan mereka waktu untuk menangis dan mengeluarkan emosinya. Kebanyakan, bayi akan merasa lelah dan tertidur setelah puas menangis. 

6. Dengarkan White Noise

Sejumlah penelitian telah mengonfirmasi bahwa white noise bisa membantu bayi merasa tenang dan lebih cepat tidur. Itu karena suara yang konstan dan teratur mampu meredam suara-suara lain yang sifatnya ‘mengganggu’. 

7. Letakkan Bayi di Dalam Stroller

Kalau overstimulasi terjadi saat si kecil sedang bepergian, Mama bisa meletakkan mereka di dalam kereta bayi sambil mengayunkannya pelan-pelan. Mama juga bisa memberikan selimut atau membedongnya agar mereka merasa lebih hangat sekaligus mengurangi kontak fisik dan sentuhan. Tapi ada juga yang lebih suka kalau digendong, Mam. Jadi, sesuaikan saja dengan kondisi masing-masing, ya! Nah, kalau anak Mama tim yang lebih suka diletakkan di stroller atau digendong?Apapun itu, Mama tetap bisa menemukan stroller dan gendongan yang nyaman, berkualitas, tapi tetap hemat di Mamasewa. Bisa disewa harian atau seperlunya saja sehingga cocok bagi Mama yang mau liburan tapi nggak mau berat-berat bawa perlengkapan traveling bayi dari rumah. Untuk cek koleksi dan informasi selengkapnya, klik di sini!

Tinggalkan Balasan