Idulfitri adalah momen yang pas untuk mengajarkan anak memaafkan orang lain. Namun terlepas dari itu, mengajarkan si kecil meminta maaf dan memaafkan orang lain mampu mendukung keterampilan sosialnya. Mereka bisa tumbuh sebagai anak yang memiliki empati, tidak mudah marah, dan tidak suka berperilaku agresif terhadap teman-temannya.

Maka dari itu, yuk simak bagaimana caranya. Baca sampai selesai ya, Mam! 

1. Kenalkan Konsep Cinta Kasih

Untuk mengajarkan anak meminta maaf dan memaafkan orang lain, Mama perlu memahami bahwa setiap tahapan usia anak memiliki pendekatan yang berbeda-beda.

Anak yang usianya masih di bawah tiga tahun mungkin belum paham konsep maaf dan memaafkan. Namun sebagai orangtua, kita bisa mengenalkan mereka konsep cinta kasih dan saling menyayangi.

Bagi mereka yang sudah lebih besar, mereka mungkin mengerti bahwa ada hal-hal yang membuatnya kesal sehingga enggan memaafkan atau mungkin ingin membalasnya. 

2. Tunjukkan Lewat Contoh

Cara terbaik untuk mengajarkan sesuatu pada anak adalah dengan contoh. Bagaimana mungkin anak mengerti cara meminta maaf dan memaafkan orang lain kalau tidak pernah melihat orangtuanya melakukan itu.

Maka dari itu, berikan contoh yang baik. Saat Mama berbuat salah, Mama harus meminta maaf. Begitu pula saat ada orang yang mau minta maaf, Mama juga perlu menunjukkan bagaimana caranya.

3. Jelaskan Manfaat Memaafkan

Yang tak kalah penting, jelaskan pada anak alasan dan manfaat kenapa mereka harus meminta maaf dan memaafkan orang lain. Sekalipun terkadang sulit untuk langsung dilakukan.

Pertama, katakan bahwa semua orang bisa berbuat salah termasuk si kecil dan juga Mama. Itu sebabnya kita tidak boleh merasa selalu atau paling benar. Lagipula, bisa jadi orang berbuat salah karena tidak disengaja.

Kedua, jelaskan bahwa dengan memaafkan hati jadi lebih tenang dan tidak terbebani kesalahan dengan orang lain. 

Ketiga, memaafkan bisa membuat hidup lebih mudah. Alasannya karena suatu hari kita pasti butuh pertolongan orang lain. Tapi kira-kira bagaimana ya kalau kita bermusuhan dengan mereka?

Baca Juga: 5 Prinsip Parenting Anak Untuk Dukung Kesuksesan Di Masa Depan!

4. Berikan Toleransi Waktu

Sama seperti orang dewasa, anak-anak kadang juga butuh waktu untuk memaafkan kesalahan orang lain. Oleh karena itu, jangan memaksa mereka untuk langsung memaafkan. 

Berikan toleransi waktu dan bantu mereka mengelola emosinya sampai nanti si kecil siap untuk memaafkan dengan tulus.

5. Menumbuhkan Empatinya

Terakhir, Mama bisa mengajari si kecil bagaimana cara memaafkan orang lain dengan cara menumbuhkan empatinya.

Misalnya dengan menanyakan bagaimana kalau teman yang tadi merebut mainan dan menyerobot antrian perosotan sudah merasa bersalah tapi permintaan maafnya tidak diterima. 

Lewat pertanyaan semacam itu, anak akan berpikir sekaligus terlatih empatinya untuk memahami perasaan orang lain. 

Mam, pada dasarnya anak-anak adalah pemaaf. Mereka tidak menyimpan dendam dan menunjukkan apa itu ketulusan. Dari mereka sebenarnya kita belajar. Namun dari kita, mereka akan memahami betapa pentingnya meminta maaf dan memaafkan. Semoga artikel Mamasewa kali ini bisa menambah insight baru buat Mama, ya!

Tinggalkan Balasan