Masa kanak-kanak identik dengan bermain. Sedari kecilpun orang tua mulai memberi mainan sebagai edukasi anak. Salah satu contohnya puzzle. Manfaat bermain puzzle bagi anak ternyata bisa mengasah keterampilan hingga memperkuat ingatan.

Image by Freepik

Jenis puzzle cukup beragam dan bisa disesuaikan dengan usia si kecil. Mama bisa memberinya dua atau tiga potongan gambar. Jika usia anak sudah lebih besar, mainan puzzle bisa beralih ke rangkaian gambar yang lebih kompleks.

Manfaat Bermain Puzzle bagi Anak

Puzzle merupakan mainan susunan gambar atau bentuk yang membutuhkan pemikiran untuk dapat dipecahkan. Pemain dikatakan berhasil saat mendapatkan gambar utuh. Permainan ini banyak peminat, mulai dari anak-anak hingga orang dewasa.

Tujuan bermain puzzle pada anak ialah untuk mendukung perkembangan baik secara fisik, mental, maupun emosional. Itulah sebabnya Mama wajib tahu manfaat bermain puzzle agar bisa memberikan mainan edukasi terbaik untuk anak.

1. Mempertajam Ingatan

Saat bermain puzzle, si kecil belajar menyatukan potongan-potongan gambar hingga menghasilkan gambar yang utuh. Artinya, butuh ingatan terkait posisi atau letak potongan yang benar. Jika salah, anak harus menggantinya dengan potongan lain.

Melalui proses membongkar dan memasang puzzle, anak akan melatih kemampuan ingatan visual dan kemampuan pengenalan pola. 

Si kecil perlu mengingat bentuk, ukuran, warna, dan posisi potongan puzzle saat sedang membangunnya sehingga membutuhkan konsentrasi dan kemampuan ingatan yang baik.

2. Melatih Anak Kemampuan Kognitif

Manfaat bermain puzzle bagi kecerdasan yaitu puzzle mampu meningkatkan pemahaman anak terhadap tema puzzle. Sebab, ketersediaan puzzle beragam seperti puzzle huruf, angka, hewan, dan lainnya. 

Anak menjadi cepat belajar terhadap hal-hal di sekitarnya. Mulai dengan mengenal gambar-gambar yang ada di puzzle.

Penelitian The Malaysian Journal of Nursing tahun 2020 telah membuktikannya. Merangkai puzzle dapat menjadi media bermain yang efektif untuk merangsang perkembangan kognitif anak. 

Dalam penelitian tersebut, ditemukan bahwa anak yang sering bermain puzzle memiliki kemampuan kognitif yang lebih baik dalam pemecahan masalah dan penalaran. 

Image by Pexels

Oleh karena itu, memberikan si kecil kesempatan untuk bermain puzzle sejak dini dapat membantu mengoptimalkan perkembangan kognitifnya.

3. Melatih Motorik Anak

Selain kemampuan kognitif, manfaat bermain puzzle untuk anak balita terlihat secara motorik. Sama halnya fungsi umum mainan yakni melatih anak untuk bergerak dengan cara memainkannya.

Ketika anak memegang, memutar, dan memasang potongan puzzle yang kecil, secara tidak langsung mereka telah melatih koordinasi mata dan tangan. 

Keterampilan motorik seperti ini sangat penting dalam perkembangan anak. Sebab, nantinya berhubungan langsung dengan kemampuan menulis, menggambar, dan melakukan aktivitas sehari-hari.

Memainkan puzzle secara teratur dapat membantu meningkatkan keterampilan motorik. Nantinya berdampak positif pada kemampuan mereka dalam melakukan aktivitas fisik dan kognitif di kemudian hari.

Selain puzzle, tersedia mainan lain dengan fungsi serupa. Mamasewa menyediakan penyewaan berbagai mainan edukasi bagi anak. Mama bisa mengakses katalognya pada website resmi kami.

4. Melatih Keterampilan Emosional

Manfaat bermain puzzle bagi anak juga terlihat secara emosional. Permainan puzzle dapat membantu si kecil belajar tentang kesabaran dan kegigihan dalam menyelesaikan tugas yang mungkin terasa sulit pada awalnya. 

Dalam prosesnya, anak akan terus mencoba dan mengulang. Mereka berusaha dan belajar untuk tidak mudah menyerah. Jika sudah berhasil, hal ini akan memberi pengalaman dan rasa bangga dalam diri anak.

Melalui keberhasilan dalam menggabungkan potongan gambar, anak pun merasa lebih percaya diri. Dengan begitu pada gilirannya akan berkontribusi terhadap perkembangan emosional si kecil.

5. Mendorong Kerja Tim dan Kemampuan Bersosialisasi

Manfaat bermain puzzle bagi perkembangan anak terbukti melalui sosialisasi. Misalnya di rumah bersama Mama atau di sekolah bersama guru.

Bagaimana jadinya jika di sekolah guru meminta anak-anak untuk bermain puzzle? Tentu akan sangat baik dalam melatih si kecil untuk bekerja sama dengan temannya. Anak menjadi bersosialisasi lebih dekat sehingga meningkatkan keterampilan sosial.

Permainan puzzle bisa selesai melalui kerja tim yang baik. Guru di sekolah bisa memberikan instruksi atau arahan agar setiap kelompok mampu menggabungkan gambar bersama-sama. Siapa yang tercepat akan mendapat hadiah.

Dengan begitu, anak terlatih untuk mengkoordinasi timnya. Anak juga lebih fokus pada pencapaian tujuan bersama. Jika ada pertengkaran, guru bisa menjadi penengah tanpa menyalahkan kedua belah pihak.

6. Menambah Rasa Ingin Tahu

Di usianya yang masih sangat kecil, anak-anak cenderung memiliki rasa ingin tahu yang besar. Si kecil suka melihat dan belajar hal yang baru apalagi jika mama mendorongnya untuk mempelajari hal-hal unik dan baru di rumah.

Image by Pexels

Permainan, di samping menjadi media bermain yang menyenangkan bagi si kecil juga bisa mengedukasi. Contohnya puzzle, Mama bisa memberikan puzzle dengan potongan gambar karakter yang anak sukai. 

Karakter yang beragam dan pemilihan warna yang semarak pada puzzle akan membuat otak anak bekerja lebih aktif dan intensif. 

Selain mengajak anak rekreasi ke kebun binatang yang dapat mengembangkan rasa penasarannya akan hewan, mama juga bisa melatih keingintahuan anak melalui permainan.

Inilah yang menjadi keuntungan bermain puzzle, akhirnya anak lebih banyak belajar bukan? 

Hebatnya lagi, permainan mengasah otak ini akan anak sukai hingga dia dewasa nanti. Perbedaannya, puzzle yang anak pilih mungkin memiliki karakter yang lebih dewasa tidak lagi yang bersifat kekanakan. 

7. Memperbaiki Suasana Hati

Mama pasti pernah mendapati situasi saat anak enggan makan karena marah atau bertengkar dengan teman. Saat seperti itulah situasi hati anak sedang tidak bagus. Nah, salah satu cara mengatasinya ternyata bisa dengan bermain puzzle.

Manfaat bermain puzzle bagi anak dipercaya dapat meningkatkan hormon dopamin pada otak. Dopamin merupakan salah satu senyawa kimia yang berperan penting dalam mengontrol atau mengelola mood seseorang. 

Saat anak berhasil finish di sebuah puzzle, produksi dopamin di otaknya akan meningkat. Alhasil, anak merasa senang, bangga, dan kembali bersemangat. Melalui peningkatan produksi dopamin juga bisa mengurangi stres dan kecemasan pada anak.

Selain itu dopamin, terbukti berkontribusi dalam meningkatkan konsentrasi dan fokus. Tidak ada salahnya Mama mengajak bermain puzzle saat suasana hati anak sedang tidak baik bukan?

8. Meningkatkan Detail

Selain melatih kemampuan motorik, kognitif, dan emosional, bermain puzzle juga dapat meningkatkan kemampuan anak dalam memperhatikan hal-hal kecil di sekitarnya. 

Saat anak bermain puzzle, mereka akan terbiasa untuk mencari perbedaan dan kesamaan pada potongan-potongan puzzle.

Itu artinya, kemampuan pengamatan mereka terhadap detail-detail meningkat. Hal ini memberi dampak positif pada kemampuan belajar anak di masa depan. 

Anak akan lebih cermat dalam memperhatikan informasi yang diberikan oleh guru atau lingkungan sekitar.

 

Image by Freepik

Meningkatnya kemampuan pengamatan dan perhatian anak juga dapat membantu meningkatkan kreativitas dan daya imajinasi. Misalnya anak menyelesaikan masalah dengan solusi baru yang belum pernah terpikirkan sebelumnya.

Dengan segala manfaat bermain puzzle bagi anak, permainan puzzle menjadi salah satu aktivitas yang sangat dianjurkan untuk edukasi. Hal ini terutama dalam rangka melatih keterampilan kognitif dan motoriknya.

Memberikan mainan sangat penting dalam masa-masa tumbuh kembang anak. Mama pun tidak perlu khawatir lagi mengenai harga mainan yang mahal atau harus berganti-ganti mainan. Sekarang menyewa mainan merupakan pilihan paling ekonomis.

Mamasewa menyediakan jasa sewa mainan untuk berbagai kebutuhan Mama dan Papa. Harga sewanya mulai dari ribuan rupiah saja per hari. Sangat terjangkau bukan?

Tinggalkan Balasan