makanan penambah ASI

Pengalaman mengASIhi adalah salah satu pengalaman yang sakral serta menyenangkan bagi ibu dan anak. Tidak semua orang mendapatkan kesempatan ini dan Bunda wajib memanfaatkannya sebaik-baiknya. Salah satunya adalah menyediakan suplai nutrisi makanan penambah ASI yang bermanfaat untuk melancarkan ASI maupun meningkatkan kualitas ASI.

Namun sayangnya ilmu dan pengetahuan mengenai gizi ASI kurang dipahami oleh masyarakat awam sehingga kerap muncul berbagai mitos dan sugesti untuk mencoba atau menghindari makanan atau minuman tertentu. Hal ini tentu perlu diluruskan dengan informasi yang benar, khususnya pada kandungan gizi yang dibutuhkan serta makanan apa yang dapat membantu suplai kandungan tersebut.

Kali ini, Mamasewa akan mengajak Anda untuk mengeksplorasi kebutuhan ibu saat mengASIhi dan apa saja yang wajib Anda siapkan untuk membuat pengalaman ini semakin bermakna. Yuk dibaca sampai akhir, ya Bunda!

Kriteria Gizi Makanan Penambah ASI Busui

Ada beberapa gizi penting yang wajib dipenuhi saat ibu menyusui. Hal ini bisa berdampak pada kuantitas dan kualitas ASI. Tentu Bunda ingin memberikan yang terbaik pada buah hati Anda, sehingga nutrisi yang sehat adalah hal yang wajib, termasuk mengkonsumsi makanan penambah ASI.

1. Pertimbangkan kalori harian agar tetap terpenuhi

“Tapi kan saya sedang ingin diet? Saya harus mengurangi kalori yang masuk.”

Dear Bunda, sebaiknya Anda memprioritaskan kesehatan Anda dan si kecil dengan mengesampingkan pola diet untuk kurus, ya! Umumnya, menguruskan badan bisa dilakukan dengan mengurangi asupan kalori yang masuk. Namun khusus untuk ibu menyusui, Anda secara alamiah akan membakar lebih banyak kalori untuk diubah menjadi air susu. Ini artinya kebutuhan kalori pun memang harus terpenuhi.

Jangan takut bila Anda sering merasa lapar. Ini adalah hal yang normal terjadi karena tubuh Anda sedang berusaha mengubah energi menjadi air susu berkualitas. Jadi jangan lupa mengkonsumsi makanan penambah ASI serta camilan sehat juga!

2. Protein adalah gizi wajib untuk kualitas kesehatan si kecil

makanan penambah ASI

Protein adalah zat yang berperan penting dalam membentuk dan memperbaiki jaringan tubuh yang rusak. Dengan mengkonsumsi protein secara seimbang, Anda juga akan membagikan kebaikan protein kepada si kecil melalui ASI. Si kecil akan berterima kasih karena protein membantu mengoptimalkan tumbuh kembangnya!

Selain itu, protein sangat bermanfaat sebagai zat yang mengembalikan kondisi kebugaran tubuh Anda setelah melahirkan. Anda bisa mendapatkan protein baik dari nabati maupun hewani.

3. Asam lemak, asal yang sehat!

Siapa bilang lemak itu jahat? Asal Anda tahu lemak apa yang Anda konsumsi. Lemak merupakan sumber kalori yang baik bagi kebutuhan si kecil. Makanan penambah ASI satu ini bisa membentuk jaringan otak bayi sehingga sudah dipastikan tidak boleh hilang dari menu harian Anda.

Namun pastikan Anda mengkonsumsi lemak tidak jenuh, ya! Hindari lemak jenuh dan lemak trans yang hanya membawa resiko pada tubuh Anda. Dapatkan lemak tidak jenuh pada salmon, ikan kembung, dan daging sapi.

4. Vitamin C memiliki manfaat yang beragam

Vitamin C sudah dikenal sebagai salah satu vitamin populer yang sering dikonsumsi. Tidak heran, vitamin C memang memegang peranan penting sebagai peningkat imun tubuh. Nah pada bayi, vitamin C juga berguna untuk pertumbuhan tulang, gigi, dan kolagen. Anda bisa mengkonsumsi makanan penambah ASI seperti jeruk, brokoli, dan tomat untuk memenuhi kebutuhan vitamin C harian.

5. Vitamin E penting untuk memulihkan kondisi

nutrisi penambah asi

Melahirkan tentu membutuhkan waktu untuk pulih. Vitamin E memiliki peran vital untuk mencegah anemia yang mungkin terjadi pasca melahirkan. Selain itu vitamin E juga bermanfaat untuk buah hati Anda, lho. Kandungan antioksidan berpengaruh pada ketahanan mata dan paru-paru si kecil. Vitamin E bisa didapatkann dengan mudah di kacang almond, bayam, dan alpukat.

6. Kalsium dan zat besi untuk gigi si kecil yang berseri

Siapa yang tidak mengenal 2 zat ini? Kalsium dan zat besi sudah terkenal sebagai pembentukan tulang dan gigi. Nah ternyata zat besi juga bermanfaat untuk mencegah anemia pada Bunda, lho. Anda bisa memulihkan kondisi dan membantu si kecil mendapatkan pertahanan tubuh yang optimal. Makanan penambah ASI seperti susu, keju, dan sayuran kale merupakan sumber kalsium serta zat besi yang baik!

Makanan yang harus dihindari Bunda saat menyusui

Jika tadi sudah membahas makanan apa saja yang dibutuhkan saat menyusui, maka tentu ada pula jenis makanan yang wajib dihindari saat menyusui. Makanan-makanan tersebut memiliki resiko menurunkan kualitas kandungan ASI. Apa saja?

1. Makanan pedas

Hayo, mendengar namanya saja sudah bikin keringat dingin, ya! Makanan pedas kerap menjadi favorit masyarakat Indonesia. Banyak sajian Nusantara yang terasa kurang mantap jika belum terasa pedas. Namun sayangnya, Bunda yang mengASIhi sebaiknya menghindari makanan pedas, ya!

Mitosnya sih katanya bisa menyebabkan rasa ASI menjadi pedas. Tapi apa benar? Ternyata sama sekali bukan! Hal ini lebih disebabkan karena khawatir kandungan cabai seperti capsaicin yang bisa menyebabkan si kecil mengalami gangguan pencernaan. Jadi Bunda, coba berhenti dulu, ya?

2. Makanan yang sering memicu alergi

Alergi memang suatu kondisi yang agak sulit untuk diidentifikasi. Namun ada beberapa makanan yang rentan menyebabkan alergi, seperti udang, kerang, kepiting, kacang, bahkan telur. Bunda bisa berhenti mengkonsumsi makanan-makanan ini untuk sementara dan mengkonsumsi makanan penambah ASI saat masih mengASIhi, ya!

3. Alkohol dan kafein

Berbeda dengan makanan yang sering menjadi mitos bahwa rasa dan aromanya bisa menjadi satu dengan ASI, alkohol dan kafein memang diserap oleh darah sehingga bisa bercampur bersama ASI. Hal ini menyebabkan konsentrasi dan kesadaran anak bisa menghilang, lho! Kafein pun hanya boleh dikonsumsi dalam batas wajar saja. Yuk prioritaskan kesehatan si kecil!

4. Sayuran dengan gas

Sayuran dengan gas ini seperti apa, ya? Ternyata yang dimaksud adalah jenis sayuran yang dapat memicu keluarnya gas dalam saluran pencernaan. Umumnya, hal ini bisa mengakibatkan sering kentut atau sendawa. Nah, ternyata kandungan sayuran tersebut bisa berpindah ke bayi melalui ASI. Sehingga buah hati pun bisa rentan terhadap kembung, iritasi, bahkan muntah. Jenis sayuran ini adalah brokoli, kubis, kol, dan terong. Sebaiknya Busui memilih jenis sayuran makanan penambah ASI.

5. Fast food

Fast food alias makanan cepat saji memang sangat menggoda! Tapi seperti pakar kesehatan biasa bilang, sejatinya fast food mengandung sangat banyak lemak jenuh dan trans yang berbahaya bagi tubuh. Inilah mengapa 1000 hari setelah melahirkan sebaiknya Ibu menghindari makanan fast food. Ini karena makanan cepat saji bisa menghambat perkembangan otak dan kognitif anak.

6. Enggan makan!

Di antara pantangan makanan di atas, jangan lupakan pantangan terakhir yaitu enggan makan! Banyak Bunda yang bersemangat mencoba mengembalikan bentuk tubuh setelah melahirkan. Hal ini juga termasuk enggan makan dengan diet dan olahraga keras!

Padahal, proses pembentukan ASI membutuhkan kalori yang cukup banyak. Sehingga hal ini harus diimbangi dengan makanan penambah ASI yang bergizi untuk memenuhi kebutuhan kalori harian. Bisa-bisa, produksi ASI berkurang bahkan kualitasnya menurun, lho!

Tinggalkan Balasan