Jika dihadapkan pada pertanyaan, “bumper bed vs playmat, mana yang lebih baik?” apa jawaban Mama? Mungkin ada Mama yang bilang bumper bed lebih baik atau malah playmat tidak ada duanya

Sebenarnya tidak ada jawaban yang 100 persen benar, memilih bumper bed atau playmat adalah hak Mama. Meski begitu, ada baiknya Mama mengetahui dulu seperti apa bumper bed dan playmat.

Jika dilihat dari kegunaannya, keduanya sama-sama berfungsi sebagai arena tempat si kecil bermain dan bereksplorasi. Di kedua tempat itu si kecil bisa belajar duduk, merangkak, berdiri, dan berjalan. Juga sebagai wadah merangsang kepekaan sensorik mereka.

Akan tetapi, keduanya memiliki perbedaan yang dapat terlihat dengan jelas. Entah dari segi fisik, keamanan material, maupun dampak pada finansial keluarga. Jelas, ini berpengaruh besar terhadap kesehatan si kecil dan masa depan keluarga, Mam.

Mengetahui perbedaan di antara keduanya dapat menjadi bahan terbaik Mama ketika hendak memutuskan memilih bumper bed atau playmat. Berikut penjelasan lengkap mengenainya!

1. Kapan Waktu yang Tepat untuk Menyiapkannya

bumper bed vs playmat
Photo by Sonja Langford on Unsplash

Pertanyaan mendasar yang sering ditanyakan Mama adalah, “Kapan si kecil bisa diberikan bumper bed atau playmat?”

Nah, untuk bumper bed, sebagaimana dikutip dari Mattersnut.com, bisa disediakan saat bayi berusia 1 tahun. Hal ini disebabkan pada usia 4-9 bulan berisiko besar berguling ke luar dan mengalami sesak napas. 

Beda halnya dengan playmat. Mengutip laman Famokids, Mama bisa memfasilitasi playmat pada si kecil saat rentang usianya di antara tiga hingga enam bulan. Sebab, ketinggian playmat yang rendah bisa membantu perkembangan koordinasi tangan dan mata si kecil. Mereka pun bisa lebih leluasa dalam mempelajari cara menggenggam mainan dan merangkak.

2. Bumper Bed vs Playmat dari Segi Keamanan

bumper bed vs playmat
Photo by Kelly Sikkema on Unsplash

Dari segi keamanan, pastikan anak memiliki space yang aman. Anak bebas bereksplorasi, bergerak dan pada saatnya ia bisa belajar merangkak dan berdiri, karena bumper bed memiliki pagarnya yang dapat berfungsi untuk menyangga.

Jika anak terjatuh, maka anak tetap aman karena bumper bed yang tebal. Untuk meninggalkan anak sebentar juga kita tidak khawatir, karena anak dalam space yang aman (terutama untuk anak yang sudah mulai bisa merangkak)

3. Bumper Bed vs Playmat dari Segi Ukuran dan Mobilitas

bumper bed vs playmat
Photo by Jonathan Borba on Unsplash

Seperti Mama ketahui, keduanya memang merupakan arena bermain si kecil dengan luasan tertentu. Kendati demikian, bumper bed diketahui lebih memakan banyak ruangan di rumah. Tambah lagi tidak bisa Mama lipat, pindahkan, atau simpan jika sudah tidak dipakai.

Lalu, bagaimana dengan playmat? Nah, wahana permainan anak satu ini tidak memakan tempat sebanyak bumper bed. Mama pun bisa melipatnya jika si kecil sudah ngantuk dan ingin tidur bersama Mama. 

Soal kebersihan ruangan, playmat tidak perlu diragukan lagi. Mama bisa lebih rutin membersihkan bekas area playmat, beda halnya dengan bumper bed yang membutuhkan bantuan Papa. Selain mempercantik ruangan, Mama pun bisa menghindarkan si kecil dari bakteri atau kotoran nakal.

4. Bumper Bed vs Playmat dari Segi Fitur untuk Keperluan Papa Mama

Selain berfungsi sebagai wahana bermain si kecil, bumper bed dan playmat bisa digunakan untuk keperluanmu, lho, Mam. Jadi, bisa sekali menjadi pertimbangan berikutnya bilamana hendak memilih antara bumper bed atau playmat.

Bumper bed bisa Mama gunakan untuk tidur, jika sewaktu-waktu Mama ingin merasakan sensasi lain dari tidur. Apalagi, bumper bed memuat air cell pads, yang bagus buat kesehatan tulang Mama. Di masa mendatang pun bumper bed bisa dijadikan tempat tidur tamu yang bertandang untuk menginap.

Playmat di sisi lain bisa Mama manfaatkan sebagai matras olahraga atau yoga, lho. Lumayan ‘kan Mama bisa menikmati olahraga di atas alas yang lembut.

5. Bumper Bed vs Playmat dari Segi Kebersihan

Jika ditinjau dari segi kebersihan, mana yang lebih menguntungkan? Bumper bed atau playmat? Pertanyaan ini perlu dipertimbangkan, lho, Mam. Karena berpengaruh besar terhadap tumbuh kembang si kecil.

Playmat diketahui mudah dikerubungi kuman dan bakteri, sehingga Mama perlu membersihkan dan merapikannya secara rutin, biar si kecil terhindar dari sarang penyakit. Meski begitu, pekerjaan Mama akan lebih mudah bila memilih playmat yang mudah digosok.

Lantas, bagaimana dengan bumper bed? Apakah mudah dibersihkan? Jawabannya, tidak jauh berbeda dari playmat. Bumper bed juga perlu perawatan dan pembersihan secara rutin, karena mudah kotor.

Soal Harga, Mana yang Lebih Terjangkau?

Edit Post

Add titleBumper Bed vs Playmat, Mana yang Lebih Baik?

Jika dihadapkan pada pertanyaan, “bumper bed vs playmat, mana yang lebih baik?” apa jawaban Mama? Mungkin ada Mama yang bilang bumper bed lebih baik atau malah playmat tidak ada duanya

Sebenarnya tidak ada jawaban yang 100 persen benar, memilih bumper bed atau playmat adalah hak Mama. Meski begitu, ada baiknya Mama mengetahui dulu seperti apa bumper bed dan playmat.

Jika dilihat dari kegunaannya, keduanya sama-sama berfungsi sebagai arena tempat si kecil bermain dan bereksplorasi. Di kedua tempat itu si kecil bisa belajar duduk, merangkak, berdiri, dan berjalan. Juga sebagai wadah merangsang kepekaan sensorik mereka.

Akan tetapi, keduanya memiliki perbedaan yang dapat terlihat dengan jelas. Entah dari segi fisik, keamanan material, maupun dampak pada finansial keluarga. Jelas, ini berpengaruh besar terhadap kesehatan si kecil dan masa depan keluarga, Mam.

Mengetahui perbedaan di antara keduanya dapat menjadi bahan terbaik Mama ketika hendak memutuskan memilih bumper bed atau playmat. Berikut penjelasan lengkap mengenainya!

1. Kapan Waktu yang Tepat untuk Menyiapkannya

bumper bed vs playmat
Photo by Sonja Langford on Unsplash

Pertanyaan mendasar yang sering ditanyakan Mama adalah, “Kapan si kecil bisa diberikan bumper bed atau playmat?”

Nah, untuk bumper bed, sebagaimana dikutip dari Mattersnut.com, bisa disediakan saat bayi berusia 1 tahun. Hal ini disebabkan pada usia 4-9 bulan berisiko besar berguling ke luar dan mengalami sesak napas. 

Beda halnya dengan playmat. Mengutip laman Famokids, Mama bisa memfasilitasi playmat pada si kecil saat rentang usianya di antara tiga hingga enam bulan. Sebab, ketinggian playmat yang rendah bisa membantu perkembangan koordinasi tangan dan mata si kecil. Mereka pun bisa lebih leluasa dalam mempelajari cara menggenggam mainan dan merangkak.

2. Bumper Bed vs Playmat dari Segi Keamanan

bumper bed vs playmat
bumper bed vs playmat
www.mamasewa.com

Jawabannya adalah playmat. Karena secara ukuran saja bumper bed memakan lebih banyak tempat, belum lagi dengan pagar penyangga di sekelilingnya.

Akan tetapi, penafsiran “terjangkau” tersebut balik lagi ke kebutuhan Mama. Jika tujuannya sebagai tempat tidur si kecil hingga dewasa, jelas secara jangka panjang bumper bed lebih menguntungkan Mama. 

Playmat di sisi lain hanya menguntungkan Mama jika digunakan selama tumbuh kembang si kecil (terkecuali untuk keperluan olahraga). Apalagi jika mengingat karakter si kecil yang mudah bosan. Menyewa playmat tentu lebih baik ketimbang membelinya.

Jika Mama memutuskan untuk memilih playmat, Mama bisa menyewanya di Mamasewa. Selain bisa memenuhi tumbuh kembang si kecil, Mama bisa tetap cerdas dalam mengelola keuangan keluarga.

Jadi, antara bumper bed vs playmat, mana yang lebih baik? Pertanyaan sederhana ini jelas sudah terjawab secara lengkap di artikel ini. Selebihnya ada di tangan Mama, apakah memutuskan untuk memilih bumper bed atau playmat. Yang jelas pilihlah yang sesuai kebutuhan si kecil ya, Mam!

Tinggalkan Balasan