Dalam Islam, sejak umur tujuh tahun anak mulai dianjurkan untuk berpuasa penuh. Namun tak ada salahnya kalau Mama mulai memperkenalkan dan melatih anak mengerjakan rukun Islam ketiga ini sedini mungkin. Dalam artikel ini, Mamasewa sudah merangkum 9 tips mendampingi puasa pertama anak supaya kuat dan tetap semangat. Simak yuk!

1. Tata Hati dan Mantapkan Diri

Tips pertama mendampingi anak yang baru pertama kali puasa adalah dengan menata hati. Maksudnya, sebelum melatih anak puasa, Mama harus yakin bahwa mengerjakan puasa adalah demi kebaikan.

Puasa mungkin membuat mereka lapar, tapi tidak menjadikannya lemah. Kekhawatiran ini seringkali membuat orangtua tidak tega dan maju mundur saat ingin mengajarkan apa itu puasa pada anak. Padahal anak yang baru belajar puasa harus sering-sering diberi semangat supaya kuat sampai magrib.

2. Ceritakan Apa Itu Puasa

Selanjutnya, Mama bisa mulai menceritakan apa sih itu puasa, kenapa umat Islam harus berpuasa, dan apa manfaat puasa bagi kesehatan. Gunakan bahasa yang sederhana dan  bisa mereka mengerti. Misalnya puasa adalah tidak makan maupun minum dari azan subuh sampai azan magrib.

Buat anak yang lebih besar, Mama bisa menjelaskan bahwa puasa adalah rukun Islam yang ketiga. Maksudnya puasa adalah amalan yang wajib dikerjakan oleh umat Islam, yang kalau tidak dilaksanakan maka belum sempurna keimanan kita sebagai seorang muslim. 

3. Kenalkan Melalui Contoh

Nah, supaya anak lebih paham apa itu puasa dan bagaimana melakukannya, Mama bisa mengajarkan mereka dengan memberi contoh. Misalnya lewat puasa sunah Senin dan Kamis jauh-jauh hari sebelum masuk Bulan Ramadan.

Tunjukkan selama berpuasa Mama tetap semangat dan bisa menjalani aktivitas seperti hari-hari biasanya. Dengan begitu, anak tidak akan menganggap puasa sebagai sesuatu yang memberatkan.

4. Jangan Paksa Anak 

Alih-alih memaksa, Mama bisa mengajarkan puasa pada anak dengan menjadikannya sebagai tawaran. Misalnya dengan mengajak atau menantang mereka untuk mencoba.

Kalau belum kuat berpuasa penuh, mereka boleh minum atau makan lalu melanjutkannya lagi setelah itu.

5. Gunakan Strategi Paruh Waktu

Anak sudah mau ikut puasa tapi merengek minta makan dan minum di siang hari? Tenang, Mam.

Sejak awal, Mama sebaiknya tidak membuat ekspektasi berlebihan di hari pertama  anak berpuasa. Gunakan kesempatan ini untuk melatih anak. Caranya dengan menggunakan strategi paruh waktu.

Misalnya anak boleh minum jam 09.00 kemudian melanjutkan puasa sampai jam 12.00. Atau di jam-jam lain yang telah disepakati bersama. Selebihnya, bantu anak untuk tetap semangat dan menahan diri. Kalau sukses, tingkatkan intensitasnya secara bertahap ya, Mam!

6. Ciptakan Suasana yang Menyenangkan

Mama masih ingat dengan iklan brand margarin “Kan orang puasa nggak boleh marah ya, Ma?”

Nah, gunakan itu sebagai reminder saat Mama mulai tersulut ketika si kecil merengek minta makan di luar jam yang disepakati. Katakan mereka hanya perlu menahan lapar dan haus beberapa jam lagi.

Sebagai gantinya, alihkan anak untuk melakukan aktivitas lainnya. Seperti bermain sepeda, pretend play, atau persoton yang bisa disewa di Mamasewa. Bisa juga diisi dengan aktivitas membaca Al-Qur’an, menghafal surat pendek dan bacaan salat, atau tidur siang.

Dengan begitu mereka tidak akan merasa tertekan sehingga lebih sukarela untuk berpuasa.

7. Biasakan Makan Sahur dan Berbuka Bersama

Selain melatih anak untuk beribadah, momen puasa juga bisa Mama jadikan untuk meninggalkan core memory yang menyenangkan bagi anak. Salah satunya adalah dengan membiasakan makan sahur dan berbuka bersama-sama.

Momen ini akan memunculkan kehangatan, membuat anak lebih semangat puasa, dan terus mereka rindukan saat dewasa nanti.

8. Buatkan Anak Menu Sahur dan Berbuka Favoritnya

Sebagai ‘hadiah’ atas kegigihan dan kesabaran mereka selama berpuasa, tak ada salahnya Mama membuatkan menu favorit mereka untuk sahur dan buka.

Tapi pastikan kebutuhan nutrisinya terpenuhi dengan makanan bergizi seimbang. Penuhi juga kebutuhan seratnya supaya kuat berpuasa penuh sekaligus demi menjaga daya tahan tubuhnya tetap kuat selama Bulan Ramadan.

9. Apresiasi Usaha Anak

Terakhir, agar anak semakin semangat puasa, jangan lupa untuk mengapresiasi setiap kemajuan yang mereka tunjukkan.

Sampaikan dengan jujur dan tidak berlebih-lebihan. Bagaimanapun anak perlu memahami bahwa niat puasa harus datang dari dalam hati dan hanya karena Allah SWT, bukan untuk mendapat pujian dari orang lain.

Itulah 9 tips mendampingi puasa pertama anak yang bisa Mama lakukan. Semoga lancar sampai akhir ya, Mam!

Tinggalkan Balasan