Mendidikan anak ternyata tidak semudah yang Mama bayangkan, bukan? Pasalnya, ketika emosi seringkali melampiaskan amarah kepada anak. Untuk itu, Mama perlu sebuah tips mengembalikan semangat anak yang sering dimarahi dan dipukul.

Image by Freepik

Mengapa demikian? Karena tanpa orang tua sadari, ternyata setiap tindakan yang Mama atau Papa lakukan akan membekas di hati dan pikiran anak. Parahnya hal itu bisa membuat anak merasa trauma, loh.

Meskipun tidak sengaja melakukan hal tersebut dengan tujuan memberikan pendidikan yang baik kepada anak. Mama sebagai orang tua harus bisa memberikan contoh yang baik agar anak terus teringat ke depannya.

Tips Mengembalikan Semangat Anak yang Sering Dimarahi dan Dipukul

Jika Mama penasaran apa saja sih cara mengembalikan trauma anak terhadap orang tua dari tindakan kekerasan yang pernah mereka alami. Berikut beberapa tips pentingnya.

1. Katakan “Maaf” Setelah Membentak atau Memukul si Kecil

Hal pertama yang bisa Mama lakukan apabila tidak sengaja termakan emosi dan membentak atau memukul anak. Maka, Mama bisa membiasakan dengan mengucap kalimat maaf kepada anak.

Hal itu akan tertanam kepada anak kalau setelah melakukan suatu kesalahan maka seseorang harus meminta maaf. Mama harus paham meskipun si kecil adalah seorang anak, tetapi tetap memiliki hak untuk mendapatkan permintaan maaf.

Agar anak tidak begitu sakit hati, Mama bisa coba jelaskan pelan-pelan alasan kenapa harus melakukan hal buruk seperti itu. Tetapi pastikan Mama sudah meminta maaf kepada si kecil, ya.

2. Beri Ruang pada Anak

Akibat anak sering dibentak dan dipukul biasanya akan mempengaruhi psikisnya. Mama sebagai orang tua harus memahami hal ini agar tidak merusak pemikiran anak.

Salah satu cara yang bisa Mama lakukan yaitu dengan memberi ruang kepada anak. Biarkan anak menenangkan pikiran dan hatinya terlebih dahulu setelah mendapatkan bentakan atau pukulan dari Mama.

Biasanya cara ini bisa membuat anak lebih pandai menenangkan pikirannya daripada Mama ganggu dan kejar dengan penjelasan panjang. Namun, Mama harus tahu kalau ruang yang orang tua berikan kepada anak tidak boleh terlalu lama.

Secara ilmu medis, seseorang membutuhkan waktu meredam emosi sekitar 30 menit hingga 1 jam. Mama bisa melakukannya dan menyapa kembali si kecil.

3. Jangan Halangi Anak untuk Meluapkan Kemarahannya

Anak yang selalu dimarahi orang tua biasanya akan semakin kebal jika Mama biarkan begitu saja. Lama kelamaan emosi yang Mama lakukan akan si kecil abaikan karena sudah hafal dengan tabiat orang tuanya.

Image by Freepik

Nah, untuk menghindari sikap abai pada anak karena sifat orang tua. Mama, bisa membiarkan anak untuk mengekspresikan kemarahannya. Jangan sampai menghalangi anak untuk berekspresif.

Namun, Mama bisa mengenali terlebih dahulu apakah anak sudah mereda dari emosinya atau belum. Apabila sudah reda dan Mama telah meminta maaf kepada anak.

Selanjutnya, Mama bisa mengajak anak untuk berbicara. Contohnya seperti “Kakak tidak suka lihat Mama marah, ya?” atau “Maafin Mama ya kak. Kakak pasti marah sama Mama, ya?”

Kalimat-kalimat seperti itu akan memancing anak untuk mulai bercerita mengenai keluh kesahnya. Sehingga, ini akan menjadi tips mengembalikan semangat anak yang sering dimarahi dan dipukul dengan bijak.

4. Jangan Berbohong pada Anak

Mendidik anak memang tidak mudah, tetapi jangan sampai membentuk kebohongan pada pikiran si kecil ya, Ma. Kenapa demikian? Sebab, hal itu juga menjadi salah satu akibat sering memarahi anak remaja.

Meskipun Mama menjelaskan dengan fakta yang ada, tetapi menggunakan nada tinggi. Maka, hal itu akan membentuk mindset anak lebih baik berbohong agar tidak dimarahi.

Mama memberikan penjelasan lebih lembut kepada si kecil melalui kejujuran. Ceritakan kronologi kejadian dengan detail tanpa pengurangan sedikitpun. Buat anak bisa memahami kondisi yang Mama alami.

Dengan begitu, Mama sedang menghapus beberapa memori buruk anak terhadap orang tua. Hal itu juga akan menanamkan pribadi jujur terhadap berbagai hal kepada orang tuanya. Oleh karena itu, jangan sampai Mama berbohong di depan anak, ya.

5. Melatih Kedisiplinan pada Anak

Tips mengembalikan semangat anak yang sering dimarahi dan dipukul berikutnya bisa Mama ajarkan dengan melatih kedisiplinan. Buat anak paham apa saja tugas dan tanggung jawabnya.

Ajarkan kepada si kecil untuk selalu mematuhi waktu yang telah tersusun sebagai aktivitas harian. Bentuk si kecil menjadi pribadi yang paham terhadap etika, sopan santun, dan juga attitude.

Hal ini akan mengurangi sedikit dampak buruk dari Mama yang suka lepas kendali dengan membentak si kecil. Contohnya seperti membuat anak suka memukul adiknya. Bagaimana bisa? Sebab hal itu dijadikan sebuah pelampiasan.

Pikiran anak akan terbentuk bahwa orang tuanya boleh membentak atau memukul dirinya. Maka, tentu saja bukan masalah jika anak tersebut melakukan hal yang sama pada adiknya.

6. Perhatikan Respon Anak saat Mama Memarahinya

Respon yang anak berikan ketika Mama meluapkan emosi dengan cara membentak atau memukul akan berbeda di masing-masing pribadi. Hal ini juga menjadi salah satu poin penting dalam mengenali karakter anak.

Image by Unsplash

Ada anak yang marah dan menangis ketika Mama pukul atau bentak. Tetapi, ada juga anak yang tidak merespon apapun kegiatan Mama untuk si kecil.

Oleh karena itu, Mama harus bisa mengajari si kecil bagaimana cara merespon tindakan atau perlakuan seseorang kepada dirinya. Tentunya dengan tindakan yang positif dan memberikan pelajaran terbaik kepada anak.

Pastikan anak merasa nyaman dan enjoy saat berinteraksi dengan respon yang baik.

7. Marahi Anak jika Salah

Mama meskipun sangat sayang kepada si kecil, jangan sampai membiarkannya melakukan aktivitas yang salah, ya. Berikan teguran agar anak tidak mengulangi kesalahan yang sama.

Ingatkan anak akan hal baik yang boleh mereka lakukan dan perilaku buruk yang harus dihindari. Dalam proses ini mungkin anak merasa kesal dan marah kepada Mama. Tetapi, Mama bisa berinisiatif dengan membujuk anak menggunakan cara yang baik.

Jelaskan kondisi kenapa anak tidak boleh melakukan hal buruk seperti itu. Buat anak mengerti alasan kepada si kecil harus bersikap baik dan tidak emosional.

Karena, membenarkan kesalahan yang anak lakukan hanya akan mengurangi kualitas perkembangan motoriknya. Hal itu tanpa sadar akan membentuk habit yang buruk untuk anak.

Siapa yang akan rugi? Tentu saja Mama sendiri sebagai orang tua si kecil.

Nah itulah beberapa tips mengembalikan semangat anak yang sering dimarahi dan dipukul. Mama bisa melakukan beberapa langkah di atas untuk membentuk pribadi si kecil menjadi lebih baik lagi.

Selain itu, mama juga bisa melatih perkembangan motorik anak menggunakan permainan rangsangan stimulasi yang bisa Mama dapatkan di mamasewa.com. Mamasewa.com merupakan penyedia perlengkapan anak yang sangat lengkap.

Tidak perlu khawatir terhadap biaya sewanya. Karena di Mamasewa, harganya sangat terjangkau dan barangnya pun berkualitas. 

Tunggu apalagi, didik anak menjadi pribadi lebih baik untuk mengatasi trauma dengan benda stimulasi dari Mamasewa.com.

Tinggalkan Balasan