Setiap orang tua memiliki hak dan kebebasan dalam menentukan pola asuh untuk anaknya. Namun, ternyata tidak sedikit kesalahan pola asuh pada anak oleh orang tuanya. Hingga akhirnya akan berdampak pada tumbuh dan kembang anak.

Penting bagi Mama untuk mempelajari kelebihan dan kekurangan suatu pola asuh. Pola asuh yang tepat akan membantu anak berkembang sebagaimana anak seusianya. Jika pola asuh buruk, hal tersebut berdampak terhadap psikologi si kecil.

Daftar Kesalahan Pola Asuh pada Anak yang sering Dilakukan Orang Tua

Dalam menerapkan pola asuh, Mama dan Papa perlu sangat berhati-hati. Sebab, pola asuh berdampak secara langsung terhadap perkembangan anak hingga masa depannya.

Jangan khawatir, berikut ini telah kami rangkum deretan daftar kesalahan pola asuh pada anak yang kerap dilakukan oleh orang tua. Tujuannya, agar Mama dan Papa tidak melakukan semua kesalahan tersebut. 

1. Terlalu Dimanjakan

Cukup banyak orang tua yang sangat memanjakan anak mereka. Apakah itu salah? Tentu saja tidak. Alasannya tidak lain karena sebagai orang tua, Mama berhak memanjakan anak saat mendidik mereka. 

Meskipun memanjakan anak adalah hal yang wajar dilakukan oleh orang tua, tetapi perlu diingat bahwa terlalu memanjakan anak bisa membuat mereka sulit untuk merasa puas. 

Hal ini dapat berdampak pada perilaku anak akan terus-menerus menginginkan hal-hal baru yang lebih banyak. Padahal, perilaku tersebut bukanlah jenis perilaku yang baik.

Image by Freepik

Selain itu, jika orang tua selalu memenuhi keinginan anak tanpa memberikan batasan, anak menjadi terlalu memaksa. Itulah sebabnya orangtua perlu memperhatikan batasan dalam memberikan materi sehingga anak dapat belajar menghargai dan bersyukur.

2. Over Protektif

Kesalahan pola asuh yang merusak pertumbuhan anak bisa berupa over protektif. Over protektif merupakan sikap melindungi tetapi secara berlebihan. Akibatnya, anak tidak memiliki kebebasan untuk menentukan pilihannya sendiri.

Sebagai orang tua, Mama tentu memiliki naluri untuk melindungi anak. Akan tetapi, bukan berarti harus selalu mengatur atau memagari anak dalam mengambil pilihannya. 

Malah hal ini dapat menghambat perkembangan anak dalam menghadapi masalah dan tantangan dalam hidupnya. Anak yang selalu terlindungi tidak memiliki kesempatan untuk belajar mengatasi kesulitan. 

Selain itu, biasanya anak menjadi kurang bersyukur. Karenanya, Mama harus memberikan anak kesempatan belajar dari pengalaman dan menghadapi masalah mereka sendiri.

3. Bebas dengan Gadget

Kesalahan ini sangat sering ditemui. Bahkan, menjadi fenomena yang umum terjadi. Sebagian besar orang tua memilih memberi gadget pada anak supaya si kecil tidak rewel. 

Namun, dampaknya bisa menjadikan anak kecanduan gadget sejak dini. Penggunaan gadget yang berlebihan berdampak pada kesehatan fisik dan psikis anak. 

Misalnya karena terlalu banyak menghabiskan waktu di depan layar, aktivitas fisik anak menjadi berkurang yang pada gilirannya dapat meningkatkan risiko obesitas, masalah postur tubuh, dan masalah kesehatan lainnya.

 

Image by Pexels

Selain itu, penggunaan gadget juga dapat mengganggu kualitas tidur si kecil. Adapula dari segi psikis. Dampak pola asuh yang buruk ini mengakibatkan anak sulit berkonsentrasi, kreativitas menurun, dan kepekaan sosial pun turun. 

Anak menjadi kurang aktif berinteraksi dengan teman sebayanya. Sebagai alternatif, Mama bisa mengajak anak untuk melakukan kegiatan yang lebih bermanfaat. 

Contohnya membaca atau bermain di luar rumah. Jika memang sedang bermain gadget, semestinya Mama turut mengawasi konten yang mereka tonton.

4. Membentak dan sering Mengkritik Anak

Sering mengkritik anak bisa menjadi salah satu kesalahan pola asuh yang mengganggu perkembangan anak. Meskipun kritik untuk memotivasi anak agar menjadi lebih baik, tetapi jika terlalu sering dilakukan, hal ini bisa membuat anak merasa tidak percaya diri.

Anak yang sering dikritik akan merasa bahwa mereka tidak cukup baik atau bahkan gagal sehingga hal ini dapat mempengaruhi kepercayaan diri mereka. Belum lagi jika disertai membentak anak dengan nada tinggi.

Nah, sebagai tips parenting yang baik, semestinya orang tua memberikan kritik konstruktif dengan cara memberi saran dan dukungan untuk membantu anak memperbaiki kelemahan mereka. 

Mama juga perlu memberi pujian jika anak berhasil dalam suatu hal atau kegiatan di sekolahnya.

5. Terlalu sering Memberi Reward

Terlalu sering memberi reward menjadi salah satu kesalahan pola asuh pada anak yang kerap dilakukan orang tua. Sebab, reward membuat anak lebih bergantung pada motivasi dari luar dirinya. 

Ketika tidak ada reward, anak kehilangan motivasi sehingga kurang semangat untuk melanjutkan aktivitasnya. 

Meskipun demikian, memberikan reward sebagai motivasi bisa Mama lakukan ketika anak berhasil memenuhi aturan dan saat kemampuannya meningkat secara spesifik.

Penggunaan reward pada pola asuh anak bisa berupa mainan atau pujian. Nah, hal inilah yang mempengaruhi motivasi anak. 

Motivasi terbaik adalah yang bersifat intrinsik. Artinya, anak termotivasi dari dalam dirinya sendiri, seperti merasa senang atau tertantang. 

6. Mengerjakan Pekerjaan Rumah si Kecil 

Salah satu kesalahan pola asuh pada anak yang seharusnya dihentikan adalah ketika orang tua turut mengerjakan pekerjaan rumah si kecil. 

Tidak sedikit Mama dan Papa yang merasa yakin bahwa mereka sedang memberikan dukungan pada anak dengan membantu menyelesaikan tugas akademiknya. 

Image by Freepik

Namun, hal ini sebenarnya berdampak negatif pada perkembangan pribadi anak. Keterlibatan orang tua dalam mengerjakan pekerjaan rumah si kecil nantinya akan merebut kesempatan anak untuk mempelajari hal yang baru secara mandiri. 

Selain itu, tindakan ini juga dapat mengirim pesan negatif bahwa orang tua tidak percaya pada kemampuan anak. 

Pada akhirnya membuat anak melihat belajar bukanlah hal yang penting sehingga menjadi kurang bertanggung jawab dalam tugas akademiknya.

Solusi cara mengasuh anak adalah sebelum anak memulai mengerjakan PR, berilah sedikit waktu untuk berdiskusi dan memahami tugas anak. Lalu biarkan anak menyelesaikan PR sendiri. Ketika mengecek tugas anak, tanyakan pada anak tentang pemikirannya dalam menyelesaikan tugas.

Jika anak mengalami kesulitan dalam menyelesaikan tugas, Mama bisa berbicara dengan guru sekolahnya. Hal ini bertujuan untuk mencari tahu alasan anak kesulitan dan bagaimana cara mengatasinya.

Pentingnya Memilih Pola Asuh yang Tepat

Seperti itulah kesalahan pola asuh yang cukup banyak ditemui. Sebenarnya, dalam perkembangan anak Mama perlu lebih memperhatikan dan mendampingi si kecil. Namun, bukan berarti terlalu berlebihan dan tidak memberi keleluasaan pada anak.

Sebaiknya Mama memberi pendampingan sejak anak masih bermain saat balita. Alih-alih menghabiskan waktu bermain gadget, masih banyak mainan yang bisa menjadi edukasi bagi anak. 

Apalagi sekarang tersedia jasa sewa mainana dari Mamasewa sehingga lebih hemat.

Mama bisa memberikan anak beragam mainan setiap minggunya. Dengan begitu anak tidak bosan dan menjadi lebih bahagia. Hal ini akan sangat berdampak positif terhadap perkembangan anak.

Harga sewa mainan mulai ribuan rupiah saja per harinya. Selain itu, tersedia perlengkapan pendukung lain yang sangat penting dalam proses tumbuh kembang si kecil. Mama bisa cek langsung pada website Mamasewa.com.

Setelah memahami kesalahan pola asuh pada anak dan berbagai solusinya, semoga Mama bisa menerapkan pola asuh yang tepat untuk anak ya! Penerapan pola asuh yang tepat berkontribusi positif membantu anak dalam perkembangannya.

Tinggalkan Balasan