Ada banyak dampak akibat anak sering dipukul dan dimarahi, dalih mendisiplinkan anak malah berujung buruk pada psikologis anak. Hal itu juga selaras dengan penyampaian UNICEF terkait efek buruknya.

Masih ada banyak cara terbaik lainnya untuk mendisiplinkan anak agar tumbuh sehat dan bahagia. Apalagi ketika masa pertumbuhan, tentunya lebih menguji kesabaran yang ekstra.

Dampak Akibat Anak Sering Dipukul dan Dimarahi

Akibat paling buruknya dari dampak perilaku tidak baik ini akan terbawa hingga anak tumbuh dewasa. Apalagi jika sudah menyerang kesehatan mentalnya, rasa trauma akan anak dapati.

Image by Freepik

Dengan begitu, anak akan cenderung berperilaku menyendiri artinya tidak mau bersosialisasi dengan orang lain atau lingkungannya. Jika sudah seperti itu, akan memberikan dampak negatif pada segala bidang.

1. Cedera Bahkan Luka

Efek memukul anak usia 1 tahun pertama yaitu mengalami cedera bahkan luka. Mungkin saja sebagai orang tua Mama dan Papa tidak menyadari jika hal itu dapat melukai si kecil.

Apalagi jika sudah berdampak pada hal-hal lainnya seperti gegar otak bahkan psikologis terganggu. Tidak hanya itu saja, anak yang terkena pukulan juga akan merasakan sakit hari sekaligus takut kepada orang tuanya.

2. Mengalami Trauma

Salah satu akibat anak sering dipukul dan dimarahi selanjutnya yaitu trauma. Menurut The American Academy of Pediatric, kondisi medis seperti ini bernama post traumatic stress disorder atau PTSD.

Gejalanya pun beraneka ragam seperti susah tidur, mudah marah dan meledak-ledak, daya ingat mulai terganggu, mudah terkejut, konsentrasi menurun, merasa ketakutan dan curiga serta sering melamun.

3. Lebih Agresif

Ketika orang tua memarahi anak dalam bentuk bentakan, teriakan, bentakan bahkan pukulan akan membuat si anak merasa takut. Ketakutan inilah yang justru akan membuat anak membentengi pergaulannya.

Artinya anak akan berperilaku dan bersikap lebih agresif demi menyembunyikan rasa takutnya tersebut. Sehingga dampaknya akan buruk terhadap anaknya.

4. Mengubah Cara Otak Anak Berkembang

Seperti yang Mama dan Papa tahu bahwa teknik pengasuhan yang menggunakan kekerasan seperti membentak, memarahi hingga memukul akan berdampak pada pengubahan pola pikir otak yang berkembang.

Penyebabnya yaitu manusia pada umumnya akan memproses informasi dan peristiwa negated lebih cepat dan menyeluruh. Sehingga, hal-hal buruk yang menimpa akan terekam lebih lama.

Hal itu juga terbukti dari adanya sebuah studi yang membandingkan  dua pemindaian. Yaitu pemindaian yang tidak memiliki riwayat dengan MRI otak orang yang mempunyai riwayat pelecehan verbal orang tua.

Dan hasilnya mengatakan bahwa perbedaan fisik yang mencolok pada bagian otak berperan untuk memproses sebuah bahasa dan suara yang masuk.

5. Anak Kesulitan Bersosialisasi

Akibat kepala anak sering dipukul selanjutnya yaitu susah dan sulitnya bersosialisasi. Ini merupakan efek lain dari trauma, anak yang mengalami trauma akan sulit dalam menjalin komunikasi.

Image by Freepik

Alasannya karena anak akan merasa takut pada orang lain. Tidak hanya itu saja, anak juga cenderung tidak percaya diri. Sehingga, anak akan kesulitan untuk mengembangkan potensi yang ada.

6. Mengalami Gangguan Perkembangan Otak

Banyak orang tua yang menganggap usia balita belum memahami situasi, sehingga murah untuk memukulnya. Nyatanya, pada usia balita otak anak akan berkembangkan lebih cepat daripada orang lain.

Oleh sebab itu, psikologis anak yang sering dipukul akan berhubungan dengan kecerdasannya. Salah satu buktinya dari jurnal Infant and Child Development yang membandingkan anak usia 3 tahun yang sering menerima pukulan dan tidak.

Hasil jurnalnya menunjukkan bahwa anak yang menerima pukulan memiliki kecerdasan yang lebih rendah. Kecerdasannya lebih rendah jika Mama dan Papa bandingkan dengan anak yang tidak menerima pukulan.

7. Tidak Menghargai Diri Sendiri

Tidak hanya mengganggu perkembangan otak saja, akan tetapi akibat dari anak sering dipukul dan dimarahi yaitu mengganggu kesehatan mental. Kesehatan mental yang akan berimbas pada kepercayaan diri yang luntur.

Karena dengan mudah anak akan berpikir bahwa ia orang yang selalu tidak berharga ataupun selalu salah. Bisa jadi, hingga dewasa pula anak akan cenderung tidak menghargai hidupnya.

8. Meniru Tindakan Tidak Baik

Tidak jarang ada kasus anak yang bertindak kekerasan terhadap temannya, mungkin saja ini akibat anak sering dipukul dan dimarahi pada masa lalunya. Sehingga, membekas hingga ia tumbuh dewasa.

Karena menganggap memukul merupakan tindakan yang wajar. Sehingga anak akan bersikap arogan dengan suka menindas orang lain yang lebih lemah darinya. Dampak buruk seperti ini patut Mama untuk perhatikan dan waspadai.

9. Terjadinya Pemberontakan

Orang tua yang marah dan memukul anak justru akan mendorong si anak untuk menjadi anak yang lebih pemberontak. Untuk awal-awal mungkin anak akan merasa takut, tapi setelah sudah terbiasa mereka akan terbiasanya.

Keterbiasaan inilah yang mengakibatkan anak sering kali melanggar perintah orang tua. Selain itu, anak juga akan bertindak semaunya saja tanpa memikirkan orang lain.

10. Kesulitan Belajar

Kesulitan belajar juga menjadi dampak efek  anak sering dimarahi. Hal ini karena adanya penurunan kinerja otak akibat pukulan, sehingga anak akan sulit memahami pembelajaran yang ia terima.

Image by Freepik

Apalagi  memukul ini bisa mengurangi gray matter. Gray matter merupakan jaringan penghubung abu-abu otak yang berperan penting ketika belajar. Selain itu, juga berdampak pada sulitnya pengembangan diri karena anak takut mencoba.

11. Berisiko Melukai Dirinya Sendiri

Seperti yang sudah terpapar sebelumnya bahwa tindakan buruk akan membuatnya meniru. Tentunya hal ini bukan terjadi pada orang lain saja, tetapi anak bisa melampiaskan pada dirinya sendiri.

Menurut badan kesehatan dunia yaitu WHO menyatakan bahwa akibat memukul anak bisa membuat ia melukai dirinya. Bahkan anak nekat untuk menggunakan narkoba dan upaya tindakan kejahatan lainnya seperti bunuh diri.

12. Minimnya Pengendalian Emosi

Benih amarah akan terasa begitu kuat ketika anak sering kali mengalami tindakan yang buruk, salah satunya pukulan. Hal ini juga membuat anak akan cenderung menunjukkan perilaku antisosialnya.

13. Anak Kabur

Mungkin saja akibat anak sering dibentak dan dimarahi enggan membuat anak pulang ke rumah. Rumah yang seharusnya membuat nyaman, berubah menjadi hunian yang mengerikan.

Sehingga, membuat si anak ketakutan dan tidak nyaman saat berada di rumah. Dengan begitu, anak akan lari dari rumah dan jiwanya hilang. Artinya anak akan kekurangan kasih saya dari orang tuanya.

14. Berisiko Kematian

Sudah ada banyak kasus yang berdebar akibat sebuah pukulan, risiko kematian akan lebih dekat. Karena ketika orang tua memukul emosinya tidak terkendali, sehingga akan memicu melakukan tindakan yang lebih buruk lagi.

Nah, itulah beberapa informasi dari akibat anak sering dipukul dan dimarahi. Sebisa mungkin Mama dan Papa menjadi orang yang bisa menahan rasa emosi buruk tersebut.

Salah satu caranya melalui pola asuh yang tepat dengan memenuhi berbagai kelengkapan dan kebutuhan anak. Jika dana terbatas, Mama bisa menggunakan jasa Mamasewa.com untuk melengkapi kebutuhan si anak.

Tinggalkan Balasan