Mama mungkin sudah tak asing lagi dengan istilah fast food dan junk food, tapi bagaimana dengan ultra processed food (UPF)? Supaya lebih tahu apa itu UPF, perbedaan ketiganya, dan apa bahayanya bagi kesehatan, yuk simak informasi berikut ini!

Apa Itu Ultra Processed Food?

Bahaya Ultra Processed Food

Ultra processed food (UPF) adalah makanan yang telah melalui serangkaian proses industri yang cukup panjang seperti pemanasan, pembekuan, pasteurisasi, pengalengan, pengeringan, dsb dan ditambah dengan zat aditif tertentu seperti perisa, pewarna, pemanis, garam, lemak, dll sehingga sudah tidak memiliki bentuk aslinya lagi. Pengolahan ini bertujuan untuk membuat makanan lebih awet dan tahan lama.

Beberapa contoh UPF adalah sebagai berikut:

  • Daging ayam yang diolah menjadi sosis dan nugget
  • Kentang yang diolah menjadi keripik kentang dan tepung kentang
  • Biji cokelat yang diolah menjadi selai dan minuman kaleng
  • Gandum yang diolah menjadi mi instan dan biskuit
  • Susu yang diolah menjadi es krim dan keju

Perbedaan Ultra Processed Food dengan Fast Food dan Junk Food

Bahaya Ultra Processed Food

Karena sering dianggap “sama-sama tidak sehat”, UPF sering disamakan dengan fast food dan junk food. Padahal secara definisi ketiganya memiliki arti yang berbeda. Berikut penjelasannya:

  • Fast food atau makan cepat saji adalah makanan yang disiapkan dalam kurun waktu singkat. Dimana proses memasak hingga penyajiannya tidak lebih dari 15 menit. Contoh: pizza, sandwich, dan kopi instan
  • Junk food adalah makanan yang banyak menambahkan zat aditif  di dalamnya. Sayangnya penggunaan zat aditif ini seringkali menurunkan nilai gizi atau bahkan mengandung nilai gizi rendah tapi tinggi kalori. Contoh: keripik, minuman berkarbonasi, dan cake  
  • Ultra processed food adalah makanan yang telah melalui berbagai proses pengolahan makanan sehingga memiliki bentuk yang berbeda jauh dari bentuk aslinya. Contoh: sosis, biskuit, dan sereal

Bahaya Mengonsumsi Ultra Processed Food Berlebihan pada Anak-anak

Bahaya Ultra Processed Food

Beberapa jenis ultra processed food memang telah difortifikasi untuk menambah kandungan vitamin, mineral, dan nutrisi lainnya. Namun tambahan gula, natrium, lemak jenuh, dan bahan aditif lainnya membuat Mama harus lebih selektif dan tidak berlebihan dalam mengonsumsinya.

Karena jika dikonsumsi berlebihan, UPF mampu meningkatkan berbagai risiko kesehatan, seperti berikut ini:

1. Obesitas

Kebanyakan UPF mengandung tinggi kalori namun rendah nutrisi. Itu sebabnya mengonsumsi UPF berlebihan dapat menimbulkan risiko kelebihan berat badan (overweight) bahkan obesitas.

2.  Penyakit Kardiovaskular

Kandungan natrium dan lemak jenuh di dalam UPF dapat meningkatkan risiko penyakit kardiovaskular seperti tekanan darah tinggi, kolesterol, hingga penyakit jantung di kemudian hari.

3. Diabetes

Tingginya kandungan gula dalam UPF dapat melampaui jumlah asupan gula harian yang disarankan. Pasalnya dalam sehari Anda tidak hanya mengonsumsi UPF saja tapi juga makanan-makanan lain yang mengandung gula, baik alami maupun buatan. Konsumsi yang berlebihan ini bisa meningkatkan risiko diabetes.

4. Gangguan Pencernaan

Makanan yang rendah serat dapat menciptakan berbagai masalah pencernaan seperti konstipasi, iritasi usus besar, maupun gangguan pencernaan lainnya. Oleh karena itu pastikan si kecil tetap mendapat asupan sayur atau buah yang cukup disamping snack olahan yang biasa mereka konsumsi ya, Mam.

Mam, itulah informasi seputar ultra processed food yang bisa Mama perhatikan. Selama dikonsumsi dalam batas aman, UPF sebenarnya relatif aman. Meski begitu mengenalkan si kecil dengan real food atau makanan yang hanya diproses minimal (minimally processed food) lebih disarankan. Untuk memudahkan Mama menyiapkannya, Mama bisa mengandalkan perlengkapan MPASI yang bisa disewa di Mamasewa. Si kecil mendapat nutrisi yang lebih lengkap dan Mama pun nggak perlu repot-repot deh!

Tinggalkan Balasan