Konflik mungkin tidak menyenangkan, tetapi tidak peduli seberapa keras kita berusaha menghindarinya, pertengkaran, perkelahian, dan ketidaksetujuan adalah bagian dari kehidupan. Maka, mengenalkan manajemen konflik pada anak bisa membantunya mengelola konflik dengan cara yang lebih sehat.
Ini juga akan membantu mereka mengatasi pertengkaran kecil hingga masalah besar—baik sekarang maupun saat mereka tumbuh dewasa nanti. Sebaliknya, mencoba untuk selalu menghindari konflik justru berdampak negatif pada hubungan dan menyebabkan tantangan interpersonal yang lebih besar di kemudian hari.
Apa Itu Manajemen Konflik?

Manajemen konflik adalah proses mengenali, memahami, dan menangani konflik secara konstruktif untuk mencapai solusi yang memuaskan semua pihak.
Dalam konteks ini, psikolog perkembangan Elizabeth Hurlock berpendapat bahwa manajemen konflik pada anak harus difokuskan pada pengembangan kemampuan sosial dan emosional. Di mana pendekatan yang konstruktif akan membantu anak belajar mengelola emosi dan interaksi dengan orang lain.
Sementara Daniel Goleman menekankan bahwa manajemen konflik termasuk keterampilan penting dalam kecerdasan emosional yang perlu diajarkan pada anak. Ini melibatkan pengelolaan emosi diri serta memahami emosi orang lain untuk menyelesaikan konflik secara efektif.
BACA JUGA: SIBLING RIVALRY: BAGAIMANA MENGATASI PERSAINGAN ANTARA SAUDARA KANDUNG?
Pentingnya Mengenalkan Manajemen Konflik pada Anak
Sama seperti orang dewasa, konflik pada anak-anak merupakan bagian pahit yang tidak bisa dihindari dan ini dapat terjadi di berbagai situasi—karena berebut boneka, menyerobot giliran bermain, hingga yang menyebabkan perkelahian fisik.
Nah, karena tidak seorang pun dapat mengharapkan segala sesuatu berjalan sesuai keinginannya sepanjang waktu, inilah alasan penting mengenalkan manajemen konflik pada anak sedini mungkin.
- Mengembangkan kemampuan sosial dan emosional. Bagaimana pun anak perlu belajar mengenali, mengekspresikan, dan mengendalikan emosi dengan cara yang sehat, berkomunikasi secara efektif, serta memahami perspektif orang lain.
- Menjaga hubungan baik. Kemampuan menyelesaikan konflik secara positif dapat mempererat hubungan anak dengan teman maupun keluarganya.
- Mempersiapkan masa depan. Anak yang memahami manajemen konflik akan lebih siap menghadapi tantangan sosial di dunia nyata.
- Mencegah kekerasan. Mengajarkan cara-cara damai untuk menyelesaikan konflik membantu mengurangi agresi fisik dan verbal.
- Mengajarkan resolusi konflik yang positif. Sebaliknya, anak yang diajarkan mengelola konflik dengan sehat mampu berkomunikasi secara asertif, mau berbagi, dan berkompromi.
BACA JUGA: MENGAJARI ANAK NILAI PERSAHABATAN: TIPS MEMBANGUN HUBUNGAN YANG SEHAT SEJAK DINI
Cara Mengenalkan Manajemen Konflik pada Anak
Berikut ini adalah beberapa cara mengenalkan manajemen konflik pada anak. Terutama pada anak-anak usia prasekolah dan sekolah.
1. Atasi Perasaannya Terlebih Dahulu
Salah satu hal yang membuat konflik sulit diatasi adalah karena anak belum memadamkan emosi besar dan intens yang mungkin tidak dapat diprosesnya.
Oleh karena itu, sebelum buru-buru menyuruh mereka saling memaafkan dan berbagi, anak perlu diajari bagaimana cara mengatasi perasaannya terlebih dahulu.
Baru setelah itu mereka bisa berpikir sebelum bertindak. Dalam tahap ini, tugas orang tua adalah membantu anak mengidentifikasi emosi yang mereka rasakan. Apakah mereka marah, frustrasi, sakit hati, atau malu?
2. Temukan Sumber Konfliknya
Hanya setelah anak mampu mengatasi emosinya, Mama bisa mencari tahu apa masalah sebenarnya. Terkadang anak-anak, terutama yang lebih kecil, tidak memiliki kesadaran emosional untuk mengidentifikasi sumber awal konflik.
Mereka mungkin memerlukan bantuan orang dewasa untuk memahami mengapa mereka bertengkar.
Membantu anak-anak menemukan akar permasalahan akan memudahkan mereka untuk menyelesaikan apa yang sebenarnya salah. Hal ini juga akan memberi mereka alat untuk mengidentifikasi dan membicarakan masalah serupa saat masalah tersebut muncul lagi.
BACA JUGA: TIPS MENGHADAPI STRONG-WILLED CHILDREN, BATU TIDAK BISA DILAWAN BATU
3. Cari Solusinya Bersama-sama
Setelah anak-anak memahami apa masalahnya, Mama dapat membantu mereka berlatih menemukan solusi.
Anak-anak yang masih kecil mungkin membutuhkan bimbingan orang dewasa di sini. Begitu pula pada anak-anak yang sudah lebih besar atau remaja, mereka tetap dapat memperoleh manfaat dari brainstorming ini untuk menyatukan pikiran dan memilih yang terbaik.
4. Dorong Anak Melihat dari Beberapa Perspektif
Konflik sering kali terasa sangat besar dan menyulitkan hanya karena seseorang tidak mau melihat masalah itu dari sudut pandang lainnya.
Untuk melatih anak melakukan ini, ada beberapa hal yang bisa Mama ajarkan, seperti:
- Melihat gambaran yang lebih besar. Dorong anak untuk mempertimbangkan bagaimana hubungan mereka dengan orang yang berkonflik dengannya jika masalah ini tidak diatasi dengan baik. Ingatkan anak bahwa satu kesalahan tidak dapat menggambarkan keseluruhan orang tersebut.
- Menempatkan diri di posisi orang lain. Membayangkan apa yang dirasakan orang lain merupakan cara yang baik untuk membantu anak-anak mengembangkan empati.
- Mempertimbangkan konteksnya. Mengambil langkah mundur untuk melihat dinamika suatu situasi akan membuat anak mendapatkan gambaran yang lebih jelas sekaligus bisa mempersiapkan mereka untuk menavigasi konfliknya.
BACA JUGA: 6 CARA MENGAJARKAN ANAK BERBAGI, ANAK JADI TIDAK TANTRUM
5. Berlatih Komunikasi yang Efektif
Terakhir, untuk menyelesaikan konflik, anak-anak perlu belajar mengomunikasikan perasaan mereka dengan jelas, tanpa menyerang atau menuduh pihak lainnya.
Sulit untuk melatih ini ketika ketegangan masih sangat interns. Jadi, pertimbangkan untuk membicarakan keterampilan ini saat situasinya sudah mereda atau bahkan ketika konflik belum terjadi!
Caranya bisa dengan bertukar cerita atau bermain peran untuk anak-anak yang lebih kecil.
Sekian cara-cara tentang mengenalkan manajemen konflik pada anak. Mama bisa melatih ini melalui berbagai permainan. Misalnya slides & swings yang mengharuskan mereka saling bergantian, pretend play yang dimainkan bersama, atau activity toys yang sering kali mengharuskan kesabaran. Semua mainan ini bisa Mama temukan di Mamasewa, lho!
-
Bumper Car Mini Bombomcar – Yellow (Tanpa Remote Control)Rp11.428 / Hari
-
Informa Meja Anak Round – HijauRp7.666 / Hari
-
Wood Kitchen SetRp8.482 / Hari
-
Kolam Bola Ball Pit Large – Cream (Include Bola)Rp4.464 / Hari
-
Fisher Price Cooking Servin’ Up Fun Food Truck – Diskon KondisiRp9.553 / hari
-
Little Tikes First Slide PinkRp6.785 / Hari
-
Leap Frog Scoop & Learn Ice Cream Cart Diskon KondisiRp8.035 / Hari
-
Little Tikes Playhouse Little Baby Bum Wheels On The Bus Climber Diskon KondisiRp9.821 / Hari
-
ELC Keyboard Key-Boom-Board – Red Diskon KondisiRp5.500 / Hari
-
Labeille Whale Slide – BlueRp5.982 / Hari
-
Happy Play Bus Slide Swing 3in1 – GreenRp20.222 / Hari
-
Fisher Price Pull & Play Learning WagonRp3.928 / Hari
-
Playgro Music And Light Pop Up Jungle PalsRp2.678 / Hari
-
Fisher Price Infant A to Z OtterRp3.928 / Hari
-
Fisher Price Linkimals Infant Smooth Moves SlothRp3.928 / Har1
-
Leapfrog Learn And Groove Musical TableRp4.500 / Hari
-
Skip Hop Zoo Indoor Ride-On Scooter Toy – DogRp7.143 / Hari
-
Playtent 4in1 Tenda PlayhouseRp17.500 / Hari