Bagi ibu menyusui membuat keputusan apakah akan ikut berpuasa atau tidak bisa menjadi sangat dilematik. Di satu sisi, Mama mungkin tidak ingin melewatkan momen istimewa ini, tapi di sisi lainnya Mama mungkin khawatir jika produksi ASI berkurang. Nah, karena setiap ibu bisa memiliki kondisi yang berbeda, mari simak bagaimana Islam memandang situasi ini dan pelajari tips puasa bagi ibu menyusui berikut ini!
Hukum Puasa bagi Ibu Menyusui dalam Islam

Islam memberikan keringanan bagi ibu menyusui yang merasa kesulitan untuk berpuasa.
Sebagaimana yang dijelaskan dalam QS Al-Baqarah ayat 184-185, orang yang sakit atau dalam keadaan tertentu diperbolehkan tidak berpuasa dan menggantinya di lain waktu (qadha) atau membayar fidyah.
Hal ini pun diperkuat dalam berbagai hadits yang menyebutkan bahwa ibu menyusui memiliki kelonggaran untuk meninggalkan puasa. Terlebih bagi ibu yang bayinya masih full ASI, alias belum mulai dikenalkan MPASI—sehingga kebutuhan nutrisi bayi sepenuhnya bergantung pada ASI.
Soal konsekuensinya, ada beberapa kondisi yang perlu Mama pahami ketika Anda tidak berpuasa atau membatalkan puasa.
- Jika ibu tidak/membatalkan puasa karena takut akan kondisi anaknya saja, maka ibu wajib mengganti puasa (qadha) dan membayar fidyah.
- Jika ibu tidak/membatalkan puasa karena takut akan kondisi dirinya saja, maka ibu hanya wajib qadha saja.
- Jika ibu tidak/membatalkan puasa karena takut atas diri dan anaknya, maka ibu wajib qadha saja.
Karena kondisi setiap ibu berbeda, keputusan untuk berpuasa atau tidak harus disesuaikan dengan kesehatan ibu dan si kecil. Kalaupun keputusannya tidak bisa ikut berpuasa, tolong jangan merasa bersalah sebab Islam memang memberi kelonggaran dan sudah menjelaskan bagaimana konsekuensinya.
Baca Juga: 7 Tips Efektif Menyusui Bagi Ibu Bekerja
Tips Puasa bagi Ibu Menyusui
Jika Mama memutuskan untuk menjalankan puasa, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan agar tubuh tetap bertenaga dan bayi tetap mendapatkan ASI yang cukup. Berikut ini adalah tips yang bisa membantu ibu menyusui agar tetap nyaman berpuasa selama Ramadan.
1. Konsultasikan dengan Dokter atau Ahli Laktasi
Jika masih ragu apakah tubuh Mama mampu menjalani puasa, sebaiknya berkonsultasi dengan dokter atau konsultan laktasi. Mereka bisa memberikan saran sesuai kondisi kesehatan ibu dan bayi.
Dengan informasi yang tepat, ibu bisa mengambil keputusan yang terbaik tanpa mengorbankan kesehatan siapa pun.
2. Mantapkan Niat, Jangan Ragu atau Bimbang
Setelah itu, mantapkan niat sejak awal agar tidak bimbang di tengah jalan.
Jika ibu merasa mampu berpuasa, maka jalani dengan penuh kesadaran bahwa ada konsekuensi yang perlu disiapkan, seperti mengatur pola makan, memastikan hidrasi cukup, dan mendengarkan sinyal tubuh.
Sebaliknya, jika sejak awal sudah ada indikasi bahwa tidak memungkinkan bagi ibu menyusui untuk berpuasa, maka jangan ragu untuk mengambil rukhsah (keringanan) yang telah diberikan dalam Islam. Sebagai gantinya, siapkan diri untuk mengganti puasa dengan qadha atau membayar fidyah, sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
Baca Juga: 3 Resep Buka Puasa Tinggi Protein, Siap Kembalikan Energi yang Hilang
3. Pastikan Asupan Cairan Cukup
Dehidrasi bisa memengaruhi produksi ASI dan membuat tubuh ibu lemas. Jadi, pastikan untuk minum air putih minimal 8-12 gelas sehari di antara waktu berbuka hingga sahur.
Selain air putih, Mama mungkin juga perlu mengonsumsi cairan lain seperti susu, jus tanpa gula, atau sup untuk menjaga hidrasi tubuh.
Namun, jika Mama mengalami tanda-tanda dehidrasi seperti pusing, urine berwarna pekat, atau bibir kering, pertimbangkan untuk membatalkan puasa.
4. Konsumsi Makanan Bergizi Seimbang
Ibu menyusui membutuhkan energi ekstra, jadi pastikan asupan makanan saat sahur dan berbuka mengandung karbohidrat kompleks, protein, lemak sehat, serta vitamin dan mineral.
Pilih makanan yang bisa memberikan energi tahan lama, seperti nasi merah, oatmeal, daging, telur, serta sayur dan buah. Sebaliknya, hindari makanan tinggi gula atau berlemak berlebih karena bisa membuat tubuh cepat lemas dan kurang bertenaga.
Baca juga: Simak Yuk, Makanan Penambah ASI Untuk Ibu Menyusui!
5. Konsumsi Makanan yang Membantu Produksi ASI
Beberapa makanan diketahui dapat membantu meningkatkan produksi ASI, seperti daun katuk, kacang-kacangan, oatmeal, dan kurma. Masukkan makanan ini ke dalam menu sahur dan berbuka untuk menjaga produksi ASI tetap stabil.
Namun, tetap perhatikan reaksi tubuh karena setiap ibu memiliki respons yang berbeda terhadap makanan tertentu.
6. Manfaatkan Makanan Sunnah untuk Energi Tambahan
Rasulullah ï·º menganjurkan beberapa makanan yang memiliki manfaat luar biasa bagi tubuh, seperti kurma dan madu.
Ini pun sudah terbukti secara ilmiah bahwa kurma memang kaya akan serat dan gula alami yang bisa memberikan energi tahan lama, sementara madu memiliki sifat antioksidan yang dapat membantu menjaga daya tahan tubuh.
Selain itu, Mama juga bisa menambahkan makanan sunnah lainnya, seperti air zamzam atau habbatussauda untuk melengkapi nutrisi dan menjaga kesehatan selama berpuasa.
Baca Juga: Wah, 7 Makanan Pelancar ASI Ini Wajib Dikonsumsi oleh Ibu Menyusui
7. Perhatikan Frekuensi dan Pola Menyusui
Saat berpuasa, bayi tetap membutuhkan ASI seperti biasa, tetapi pola menyusui bisa sedikit berubah.
Coba tingkatkan frekuensi menyusui di malam hari untuk menggantikan asupan yang berkurang di siang hari. Jika bayi masih sangat bergantung pada ASI dan ibu merasa produksi menurun, pertimbangkan untuk memerah ASI di malam hari agar stok tetap tersedia.
8. Istirahat yang Cukup dan Kurangi Aktivitas Berat
Puasa sambil menyusui bisa menguras energi lebih banyak, jadi penting untuk mengatur ritme istirahat. Cobalah tidur lebih awal atau manfaatkan waktu siang untuk beristirahat saat bayi tidur.
Hindari aktivitas berat yang bisa membuat tubuh cepat lelah, dan fokuslah pada perawatan diri agar tetap fit sepanjang hari.
Baca Juga: 8 Tips Agar ASI Melimpah dan Kental, Mama Harus Tahu!
9. Kelola Stres dan Tetap Tenang
Stres bisa berdampak pada produksi ASI dan stamina ibu saat berpuasa. Oleh karena itu, penting untuk mengelola emosi dengan baik dan tidak terlalu khawatir berlebihan.
Luangkan waktu untuk relaksasi, misalnya dengan memperbanyak dzikir, membaca Al-Qur’an, atau sekadar menikmati momen bersama si kecil.
Jika merasa lelah, ambil jeda sejenak dan tarik napas dalam-dalam. Sebab dengan menjaga ketenangan pikiran, tubuh akan lebih bertenaga, ASI tetap lancar, dan Mama bisa menjalankan puasa dengan lebih nyaman.
10. Dengarkan Sinyal Tubuh dan Jangan Memaksakan Diri
Setiap ibu memiliki ketahanan tubuh yang berbeda saat berpuasa. Jika mulai merasa pusing, sangat lemas, atau produksi ASI menurun drastis hingga bayi terlihat kurang puas menyusu, jangan ragu untuk membatalkan puasa.
Sekali lagi, Islam memberikan keringanan bagi ibu menyusui, jadi utamakan kesehatan diri sendiri dan bayi.
Jadi, itulah beberapa strategi dan tips puasa bagi ibu menyusui. Dengan persiapan yang tepat, Ramadan bisa tetap menjadi momen penuh berkah bagi ibu dan si kecil.
Jika ibu membutuhkan perlengkapan menyusui seperti pompa ASI, lactation massager, atau freezer ASI, sewa aja di Mamasewa. Mamasewa menyediakan berbagai perlengkapan dengan sistem sewa yang praktis dan ekonomis. Yuk, cek perlengkapannya sekarang agar ibadah tetap lancar!