Menunjukkan ketidaksetujuan adalah bagian normal dari perkembangan perilaku anak. Namun, ketika anak mengungkapkan ketidaksetujuannya, mereka sering dianggap pembangkang atau anak durhaka. Padahal ini bisa jadi tanda bahwa mereka adalah pemikir yang kritis dan mandiri. Lantas, ketika tensi terus memanas dan situasi berubah menjadi perselisihan, inilah beberapa tips yang bisa Mama lakukan untuk menghadapi anak yang suka membantah. Simak, ya!
Tips Menghadapi Anak yang Suka Membantah
Salah satu fungsi pengasuhan adalah untuk mengajarkan keterampilan menyelesaikan konflik. Hanya saja, keterbatasan pengetahuan dan kontrol diri yang mereka miliki, sering kali membuat anak bersikap agresif. Terkesan suka membantah dan tidak mau menurut.
Namun, Mama bisa mengadopsi tips menghadapi anak yang suka membantah berikut ini untuk melatih kemampuan resolusi konflik sehingga bisa menyampaikan pendapatnya dengan cara yang konstruktif dan produktif.
BACA JUGA: MENERAPKAN PRINSIP CERMIN NEURON DALAM POLA ASUH, APA ITU?
1. Tanggapi dengan Tenang
Ketika anak membantah, sering kali orang tua meresponnya dengan bentakan atau sikap judgmental. Contohnya, menyebut anak durhaka, tidak mau dengar nasihat orang tua, dan sebagainya.
Jika Mama pernah melakukan itu, mari coba dengan cara lain yang lebih efektif, yaitu dengan bersikap tenang dan berkepala dingin.
Ini sangat penting karena anak cenderung meniru respons orang tuanya. Maka, membalas bantahan dengan emosi hanya akan memperburuk situasi.
Di sisi lain, sikap “suka membantah” sebenarnya adalah perilaku yang dipelajari sehingga jika Mama dan Papa mampu mencontohkan keterampilan yang tepat, anak akan mempelajari perilaku tersebut dengan cara yang lebih baik.
2. Cobalah Pahami Maksud Anak
Bantahan sering kali merupakan ekspresi dari kebutuhan atau emosi yang belum tersampaikan, seperti rasa frustrasi, lelah, atau ingin didengar.
Hal yang sama juga disebutkan dalam buku yang berjudul “How to Talk So Kids Will Listen & Listen So Kids Will Talk”. Di situ Adele Faber dan Elaine Mazlish mendorong orang tua untuk mendengarkan anak terlebih dahulu sebelum memberikan respons.
Ini tahap penting supaya anak merasa dipahami. Caranya, dorong mereka untuk berbicara tentang apa yang mereka inginkan tanpa didebat.
Sebaliknya, gunakan keterampilan Anda untuk mendengarkan secara aktif, seperti menatap mata anak saat mereka berbicara, meringkas kembali apa yang mereka minta, mengajukan pertanyaan, dan memvalidasi perasaan mereka.
BACA JUGA: 7 TIPS NEGOSIASI DENGAN ANAK, TAK SELALU WIN-WIN SOLUTION
3. Sampaikan Harapan Anda dengan jelas
Baru setelah itu, giliran Anda untuk menyampaikan harapan dan alasan Anda. Katakan itu dengan jelas dan tegas sehingga anak mampu memahami apa yang orang tuanya harapkan.
Semakin jelas Mama menyampaikannya, semakin mudah bagi mereka untuk mengetahui apa yang dapat dan tidak dapat mereka gugat.
Lalu pastikan anak memahami apa yang Anda inginkan, tetapi jangan mengulanginya lebih dari dua atau tiga kali. Apalagi sampai berteriak bahwa Anda sudah mencapai batas.
Tutup percakapan dengan “Mama tidak akan mengatakannya lagi dan kamu sudah tahu apa yang Mama minta. Kamu dapat terus melakukan ini semaumu, tetapi itu tidak akan mengubah apa pun”. That’s it and you’re done.
4. Berikan Pilihan, Bukan Perintah
Lalu bagaimana jika semua cara di atas belum berhasil? Maka, langkah ini bisa jadi solusinya.
Beri tahu anak bahwa Anda tidak akan menoleransi pertengkaran dan akan tetap bersikaplah tegas terhadap aturan atau kesepakatan yang telah dibuat. Namun, kali ini Anda akan memberikan pilihan.
Ini cukup penting mengingat anak yang sering membantah bisa jadi karena mereka merasa kehilangan kendali sehingga memberikan pilihan sederhana bisa membuat mereka merasa dihargai.
Triknya adalah dengan menyampaikan aturan atau permintaan dengan nada positif, alih-alih dalam bentuk larangan atau ancaman.
Contohnya “Kamu makan sayur atau dagingnya terlebih dahulu?”, bukan “Cepat habiskan makanannya!”.
BACA JUGA: TIPS MENGHADAPI STRONG-WILLED CHILDREN, BATU TIDAK BISA DILAWAN BATU
5. Ajarkan Anak untuk Menyampaikan Pendapat dengan Sopan
Terakhir, anak juga perlu belajar bahwa mereka boleh berbeda pendapat, tetapi itu harus disampaikan dengan cara yang hormat.
Misalnya melatih anak dengan kalimat seperti, “Aku tidak setuju karena…” atau “Boleh aku menjelaskan kenapa aku tidak suka?”. Ini tidak hanya menghindari perdebatan yang lebih panas, tapi juga mengajarkan anak tentang adab dan tata krama.
Selanjutnya, ajari anak untuk mengatasi kekecewaan. Mereka perlu mengerti bahwa tidak setiap keinginan bisa (segera) dikabulkan. Ketika itu terjadi, dorong anak untuk meresponnya dengan cara yang tepat.
Misalnya, ketika anak terus merengek minta dibelikan mainan mobil-mobilan baru karena bosan dengan yang lama. Padahal mainan mereka sudah sangat banyak, maka solusinya Mama bisa menyewanya saja di Mamasewa. Yuk, klik di sini untuk melihat koleksi selengkapnya!
-
Paso Honda CBR Motorcycle – RedRp10.714 / Hari
-
Bumper Car Mini Bombomcar – Pink Termasuk Remote Control – Diskon KondisiRp12.500 / Hari
-
Bumper Car Mini Bombomcar – Yellow Termasuk Remote Control Diskon KondisiRp11.428 / Hari
-
Vespa Paso A003 PX150 – WhiteRp12.500 / Hari
-
Vespa Paso Motorcycle 946 – BlueRp12.500 / Hari
-
Yotta Toys Mainan Mobil Aki AnakRp6.250 / Hari
-
Vespa Paso A003 PX150 – BlueRp12.500 / Hari
-
Bumper Car Mini Bombomcar – Red (Termasuk Remote Control) – Diskon KondisiRp11.428 / Hari
-
Bumper Car Mini Bombomcar – Pink (Termasuk Remote Control)Rp12.500 / Hari
-
Sepeda Motor Aki Vespa PMB – Tosca GreenRp8.035 / Hari
-
Sepeda Motor Aki Vespa PMB – PinkRp8.035 / Hari
-
Sepeda Motor Aki Vespa PMB – PutihRp8.035 / Hari