Tantrum adalah ledakan emosi akibat keinginan yang tidak terpenuhi. Kalau biasanya hal ini dialami oleh anak-anak, tahukah Mama kalau ternyata tantrum juga bisa terjadi pada orang dewasa?

Namun, tantrum pada orang dewasa bukan sekedar hanya masalah emosi biasa melainkan sebuah tanda gangguan mental tertentu. Supaya lebih memahaminya, simak uraian berikut ini yuk, Mam!

Tantrum pada Orang Dewasa, Apakah Sama dengan Tantrum pada Anak-anak?

Secara prinsip, tantrum pada orang dewasa sama dengan tantrum pada anak. Hal ini menggambarkan sebuah ledakan emosi akibat seseorang tidak mampu mengutarakan kebutuhan atau keinginannya. 

Bedanya, tantrum dewasa tidak selalu berupa teriakan, tangisan, atau jeritan. Bisa juga berupa sikap diam, enggan mendengarkan perkataan orang lain, atau marah dan mengomel.

Dalam kondisi ekstrem, orang dewasa yang mengalami tantrum bisa kehilangan kontrol terhadap emosinya sehingga mereka meluapkan perasaannya secara tidak terkendali disertai dengan perilaku agresif, seperti tindak kekerasan atau merusak barang.

Penyebab Tantrum pada Orang Dewasa

Ada sejumlah penyebab yang membuat orang dewasa bisa mengalami tantrum. Berikut adalah 3 yang paling utama. 

1. Pola Asuh yang Salah Saat Masa Kanak-kanak

Tantrum pada orang dewasa bisa terjadi karena mereka tidak mampu mengatasi emosi negatif dan menenangkan dirinya.

Dalam beberapa kasus, kondisi ini mungkin berhubungan dengan kondisi mental, seperti trauma masa lalu akibat pola asuh yang salah. Misalnya sering mengalami kekerasan fisik atau verbal saat masa kecil dulu.

BACA JUGA: 7 TIPS MENGEMBALIKAN SEMANGAT ANAK YANG SERING DIMARAHI DAN DIPUKUL

2. Kesulitan Mengontrol Emosi

Penyebab lainnya adalah karena mereka tidak memiliki kemampuan regulasi emosi yang baik sehingga sulit sekali bagi mereka untuk mengendalikan diri saat mengalami ledakan emosi.

Namun sebelum ini terjadi, biasanya mereka sudah terlebih dulu menekan emosinya tapi akhirnya meledak juga karena tak mampu lagi menahannya. Sampai sini, Mama paham kan ternyata sangat penting untuk melatih anak mengelola emosinya agar tidak terbawa sampai mereka dewasa nanti?

3. Menderita Gangguan Mental Tertentu

Seperti yang sudah disinggung, tantrum pada orang dewasa seringkali berkaitan dengan masalah kesehatan mental atau gangguan kepribadian tertentu, seperti bipolar, depresi, borderline personality disorder, intermittent explosive disorder autisme, sindrom Tourette, PTSD atau ADHD.

Cara Mengatasi Tantrum pada Orang Dewasa

Pada dasarnya, perilaku tantrum pada orang dewasa bersifat destruktif sehingga Anda harus tahu bagaimana cara mengatasinya dengan segera. Berikut adalah beberapa hal yang perlu dilakukan:

  1. Pertama, Anda harus mencari tahu apa pemicunya sehingga akan lebih mudah untuk meredakan dan melakukan upaya untuk mencegahnya
  2. Lakukan teknik relaksasi pernapasan atau meditasi untuk membantu Anda memproses emosi yang Anda rasakan.
  3. Saat mulai muncul dorongan untuk tantrum, segera ambil jeda untuk menenangkan pikiran. Anda perlu memahami bahwa dalam kondisi marah, seseorang sulit berpikir jernih dan rasional sehingga bisa memperkeruh kondisi.
  4. Luangkan waktu untuk menyendiri dan menjaga jarak dari orang lain untuk beberapa waktu.
  5. Kalau rasa marah sedang menguasai Anda, coba untuk alihkan itu ke aktivitas fisik, seperti berolahraga, membersihkan rumah, atau hal positif lainnya untuk menyalurkan energi negatif.
  6. Berlatihlah untuk berkomunikasi dengan baik dan mengungkapkan emosi secara terkontrol. Bukan dengan berteriak dan berharap orang lain bisa tahu apa alasannya.
  7. Berkonsultasi dengan psikolog untuk mendapat bantuan dan saran secara profesional.

Semoga informasi dari Mamasewa kali ini berguna untuk Anda yang sedang mencari referensi perihal tantrum pada orang dewasa. Selain sebagai referensi edukasi keluarga, Anda juga bisa menemukan berbagai referensi produk pilihan untuk membersamai tumbuh kembang si kecil. Mulai dari perlengkapan tidur, kebutuhan traveling, peralatan MPASI, sampai aneka mainan yang sesuai untuk setiap tahapan usia anak.

Tinggalkan Balasan