ASI adalah sumber makanan pertama dan utama bagi bayi yang baru lahir. Dalam perjalanan mengASIhi ada saja tantangan bagi ibu. Termasuk let down reflex (LDR) yang menjadi salah satu faktor yang mempengaruhi kelancaran ASI. Supaya lebih memahaminya, simak ulasan berikut yuk!
Apa Itu Let Down Reflex?
Dalam Bahasa Indonesia, let down reflex (LDR) bisa diartikan sebagai refleks ejeksi susu. LDR sendiri adalah refleks keluarnya ASI dari payudara akibat saraf-saraf di payudara terstimulasi akibat hisapan bayi atau pompa ASI.
Jadi, saat bayi Mama mengisap payudara, saraf-saraf kecil di sana mengalami rangsangan. Hal ini menyebabkan hipotalamus dan kelenjar pituitari di otak melepaskan dua hormon ke dalam aliran darah, yaitu prolaktin dan oksitosin.
Prolaktin merangsang produksi ASI. Sementara oksitosin berguna untuk mendorong keluar ASI sehingga dilepaskan atau diturunkan melalui puting susu.
Tanda-tanda Terjadinya Let Down Reflex
Terjadinya LDR bisa berbeda pada setiap ibu. Ini bisa terjadi 2-3 kali dalam sehari, tergantung jadwal menyusui dan tidak selalu konsisten. Beberapa tanda yang dirasakan Mama saat let down reflex terjadi adalah:
- Payudara terasa penuh dan kadang seperti kesemutan
- Mama merasakan sensasi geli (tingling)
- ASI menetes dari payudara saat tidak sedang menyusui atau dipompa
- Mama merasa lebih haus
- Beberapa merasakan kontraksi rahim pada hari-hari pertama pascamelahirkan
Namun, di antara tanda-tanda di atas, tanda LDR yang paling jelas bisa Mama rasakan lewat pola hisapan bayi yang berubah jadi lebih lambat dari awalnya. Bahkan banyak juga bayi yang sampai melepas hisapannya karena aliran ASI yang keluar terlalu deras.
Selain bisa dipicu dengan cara menyentuh payudara atau area puting, momen lain yang bisa memicu terjadinya let down reflex adalah saat Mama mendengar, melihat, atau bahkan memikirkan si bayi.
BACA JUGA: CEK HARGA POMPA ASI? AYO MAMPIR KE MAMASEWA!
Cara Menstimulasi LDR agar ASI Berlimpah
Saat Mama merasa stres, cemas, atau sangat lelah, LDR mungkin bisa sulit terjadi. Akibatnya, ASI sulit keluar. Berikut adalah beberapa cara yang bisa dilakukan untuk menstimulasi LDR agar ASI berlimpah.
1. Manfaatkan Air Hangat
Mama bisa menggunakan air hangat ini untuk mandi atau mengompres payudara dengan handuk yang sudah dibasahi air hangat sebelum mulai menyusui. Air hangat dapat membantu mengendurkan otot, melebarkan pembuluh darah, mengurangi ketegangan, dan mendorong produksi ASI.
2. Pijat Payudara dan Punggung
Pijat payudara bisa dilakukan beberapa menit sebelum mulai menyusui atau memerah ASI. Caranya, genggam payudara dengan tangan hingga membentuk huruf C, lalu pijat ke arah puting dengan gerakan seperti menggulung.
Selain itu, International Journal of Science and Research juga menyebut bahwa pijat punggung—atau sering juga disebut dengan pijat oksitosin—juga bisa menjadi salah satu cara merangsang LDR.
Cara lain yang bisa Mama lakukan adalah dengan menggunakan alat pijat khusus laktasi seperti La Vie Warming Lactation Massage Pad yang bisa disewa di Mamasewa, ya.
3. Usahakan untuk Rileks
Sebelum mulai menyusui, duduk atau berbaring dengan posisi nyaman di tempat yang tenang dan jauh dari gangguan. Usahakan agar tubuh dan pikiran rileks sehingga bebas dari stres. Pikiran yang tenang akan memicu hormon oksitosin yang mendorong LDR.
4. Berinteraksi dengan Bayi
Cara lain agar let down reflex terjadi adalah dengan lebih sering berinteraksi dengan si kecil. Misalnya, dengan menggendong bayi di dada agar terjadi kontak antara kulit dengan kulit secara langsung, serta lebih sering menyentuh dan menciumnya.
Jika harus sering berpisah dengan bayi—misalnya karena bekerja, Mama bisa melihat foto atau melakukan video call dengan bayi agar payudara terangsang untuk mengeluarkan lebih banyak ASI.
Komplikasi Let Down Reflex
Beberapa komplikasi yang bisa terjadi selama let down reflex adalah sebagai berikut.
1. LDR Lambat
Saat LDR lambat atau lemah, bayi bisa mengalami frustasi karena tidak mendapatkan cukup ASI. Beberapa hal yang bisa menjadi penyebabnya yaitu stres, suhu tubuh menurun atau kedinginan, terlalu banyak konsumsi alkohol atau obat-obatan seperti dekongestan OTC atau antihistamin, dan pernah menjalani operasi payudara yang mungkin menyebabkan kerusakan saraf.
2. LDR Terlalu Kuat
Bukankah LDR yang kuat artinya bagus? Memang. Namun, LDR yang sangat kuat dikaitkan dengan derasnya aliran ASI hingga suplai yang berlebih, yang bisa membuat bayi tersedak.
Beberapa cara untuk mengatasi let down reflex yang terlalu kuat adalah:
- Memerah ASI terlebih dahulu agar payudara menjadi sedikit lunak, barulah menyusui bayi.
- Pilih posisi laid back atau bayi telungkup di atas badan Mama saat sedang menyusui.
- Menyusui saat bayi sedikit mengantuk sehingga isapannya lebih pelan atau santai, yang membuat aliran ASI lebih lambat.
- Saat LDR mulai terasa sangat kuat, lepaskan isapan bayi hingga kondisi sudah lebih baik.
3. D-MER
Dysphoric Milk Ejection Reflex (D-MER) atau refleks pengeluaran susu disforik merupakan respons fisiologis negatif saat menyusui yang mengarah ke emosi negatif. Misalnya, perasaan bersalah, kecemasan, depresi, dan kesedihan.
Kondisi ini biasanya terjadi saat pertama kali menyusui dan berbeda dengan depresi pascamelahirkan. Beberapa gejala umumnya adalah perasaan hampa, cemas. pilu, takut, introspektif, gugup, dan gangguan emosional lainnya saat menyusui.
Tidak ada pengobatan untuk D-MER karena para peneliti belum sepenuhnya memahaminya. Jadi, mengelola gejala dan menemukan cara untuk mengatasinya adalah kedua pilihan terbaik untuk mengatasi D-MER.Nah, sekarang Mama sudah tahu pentingnya LDR untuk bayi, kan? Jika Mama ingin membutuhkan peralatan pendukung seperti pompa ASI atau lactation massager, Mama bisa langsung menyewanya di Mamasewa. Ada berbagai macam jenis dan mereka produk yang bisa dijadikan pilihan!
-
Momabae Diamond Pompa ASI Elektrik – WhiteRp5.357 / Hari
-
Opia Diamond Pompa ASI Elektrik – 27mmRp12.857 / Hari
-
Momabae – Omni Handsfree BreastpumpRp6.785 / Hari
-
Imani i2+ Wireless Breastpump – 28mmRp5.000 / Hari
-
Medela Swing Maxi 2.0Rp20.535 / Hari
-
Youha The Ins Wearable Breastpump Gen 2 APPRp8.035 / Hari
-
Youha The Ins Next Wearable Breastpump Gen 3 – Size 28mmRp6.250 / Hari
-
Supermama Air Plus Double + RemoteRp11.607 / Hari
-
Youha The Ins Next Wearable Breastpump Gen 3 – Size 24mmRp6.250 / Hari
-
Supermama Air Plus Single + RemoteRp8.482 / Hari
-
Mooimom M3 – Corong Size 27mmRp6.000 / Hari
-
Mooimom M3 – Corong Size 24mmRp6.000 / Hari
-
Mutter Krystal Hello Kitty Double Breast PumpRp8.055 / Hari
-
Mutter New Pearl Double Breast PumpRp6.000 / Hari
-
Mutter Link Rosegold WearableRp8.055 / Hari
-
Momabae Diamond Pompa ASI Elektrik – PinkRp5.357 / Hari
-
Momabae Eclat N + Double Breast PumpRp7.857 / Hari
-
Momabae Compact S+ 2in1 Handsfree BreastpumpRp8.928 / Hari