Tali pusar bayi yang baru lahir biasanya lepas dalam waktu sekitar dua minggu. Selama waktu tersebut, Mama harus tahu cara merawat yang baik dan benar agar tidak jadi infeksi.

Sayangnya, sampai sekarang masih banyak Mama yang masih salah saat merawat tali pusar bayi. Bahkan, ada yang lebih percaya dengan berbagai mitos yang selama ini dilakukan oleh banyak orang, yang justru bisa membahayakan bayi.

Agar cara Mama tidak salah saat merawat tali pusar bayi yang baru lahir, baca terus artikel ini sampai selesai, ya.

Apa Itu Tali Pusar Bayi?

cara merawat tali pusar bayi baru lahir

Selama kehamilan, tali pusar—yang sebenarnya disebut tali pusat—mengantarkan oksigen dan nutrisi kepada bayi. Tali pusat inilah yang menghubungkan plasenta Mama ke perut bayi.

Setelah bayi lahir, tali pusatnya akan dijepit dan dipotong hingga sepanjang sekitar 2 – 3 cm. Meski terlihat menyakitkan, tetapi ini tidak akan menyakiti Mama atau bayi. Namun, perawatan yang benar diperlukan agar tidak justru menimbulkan infeksi.

BACA JUGA: Apa Itu Nursing Strike dan Cara Mengatasinya

Berapa Lama Tali Pusar Tetap Melekat?

cara merawat tali pusar bayi baru lahir

Tali pusar bayi baru lahir biasanya lepas setelah sekitar 5 – 14 hari, bersama dengan penjepitnya. Jadi, Mama tak perlu melepaskan penjepitnya, ya.

Lalu, bekas lepasan tali pusat akan sembuh dan membentuk umbilikus atau pusar bayi. Namun, sebelum lepas tali pusar akan berubah bentuk menjadi:

  • Mengering
  • Menyusut
  • Lebih gelap

Tak jarang, beberapa hari sebelum lepas tali pusar bayi mengeluarkan sedikit cairan dan mungkin meninggalkan bekas pada pakaian bayi. Mama tak perlu khawatir karena ini hal yang normal.

Pastikan untuk tidak menarik tali pusar, meskipun kelihatannya akan lepas dengan mudah. Dengan menariknya, Mama justru menunda penyembuhan dan menyebabkan jaringan parut.

Ketika tali pusar terlepas, terkadang ada sedikit pendarahan. Ini normal dan akan berhenti dengan cepat.

Cara Merawat Tali Pusar Bayi Baru Lahir

cara merawat tali pusar bayi baru lahir

Agar tak salah langkah dan menimbulkan infeksi, berikut adalah cara merawat tali pusar bayi yang baru lahir hingga putus sendiri.

1. Jaga agar Tetap Kering

Biarkan tali pusar terkena udara untuk membantu mengeringkan pangkalnya. Jaga agar bagian depan popok bayi terlipat ke bawah sehingga tidak menutupi tunggulnya.

Mama juga bisa memotong sebagian kecil popok dengan gunting dan gunakan selotip untuk menutup ujungnya. Setengah dari potongan selotip ditempelkan di bagian dalam popok dan setengahnya lagi ditempelkan di bagian luar popok.

2. Jangan Diseka dengan Alkohol Gosok

cara merawat tali pusar bayi baru lahir

Jangan lakukan ini kecuali dokter anak atau bidan profesional yang menyarankan Mama untuk melakukannya.

3. Bersihkan Cairan dengan Sekitar Tali Pusar

Pastikan Mama membersihkan cairan apa pun di sekitar tali pusar dengan kapas basah, seperti cairan bening atau berwarna darah yang dapat merembes keluar di sekitarnya.

Jika perlu, tekan dengan lembut kulit di sekitar ujung tali pusar dan mungkin perlu sedikit menekuknya untuk mengeluarkan semua cairannya. Keringkan dengan kain bersih dan biarkan tali pusar terkena udara.

4. Bersihkan Kotoran yang Menempel

cara merawat tali pusar bayi baru lahir

Cara ini dapat membantu mencegah infeksi. Gunakan waslap yang telah diberi sabun dan air untuk membersihkan bagian tali pusar yang kotor. Tepuk-tepuk hingga kering dengan kain bersih dan biarkan tali pusar terpapar udara.

Agar waktu mandi lebih nyaman, Mama bisa memandikan dan memakaikan baju di bak mandi dan baby tafel yang bisa disewa di Mamasewa. Jadi, Mama bisa semakin yakin kalau tali pusar bayi sudah dibersihkan dengan maksimal.

5. Jangan Cabut Paksa Tali Pusar

Biarkan tali pusat putus dengan sendirinya saat sudah kering. Jangan mencabutnya sendiri meski sudah terlihat akan putus. Biarkan tali pusar putus secara alami.

Tali pusar bayi akan sembuh sepenuhnya dalam beberapa hari. Jangan khawatir jika terjadi perdarahan atau keluar sedikit cairan setelah tali pusar lepas karena ini adalah hal yang normal.

Pastikan Mama selalu cuci tangan sebelum menyentuhnya dan jaga agar area tersebut tetap bersih dan kering.

BACA JUGA: Tips Menjemur Bayi Baru Lahir, Awas Jangan Salah!

Tanda Tali Pusar Bermasalah

cara merawat tali pusar bayi baru lahir

Selain tali pusar yang biasanya berubah warna sebelum lepas, sangat umum untuk melihat sedikit darah di ujungnya akibat tersangkut sesuatu atau gesekan popok. Namun, Mama harus segera mengunjungi dokter anak atau bidan profesional jika:

  • Pendarahan semakin parah atau masih ada beberapa tetes darah setelah tiga hari tali pusat lepas.
  • Area pusar mengeluarkan cairan kental, terutama jika berwarna kuning yang disebut nanah.
  • Area menjadi merah atau berbintik-bintik merah. Kulit yang terinfeksi ini juga sering kali terasa lebih hangat.
  • Area tersebut terasa lembut, bengkak atau berbau busuk.
  • Bayi mengalami demam, menjadi sangat lelah atau mudah rewel, dan juga sulit menyusu.

Tanda-tanda di atas bisa menjadi gejala infeksi tali pusar yang membutuhkan perawatan cepat untuk menghentikan penyebaran infeksinya.

Lalu, konsultasikan ke ahli kesehatan bayi jika tali pusarnya masih belum lepas setelah tiga minggu. Ini berarti bayi mungkin memerlukan perawatan untuk masalah medis, seperti infeksi atau kondisi sistem kekebalan tubuh.

Itulah cara merawat tali pusar bayi baru lahir yang bisa Mama lakukan agar tidak menimbulkan infeksi. Selain bak mandi dan baby tafel, Mama juga bisa menyewa berbagai perlengkapan bayi lainnya di Mamasewa, seperti boks bayi dan baby bouncer.

Tinggalkan Balasan