Mainan menjadi salah satu hal yang paling disukai anak-anak dan karena mengetahui itu, banyak orangtua tergugah untuk memberikan berbagai macam mainan untuk buah hatinya. Alasannya supaya si kecil bisa bermain sambil belajar. Namun tahukah Anda kalau ternyata anak tidak butuh sebanyak itu? Berikut adalah alasan sekaligus cara bijak mengatur mainan anak agar sesuai dengan kebutuhannya.

1. Tidak Harus Beli Mainan Baru

Hal pertama yang harus orangtua tahu, anak tidak harus selalu memiliki mainan baru. Mama bisa mengajak si kecil bermain dengan menggunakan bahan-bahan yang tersedia di rumah. Misalnya kemasan kardus yang sudah tak terpakai, kaleng susu kosong, atau batu dan daun kering yang ada di halaman.

Selain lebih eco-friendly, cara ini cukup efektif untuk meningkatkan kreativitas anak dengan memanfaatkan apa yang ada.

2. Batasi Jumlah Mainan

Dalam sebuah podcast, dr. Mesty Ariotedjo sempat menyampaikan bahwa ada sebuah penelitian yang menemukan bahwa anak-anak yang memiliki lebih sedikit mainan ternyata akan bermain dengan setiap mainan lebih lama. Ini memungkinkan anak lebih fokus dan  memiliki daya imajinasi yang lebih baik.

Hal ini sekaligus memberikan kesempatan bagi anak untuk merasa bosan sehingga mereka akan menemukan cara-cara kreatif untuk mengatasinya. Lagipula, anak-anak akan tumbuh dan jenis mainan yang mereka butuhkan pun akan berubah.

BACA JUGA: KENALI CARA MEMILIH MAINAN ANAK YANG AMAN DAN BERMANFAAT

3. Sortir dan Singkirkan Mainan yang Tidak Terpakai Lagi

Akan sangat melelahkan bagi si kecil dan juga Mama, tentunya, kalau harus membereskan banyak mainan yang berserakan di segala sudut rumah. Maka dari itu, mulailah untuk menyortir mainan anak.

Simpan yang masih dibutuhkan dan singkirkan mainan yang sudah rusak atau sudah tidak dimainkan lagi. Kalau kondisinya masih bagus, mainan-mainan ini bisa diberikan ke orang lain dan biarkan si kecil sendiri yang memberikannya pada mereka. Ini baik untuk mengajari mereka pentingnya berbagi dan bagaimana etika berbagi yang baik. 

4. Kelompokkan Mainan Berdasarkan Jenisnya

Setelah menyortirnya, Mama bisa mengelompokkan mainan berdasar jenis atau tema permainannya. Lalu memisahkan setiap kategori dalam wadah transparan yang berbeda. 

Ini akan sangat membantu Mama dan si kecil saat mencari mainan yang diinginkan dan mengembalikannya lagi setelah digunakan. Ini juga membuat anak tidak perlu membongkar seluruh “peti harta karunnya” hanya untuk menemukan sebuah figurin dinosaurus kesukaannya. Bonusnya, rumah bakalan lebih rapi.

5. Siapkan Tempat untuk Menyimpan Mainan

Cara bijak mengatur mainan selanjutnya, yaitu dengan menyediakan tempat khusus untuk menyimpannya.  Akan lebih baik kalau Mama menyimpannya di wadah yang tertutup atau tempat yang tidak mudah dijangkau anak sehingga mereka tidak tergoda untuk mengobrak-abriknya lagi.

Cukup keluarkan beberapa mainan dan Mama bisa sekaligus membuat temanya. Misalnya tema bermain minggu ini adalah transportasi dan bermain hewan-hewan untuk minggu depannya. Sisanya, simpan di tempat yang aman.

6. Tentukan Area Bermain Anak

Kemudian, Mama juga perlu menentukan area bermain anak. Di area itu, anak bebas memainkan segala macam mainan yang ia keluarkan. Namun, ingatkan mereka untuk tidak melebihi batas dan “menyebar” mainannya ke segala penjuru rumah.

Ini sangat baik untuk melatih kedisiplinan anak dan menghargai batasan, serta tidak melampauinya. 

7. Dorong Anak untuk Bertanggung Jawab dengan Mainannya

Setelah selesai bermain, dorong anak untuk membersihkan sendiri mainannya. Di sinilah manfaat mengeluarkan mainan secukupnya bisa benar-benar dirasakan. Si kecil mampu membereskan mainan sesuai kemampuannya, Mama pun tak perlu kewalahan membereskannya karena si kecil mampu mengatasinya sendiri.

Mau si kecil lebih bertanggung jawab lagi? Minta mereka untuk memastikan semua mainannya sudah lengkap dan tidak ada yang hilang. Ini bisa sekaligus mengasah kemampuan berhitung dan daya ingatnya lho, Mam.

8. Rotasi Mainan Anak Secara Berkala

Terus bagaimana kalau si kecil bosan? Nah, inilah manfaat lain kalau Mama tahu cara bijak mengatur mainan anak. Jawabannya mudah, Mama hanya perlu merotasi mainannya setiap beberapa waktu sekali. Bahkan Mama tidak perlu membelikan mainan baru untuk anak, lho.

Selain lebih hemat, dr. Mesty Ariotedjo juga menuturkan bahwa upaya ini bisa mencegah anak overwhelmed dan menunjukkan tanda-tanda overstimulasi.

BACA JUGA: OVERSTIMULASI PADA IBU: PENYEBAB DAN CARA MENGATASINYA 

9. Sesekali Bawa Anak Main di Luar

Untuk mengubah suasana, sesekali ajak si kecil bermain di luar rumah. Misalnya dengan pergi ke taman kota, playground, atau lapangan dekat rumah.

Selain bisa refreshing, anak bisa sekaligus belajar tentang alam dan bersosialisasi dengan anak-anak lain yang ada di sana.

10. Sewa Mainan

Terakhir, Mama harus tahu kalau saat ini sudah banyak penyedia jasa yang menyewakan mainan anak. Ini adalah solusi bagus karena Mama tidak perlu membeli banyak mainan yang ujung-ujungnya tak terpakai dan bingung mau disimpan dimana.Nah, kalau mencari tempat persewaan mainan yang terpercaya, Mama selalu bisa mengandalkan Mamasewa. Ada banyak pilihan mainan berkualitas dengan harga yang ramah di kantong. Kebersihannya terjaga dan Mama bisa duduk manis di rumah karena tim kami akan mengantar-jemput pesanan Mama.

Tinggalkan Balasan