Pernah nggak sih Mama merasa enggan, bahkan marah, saat disentuh oleh suami atau anak-anak? Kalau pernah, Anda tidak sendirian karena ternyata hal ini banyak dialami para wanita. Terutama mereka yang kini sudah menjadi ibu atau baru saja melahirkan. Beberapa waktu lalu hal ini pun ramai menjadi perbincangan di TikTok dan dikenal dengan istilah touched out. Sebenarnya apa sih touched out pada ibu dan apa penyebab serta dampaknya? Supaya lebih paham, simak penjelasannya di sini, Mam!

Apa Itu Touched Out?

Seorang psikolog bernama Dr. Laura Venuto yang berspesialisasi dalam kesehatan mental ibu menjelaskan touched out sebagai istilah untuk menggambarkan kondisi ibu (terutama yang memiliki anak kecil) yang merasa kewalahan akibat kontak fisik yang terus-menerus dengan anak mereka.

Akibatnya, ibu merasakan ketidaknyamanan yang luar biasa sehingga enggan melakukan  kontak fisik dengan orang lain. Di titik ini, banyak ibu merasa kehilangan otonomi atas tubuhnya dan hanya ingin memiliki sedikit waktu untuk tubuhnya sendiri.

Penyebab Touched Out pada Ibu

mengatasi touched out

Berikut ini adalah beberapa faktor yang bisa menyebabkan terjadinya touched out pada ibu. 

1. Kelelahan dan Stres

Banyak ibu mengatakan bahwa tubuh mereka adalah ‘pusat kebutuhan keluarga’. Mulai dari menyusui, menggendong, hingga memenuhi kebutuhan seksual pasangannya. Maka jangan heran jika faktor kelelahan dan stres bisa membuat ibu jadi lebih sensitif terhadap stimulasi tambahan.

2. Hampir Tidak Ada Waktu Sendiri

Stacey R. Younge, LCSW, menyebutkan jika touched out paling banyak dialami oleh ibu baru karena mereka harus membersamai anaknya hampir 24 jam dalam sehari. Hal ini pun dipertegas dengan sebuah survei yang melaporkan bahwa ibu hanya memiliki waktu rata-rata 32 menit untuk dirinya sendiri. 

3. Kontak Fisik Berlebih dengan Anak

Banyak ibu merasa touched out karena anak-anaknya ingin ‘nempel’ dan meminta perhatian fisik secara terus-menerus, seperti dielus, dipeluk, dicium, dan sebagainya. Kontak fisik ‘berlebihan’ inilah yang kadang membuat ibu merasa lelah dan ingin sendiri tanpa kontak fisik dengan siapapun. 

4. Perubahan pada Batasan Pribadi

Sejak menjadi ibu, Mama mungkin merasa kehilangan otonomi dan batasan pribadi atas tubuh sendiri. Terutama ibu baru melahirkan yang harus menyusui bayinya setiap 2-3 jam sekali. Belum lagi jika si kecil rewel sehingga harus digendong atau dipeluk. 

5. Kecemasan atau Depresi

Kecemasan atau depresi pasca melahirkan juga sangat memengaruhi cara ibu merespons dan mengatasi sentuhan fisik anak-anak atau pasangannya. Bukan hanya enggan disentuh, ibu dengan kondisi ini bahkan ingin menghindar atau sama sekali tidak ingin melihat anak dan suaminya.

Cara Mengatasi Touched Out pada Ibu

Mengenal Touched Out

Kondisi touched out tidak berlangsung selamanya alias hanya sementara. Meski begitu, Mama tetap perlu menemukan cara mengatasinya agar tidak mengarah ke gejala yang lebih serius. Berikut di antaranya. 

1. Ceritakan Kondisi Anda pada Pasangan

Touched out membuat Mama merasa enggan disentuh suami karena sudah merasa kewalahan ‘ditempeli’ anak seharian penuh. Kalau tidak dibicarakan dengan baik, ini bisa memengaruhi romantisme dengan pasangan. Lagipula, orang dewasa perlu berkomunikasi tentang kebutuhan dan harapan mereka terhadap satu sama lain agar bisa saling memahami dan mendukung.

2. Minta Bantuan

Meminta bantuan bukan berarti Anda lemah. Saat merasa lelah dan kewalahan, Mama bisa minta bantuan suami atau anggota keluarga lainnya untuk berbagi tugas merawat si kecil (care work). Misalnya dengan memberikan ASIP lewat dot selagi mama tidur atau istirahat sejenak.

3. Luangkan Waktu untuk Beristirahat

Mama tidak perlu merasa bersalah saat merasa tidak ingin disentuh atau hanya ingin sendirian. Bagaimanapun Mama berhak punya ruang dan waktu untuk diri sendiri. Jadi, selagi ada kesempatan untuk beristirahat, maka manfaatkan. Psikolog pun sepakat kalau istirahat bisa menjadi ‘pengobatan terbaik’ untuk menyegarkan diri dan mengisi ulang daya yang diperlukan untuk mengasuh.

4. Arahkan Sentuhannya

Seorang terapis di Wilmette Counseling Center, Carolyn Wagner, menyarankan Mama untuk mengarahkan sentuhan yang diterima ke hal-hal yang bersifat self-care. Misalnya dengan pijatan. Selain tubuh lebih rileks, Mama juga tetap bisa terhubung secara positif dengan suami maupun anak-anak.

5. Bersikap Baik pada Diri Sendiri

Terakhir, Mama tidak perlu merasa buruk dengan kondisi ini. Terlepas dari ini semua, Mama sudah sangat hebat mengurus berbagai kebutuhan si kecil dan anggota keluarga lainnya meski taruhannya adalah kehilangan waktu untuk mengurus diri sendiri. Maka dari itu, tetaplah berwelas asih pada diri sendiri karena Mama sudah melakukan yang terbaik. Seperti Mamasewa yang menyediakan perlengkapan si kecil dengan kualitas dan jaminan kebersihan terbaik. Di Mamasewa, Mama bisa menemukan berbagai kebutuhan bayi dan anak mulai dari baby box, pompa ASI, sterilizer, dan perlengkapan lainnya untuk memudahkan Mama membersamain si kecil. Untuk informasi selengkapnya, klik di sini!

Tinggalkan Balasan