Life as a mother is never easy but super fun. Ungkapan itu benar sekali ya, Mam. Terlebih ketika masa menyusui anak. Harus memompa ASI setiap dua jam sekali dan mengalami struggle karena sering kali bingung bagaimana cara menyimpan ASI perah dengan benar.

Jika Mama adalah sosok ibu muda yang baru melahirkan anak pertama, pasti sekarang sedang giat mencari tahu bagaimana cara menyimpan ASI perah, bukan?

Mama tidak perlu jauh-jauh nih. Artikel ini akan memberikan beberapa tips sehingga ASI yang sudah Mam pompa tidak terbuang sia-sia akibat basi karena salah cara menyimpannya. Yuk deh, Mam, langsung simak saja tak perlu menunggu terlalu lama!

Apakah ASI bisa Tahan Lama di Suhu Ruang?

Jika Mam bertanya apakah ASI bisa bertahan lama di suhu ruang, jawabannya adalah bisa. Namun, ASI perah hanya bisa bertahan sekitar 6 atau paling lama 8 jam dan itu pun kesegarannya sudah berkurang untuk diberikan kepada si kecil.

Hal tersebut tentu saja tidak efektif dan akan menyia-nyiakan ASI karena pada akhirnya bisa basi lalu dibuang. Padahal Mama juga akan memompa ASI setiap dua hingga tiga jam sekali dan jika tidak disimpan dengan baik tentu saja semakin banyak ASI yang terbuang bukan?

Cara menyimpan ASI perah dengan baik sehingga bertahan lama, Mama bisa menggunakan dua cara, yaitu disimpan di dalam lemari pendingin atau tanpa lemari pendingin.

Pastikan Media Penyimpanan Higienis

Cara menyimpan ASI perah yang benar dimulai dengan memperhatikan wadah penyimpanannya. Gunakan botol yang berkualitas bagus supaya aman untuk si kecil. Selain membelinya, Mama juga bisa loh menyewanya.

Kehigienisan saat menyewa peralatan bayi pasti dipertanyakan oleh setiap orang tua karena itu akan digunakan si kecil. Namun, jika Mam menyewanya melalui Mamasewa, penjagaan kebersihan tentu tak perlu diragukan lagi. Terutama untuk peralatan yang berkaitan dengan ASI.

Botol ASI yang baru atau telah digunakan tentu mengandung bakteri. Untuk menghilangkannya, Mam cukup merebut botol atau kantong tersebut di air mendidih selama kurang lebih sepuluh menit supaya bakteri mati.

Setelah itu, biarkan kantong dan botol tersebut kering dengan sendirinya. Mam bisa menggunakan tisu sebagai alas lalu botol ditengkurapkan hingga air terserap oleh tisu. Masa pengeringan ini juga digunakan untuk mengurangi suhu panas dari botol yang baru saja direbus sehingga tidak memengaruhi suhu ASI.

Menyimpan ASI Perah di Lemari Pendingin

cara menyimpan asi perah
A photo by Debby Hudson on Unsplash

Lemari pendingin menjadi solusi terbaik untuk menyimpan ASI. Jika Mam memiliki dana lebih, Mama bisa memberi lemari pendingin pribadi yang dikhususkan untuk menyimpan ASI. Biasanya menggunakan lemari pendingin berukuran kecil yang khusus freezer.

Jika dicampur dengan lemari pendingin yang biasa digunakan sehari-hari, Mam harus memberikan ruang khusus untuk ASI ya. ASI bisa bertahan hingga 4 hari di lemari pendingin biasa bersuhu kurang lebih 4o.

Cara menyimpan ASI perah supaya bertahan lebih lama lagi adalah dengan menaruhnya di freezer sehingga ASI menjadi beku. Dengan begini, ASI bisa bertahan hingga 2 pekan bahkan lebih.

Tidak Menggunakan Lemari Pendingin

Tidak menggunakan lemari pendingin memang memiliki risiko ASI bisa basi dengan cepat. Namun, ini tentu saja bisa menjadi cara menyimpan ASI perah jika Mam dan keluarga sedang atau akan melakukan bepergian.

Mam bisa menggunaka box pendingin yang di dalamnya diletakkan banyak es batu. Penyimpanan ini akan membantu ASI bertahan hingga 24 jam atau lebih lama jika Mam rajin mengganti es batu yang sudah mencari dengan yang baru sehingga tingkat dinginnya lebih lama.

Cara Menyimpan ASI Perah

Ada beberapa langkah yang harus Mam lakukan nih saat menyimpan ASI sehingga bisa bertahan lama. Terdapat 5 langkah penting yang Mam harus perhatikan seperti berikut ini.

  • Tempat Sudah Steril

Gunakan botol kaca atau plastik dengan BPA free. Mama juga bisa menggunakan kantong plastik tebal yang memiliki zip sebagai penutupnya.Ingat ya, Mam, tempat yang digunakan tersebut harus sudah disterilkan dengan cara di atas.

  • Bagi ASI sama Banyak

Sekali pumping, Mam bisa menghasilkan ASI yang berbeda banyaknya. Bisa sedikit atau melimpah tergantung kondisi saat itu.

Ketika jumlah ASI yang Mam pompa dalam sekali waktu melimpah, Mam harus membagi ASI tersebut ke beberapa tempat. Jangan taruh dalam satu botol atau kantong dengan membuatnya penuh. Beri ruang untuk memberinya udara.

Khusus di kantong dengan zipper, cukup isi setengah atau dua pertiga dari keseluruhan kantong. Pipihkan kantong supaya tidak memberikan ruang udara.

  • Beri Label Waktu

Mam tentu saja dianjurkan untuk sering melakukan pumping sehingga ASI yang keluar lebih banyak, bukan? Nah, waktu memompa yang sering tentu saja akan berpengaruh pada kualitas ASI yang berbeda.

Dengan begini, cara menyimpan ASI perah dengan benar setelah memompa adalah Mam harus memberikan label waktu di tiap botol atau kantongnya. Berikan label sedetail mungkin dengan mencantumkan tanggal, bulan, hingga jam.

  • Jangan Dicampur ASI lama dan Baru

Botol dan kantong yang digunakan untuk menyimpan ASI tersebut harus dipisah penyimpanannya, jangan dicampur. Mama bisa membedakannya dengan cara menyimpan ASI yang lebih lama di bagian depan dan yang lebih baru di bagian belakang. Tujuannya tentu saja supaya yang lebih lama bisa terlihat dan digunakan terlebih dahulu.

  • Langsung Disimpan

Setelah Mam memompa, usahakan langsung menyimpannya di lemari pendingin. Namun, harus diperhatikan cara penyimpanannya ya, Mam. Jika Mam ingin menaruhnya di freezer, jangan langsung masukan ke sana.

Cara menyimpan ASI perah di freezer dengan benar adalah membiarkannya di bagian bawah terlebih dahulu selama kurang lebih satu jam untuk menyesuaikan suhunya. Setelah itu pindahkan ke freezer supaya beku dan bisa bertahan lebih lama.

Itulah 5 cara menyimpan ASI perah yang bisa Mam pelajari. Jika mendadak aliran listri mati, segera gunakan box pendingin yang sudah diisi es batu ya, Mam, supaya ASI bisa diselamatkan.

Tinggalkan Balasan