Anak yang mulai mengalami pertumbuhan tentu harus diimbangi dengan perkembangan kegiatan sehari-hari. Salah satunya dengan cara melatih toilet training pada anak usia 2-4 tahun.

Image by Freepik

Karena ketika anak sudah mulai dewasa tetapi belum bisa pergi ke toilet sendiri, tidak hanya membuat orang tua kerepotan, tetapi hal itu juga merugikan anak, loh. 

Karena balita masih saja mengandalkan orang tua untuk hal-hal yang sebenarnya sudah bisa dilakukan sendiri.

Secara usia pun anak 2-4 tahun harusnya sudah bisa mulai belajar bagaimana cara untuk buang air kecil dan buang air besar sendiri. Sehingga, toilet training anak 3 tahun sangat penting diajarkan.

Tanda Anak Siap Toilet Training

Sebelum melangkah lebih jauh pada bagaimana proses pelaksanaannya pada anak, sebaiknya Mama pahami terlebih dahulu apakah kesiapan anak sudah matang atau belum. 

Oleh karena itu, Mama dan Papa perlu mengenal tanda-tandanya terlebih dahulu. Apa sih tanda anak sudah siap toilet training?

  1. Si kecil sudah bisa melepas celananya sendiri
  2. Bisa rutin buang air secara teratur
  3. Anak sudah merasa risih ketika menggunakan popok dan ingin segera diganti
  4. Popok yang digunakan anak masih kering meskipun sudah 2 jam
  5. Anak sudah bisa mengatakan bahwa dirinya ingin buang air kecil dan besar
  6. Merasa ingin tahu dengan aktivitas orang lain di dalam toilet
  7. Bisa mengerjakan instruksi sederhana yang Mama berikan

Jadi, ketika anak Mama sudah menunjukkan beberapa tanda di atas. Maka, sebaiknya mulai ajari anak step by step cara melatih toilet training pada anak usia 2-4 tahun agar segera terbiasa dengan penggunaan toilet. 

Cara Melatih Toilet Training pada Anak Usia 2-4 Tahun

Mama memiliki permasalahan anak 3 tahun belum bisa toilet training? Tidak perlu panik, karena Mama bisa mengikuti beberapa cara berikut ini :

1. Ajak Anak Latihan Duduk di Atas Toilet

Untuk mengawali training toilet maka Mama bisa mengajari anak untuk terbiasa duduk atau berjongkok di atas toilet. Tidak perlu lama-lama, Mama bisa biasakan anak untuk duduk setidaknya 2-3 menit hingga terbiasa.

Tetapi perlu Mama ingat, proses ini tidak bisa dilakukan dengan paksaan. Namun, Mama bisa mengajarkannya meskipun si kecil tidak ingin buang air kecil maupun besar. Tujuannya biar anak bisa menemukan teknik duduk yang nyaman di toilet.

2. Kenali Tanda Anak Buang Air

Apabila si kecil ingin buang air kecil maupun besar di luar jam mama mengajarkan teknik. Maka, Mama bisa memperhatikan tanda-tanda untuk mengenali keinginan si kecil untuk ke toilet.

Contohnya seperti anak tiba-tiba menyilangkan kaki, berjongkok, atau memegang area kemaluan. Ketika Mama paham apa keinginan anak, maka bisa langsung memberikan sinyal untuk segera lari ke toilet.

Tetapi, jangan sampai Papa atau Mama hanya mengenalinya sendiri, ya. Ajarkan dan beri pemahaman kepada si kecil mengenai tanda-tanda ingin buang air kecil atau besar agar mereka bisa menyesuaikan waktu untuk lari ke toilet.

3. Ajak Anak Rutin ke Toilet

Dengan mengajari anak untuk datang ke toilet maka hal itu bisa membuat si kecil merasa lebih nyaman. 

Cara paling efisien untuk membantu si kecil dengan mengajaknya ke toilet secara rutin sesuai jadwal pipis anak 2 tahun yang telah Mama buat.

Jika anak masih ingin pipis atau buang air besar di luar jadwal yang telah ditentukan. Maka, tetap ajarkan anak untuk selalu datang ke toilet. Hal itu akan membantu si kecil terbiasa, tetapi jangan lupa untuk terus membantu mengingatkannya, ya.

4. Buat Aturan Kebersihan

Mengajak ke toilet si kecil, Mama harus bisa mengajarkan kebersihan secara pribadi kepada anak. Tujuannya agar anak mulai terbiasa membersihkan bagian tubuhnya sendiri setelah buang air kecil maupun besar.

Ajarkan anak untuk membasuh area genital menggunakan air dan siram juga toiletnya agar tetap bersih. Hal ini memang bukan hal mudah karena membimbing pemahaman si kecil untuk membersihkan area genital membutuhkan banyak waktu. Sebab Mama tidak bisa memaksanya terlalu jauh. Ajari saja dengan rutin seperti tahapan mencebok untuk menghindari kuman menyebar ke tubuh. 

Setelah itu, bombing anak untuk membiasakan diri mencuci tangan kembali setelah buang air kecil maupun besar.

5. Berikan Anak Pakaian yang Mudah Dilepas

Jika Mama ingin anak segera paham dengan rajinnya proses latihan. Maka, sebaiknya Mama berikan anak pakaian yang mudah dilepas untuk proses potty training. Beri anak celana longgar dengan karet elastis di bagian pinggang.

Tujuannya agar si kecil bisa melepasnya sendiri saat hendak buang air kecil maupun besar. Mama juga harus menghindari pakaian susah dilepas seperti baju dengan kancing belakang maupun jumper.

6. Lepaskan Popok Anak dan Gunakan Celana Dalam

Berapa lama toilet training berhasil? Tentu hal ini tergantung pada bagaimana cara Mama mengajari anak terkait pembiasaan diri untuk buang air di toilet. Tetapi untuk proses lebih cepat setelah satu minggu belajar training toilet.

Maka, Mama bisa melanjutkan ke tahap dengan mengganti popok anak menggunakan celana dalam. Sambil mengajari anak, sebaiknya beritahukan bahwa anak tidak boleh pipis sembarangan di celana karena tidak menggunakan popok.

Jika ingin pipis atau buang air besar, maka si kecil harus melepaskan celana dalamnya terlebih dahulu sebelum pergi ke toilet. Proses ini butuh ketelatenan orang tua yang mendalam. Sebab, bisa jadi anak masih sering mengompol saat tertidur.

Oleh karena itu, Mama tidak boleh lelah membimbing anak agar mulai terbiasa menggunakan celana dalam dan meninggalkan popok.

7. Beritahu Anak namun Jangan Beri Hukuman ketika Mengompol

Karena cara melatih toilet training pada anak usia 2-4 tahun ini tidak mudah. Di mana, anak masih harus belajar dan wajar jika beberapa kali melakukan kesalahan seperti mengompol di celana.

Maka, untuk membentuk mental anak agar bisa bertanggung jawab, jangan sampai Mama memarahi anak hingga membentaknya. Biarkan saja tetapi tetap jelaskan bagaimana hal itu tidak baik.

Mama bisa langsung bersihkan ompol anak dan tetap sabar menunggu hingga si kecil mulai bisa mengatur ritme pipisnya dengan baik. Lakukan berulang untuk mengajarkan pada si kecil agar bisa memiliki tanggung jawab pribadi.

Nah, itulah beberapa cara melatih toilet training pada anak usia 2-4 tahun yang bisa Mama lakukan. 

Kunci kesuksesan dari proses pembiasaan anak agar selalu menggunakan toilet ketika ingin buang air besar adalah kesabaran dan ketelatenan Mama.

Oleh karena itu, jangan bosan untuk selalu mengajarkan kepada si kecil secara teratur terkait training toilet. Jika kesulitan dan membutuhkan beberapa alat bantu untuk memudahkan proses mengajari si kecil untuk terbiasa dengan toilet, Mama bisa melakukan sewa peralatan atau perlengkapan anak di https://mamasewa.com yang merupakan pusat persewaan anak paling lengkap dengan kualitas terbaik. Mamasewa juga memberikan fasilitas sewa produk harga terjangkau mingguan hingga bulanan.

Tinggalkan Balasan