Tahukah Mama kalau ternyata gangguan makan juga bisa dialami anak-anak? Faktanya, anak-anak usia dini pun bisa mengalaminya. Sayangnya, gangguan makan pada anak seringkali tidak disadari karena dikira hanya masalah makan biasa. Nah, supaya tidak lagi salah kira, ayo kenali jenis gangguan makan pada anak berikut ini! 

Apa Itu Gangguan Makan? 

Gangguan Makan pada Anak

Mengutip laman The Royal Children’s Hospital Melbourne, gangguan makan (eating disorder) termasuk penyakit mental serius yang ditandai dengan adiksi yang tidak sehat terhadap kebiasaan makan, olahraga, berat badan, atau bentuk tubuh.

Kondisi ini sebenarnya akan lebih mudah ditangani jika terdeteksi sejak dini. Sayangnya, gangguan makan pada anak sulit dikenali karena anak-anak biasanya memang susah makan dan cenderung lebih pemilih. 

Padahal jika tidak ditangani dengan tepat, kondisi ini  bisa mempengaruhi sikap seseorang terhadap makanan dan membahayakan kesehatan. Terlebih bagi anak-anak yang masih dalam masa pertumbuhan. Konsumsi nutrisi yang tidak optimal bisa mengancam tumbuh kembangnya.

Penyebab Gangguan Makan pada Anak

Gangguan Makan pada Anak

Tidak diketahui secara pasti apa penyebab gangguan makan pada anak. Namun ahli medis percaya tidak ada penyebab tunggal. Melainkan banyak faktor yang mungkin berkontribusi, seperti gen, lingkungan, kondisi psikologis anak, atau gangguan kesehatan lainnya.

Faktor risikonya bisa semakin tinggi jika anak-anak memiliki orangtua atau saudara dengan penyakit yang sama.

Jenis Gangguan Makan pada Anak

Gangguan Makan pada Anak

Berikut ini adalah beberapa jenis gangguan makan yang cukup umum dan mungkin dialami anak-anak. 

1. ARFID

Avoidant/Restrictive Food Intake Disorder (AFRID) banyak dialami oleh anak usia dini. Biasanya anak dengan AFRID menghindari atau menunjukkan kurangnya minat terhadap makanan tertentu. Misalnya enggan menelan tekstur tertentu karena takut muntah atau sakit perut. Jika dibiarkan ini bisa menyebabkan si kecil kekurangan gizi dan mengalami masalah pertumbuhan. 

2. Pica

Pica adalah kondisi dimana anak punya kecenderungan untuk suka mengonsumsi zat-zat non-makanan atau non-gizi yang tidak lazim. Misalnya tembok, kertas, pasir, es batu, atau rambut.

Seringnya ini tidak dianggap masalah dan mengira anak sedang bereksplorasi. Tapi jika sudah berlangsung minimal 1 bulan, kondisi ini bisa dianggap sebagai pica ya, Mam. 

3. Anoreksia Nervosa

Kondisi ini biasanya terjadi pada remaja tapi bisa juga pada anak yang lebih kecil. Penderita anoreksia nervosa memiliki persepsi yang tidak wajar soal berat badan dan body image

Mereka sangat khawatir berat badannya naik sehingga rela menahan lapar atau mengurangi asupan kalorinya.

4. Bulimia

Berbeda dengan anoreksia, anak dengan gangguan bulimia terlihat baik-baik saja karena mereka makan dengan porsi normal bahkan banyak.

Namun setelah makan mereka akan berusaha mengeluarkan atau memuntahkannya karena takut berat badannya naik. Sering kali ini dilakukan secara sembunyi-sembunyi. 

5. Binge Eating

Berbeda dengan gangguan makan lainnya, penderita binge eating justru kesulitan bahkan tidak bisa mengontrol diri saat makan. Mereka bahkan bisa tetap makan walau masih merasa kenyang ataupun belum lapar. 

Akibatnya anak dengan gangguan ini memiliki berat badan berlebih alias obesitas.  

6. Prader-Willi Syndrome (PWS)

Gangguan makan yang satu ini disebabkan oleh kelainan genetik, dimana anak mengalami hipotonia (lemas otot) sehingga kesulitan makan dan mengalami keterlambatan pertumbuhan. 

Gangguan ini biasanya juga diikuti perilaku tertentu, seperti obsesi, temperamen buruk, dan perilaku keras kepala.

7. Night Eating Syndrome

Gangguan makan ini terjadi bersamaan dengan gangguan tidur. Penderitanya mengalami anoreksia di pagi hari dan hiperfagia di malam hari. Akibatnya mereka rentan mengalami obesitas. 

Di pagi hari mereka tidak nafsu makan dan sering melewatkan sarapan ataupun makan siang. Tapi bisa tidur larut atau tiba-tiba bangun di tengah malam hanya untuk makan lalu tidur lagi.

Itulah beberapa jenis gangguan makan pada anak. Sangat penting untuk Mama dan Papa mengetahui gejalanya sehingga jika si kecil menunjukkan tanda-tandanya mereka bisa mendapatkan pengobatan sesegera mungkin.Di Mamasewa, selain bisa menemukan perlengkapan dan kebutuhan si kecil, Mama juga bisa mendapatkan informasi penting seputar parenting dan tumbuh kembang si kecil. Jadi pantau terus mamasewa.com ya, Mam!

Tinggalkan Balasan