Gadget telah menjadi bagian yang tidak bisa dipisahkan di kehidupan zaman sekarang. Bukan hanya untuk hiburan, tetapi juga untuk bekerja dan keperluan edukasi. Saking lekatnya dengan gadget, tak sedikit yang akhirnya kecanduan hingga sulit memisahkan diri dengan gadget. Tak terkecuali anak-anak. Di artikel ini, Mamasewa akan memberikan beberapa tips mengatasi anak yang kecanduan gadget. Yuk simak! 

Tips Mengatasi Anak Kecanduan Gadget

Mengatasi Anak Kecanduan Gadget

Masalah ini sering sekali dikeluhkan orangtua. Banyak orangtua yang menyayangkan anaknya lebih asyik main handphone ketimbang main bersama teman-temannya di luar. Padahal kalau dipikir-pikir lagi, siapa sih yang paling bertanggung jawab dengan kondisi ini? Nah, daripada cari siapa yang salah dan siapa yang benar, beberapa cara ini bisa Mama lakukan untuk mengatasi anak yang mulai menunjukkan tanda-tanda kecanduan gadget.

1. Batasi Waktu Penggunaan

Sebelum memutuskan memberikan gadget ke anak, pastikan Mama dan si kecil sudah membuat kesepakatan. Misalnya soal kapan, berapa lama, dan apa saja yang boleh mereka lakukan atau tonton.

Soal ini Mama perlu tegas agar si kecil juga bisa disiplin waktu. Sebagai acuan, berikut adalah pedoman waktu screen time yang disarankan American Academy of Pediatrics:

  • Kurang dari 2 tahun: tidak sama sekali
  • Usia 2-4 tahun: <1 jam per hari
  • Usia 5 tahun ke atas: <2 jam per hari untuk penggunaan rekreasi (tidak termasuk kebutuhan belajar).

2. Beri Tahu Bahaya Menggunakannya Terlalu Lama

Mengatasi Anak Kecanduan Gadget

Bukan untuk menakut-nakuti, menjelaskan bahaya menggunakan gadget terlalu lama bertujuan untuk mengedukasi si kecil soal risiko yang bisa terjadi. Misalnya sakit mata, sakit kepala, bahkan obesitas karena tubuh jadi jarang bergerak.

Kalau mereka punya sosial media, perlu juga diperingatkan soal bahaya cyber bullying ataupun cyber crime. Termasuk bagaimana cara mereka harus menyikapinya.

3. Tetapkan Zona Gadget dan Bebas Gadget

Bukan bermaksud untuk menjadi helicopter parents tapi Mama bertanggung jawab untuk mengawasi aktivitas gadget anak-anak. Tentu kita tidak mau mereka terekspos informasi atau konten berbau kekerasan, pornografi, dsb.

Untuk itu tentukan dimana mereka boleh dan tidak boleh menggunakan gadgetnya. Tapi pastikan Mama dan Papa juga mentaati peraturan ini, ya! 

4. Jadilah Contoh untuk Anak

Mengatasi Anak Kecanduan Gadget

Alangkah baiknya jika aturan bermain gadget di rumah tidak hanya diperuntukkan bagi anak-anak saja, tapi juga kedua orangtuanya.

Jangan sampai Mama melarang si kecil nonton YouTube tapi Mama malah asyik nonton drama Korea sepanjang hari. Bagaimanapun orangtua adalah suri tauladan bagi anak-anaknya. Paling tidak, usahakan tidak menggunakan barang elektronik tersebut saat berada di dekat anak.

5. Ajak Anak Melakukan Aktivitas Lain

Cara ampuh menghindarkan anak dari kecanduan gadget adalah dengan mengajak dan mendorong mereka melakukan aktivitas lainnya. Misalnya berolahraga, membaca buku, membantu Mama masak, atau disewakan mainan brakiasi, trampolin, atau jenis mainan lainnya yang tersedia di Mamasewa agar mereka lebih aktif bergerak. 

Dengan begitu, anak jadi bisa teralihkan dan secara perlahan bisa mengatasi anak kecanduan gadget.

6. Habiskan Lebih Banyak Waktu dengan Anak

Mengatasi Anak Kecanduan Gadget

Seringkali aktivitas kita sebagai orang dewasa membuat diri ini lebih sibuk dengan handphone dan laptop ketimbang membersamai anak-anak.

Jadi, saran untuk mengatasi kecanduan gadget pada anak sebenarnya tidak mutlak hanya ditujukan pada mereka saja tapi juga orangtuanya. Riset telah membuktikan bahwa anak-anak yang sering dibiarkan sendirian lebih berpotensi mengalami kecanduan gadget dibanding mereka yang dibersamai orangtuanya. 

7. Konsultasi dengan Psikolog Anak

Jika semua cara sudah dilakukan tapi gejala kecanduan gadget si kecil makin parah maka inilah saatnya untuk meminta advis dari profesional. 

Misalnya ketika si kecil sering berperilaku agresif atau sulit konsentrasi saat belajar. 

Mama, itulah beberapa tips mengatasi anak kecanduan gadget yang bisa Mama upayakan. Tentu Mama butuh kesabaran ekstra untuk berkompromi dengan kondisi ini tapi pastikan seluruh anggota keluarga lainnya mau bekerja sama untuk membantu Mama menghadapi ini, ya!

Tinggalkan Balasan