Penting bagi anak-anak untuk mengetahui bagaimana menjaga diri mereka tetap aman dalam berbagai situasi, termasuk saat berhadapan dengan orang asing. Salah satunya dengan mengenalkan konsep stranger danger. Sudah pernah dengar apa itu stranger danger?
Cari tahu bagaimana cara mengajari anak-anak agar waspada dengan orang asing di artikel ini. Baca sampai selesai ya, Mam!
Apa Itu Stranger Danger?
Waspada terhadap orang asing, atau dalam Bahasa Inggris disebut dengan stranger danger, adalah peringatan yang diberikan orang tua kepada anak-anak agar waspada dengan orang asing dengan cara-cara yang sesuai dengan usianya.
Peringatan ini diberikan agar mereka berhati-hati saat berada di sekitar orang yang tidak dikenal. Ini juga menjadi pengingat agar mereka tidak sembarangan berinteraksi dengan orang-orang yang tidak akrab dengannya.
Apa Saja Aturannya?
Ada beberapa aturan stranger danger yang bisa diajarkan kepada anak-anak untuk menjaga mereka tetap aman dari orang yang tidak dikenal. Apa saja itu?
- Tidak pergi atau berada jauh dari orang dewasa yang mereka kenal dan terpercaya.
- Tidak berbicara atau berbagi informasi pribadi dengan orang asing.
- Tidak menerima tumpangan dari orang yang tidak dikenal.
- Tidak sembarang membuka pintu rumah, apalagi untuk orang yang tidak dikenal.
- Tidak menerima hadiah dari orang yang tidak dikenal, seperti makanan, minuman, atau mainan.
- Menjaga jarak dari orang dewasa yang tidak dikenal.
- Mengetahui apa yang harus dilakukan jika orang asing mendekati atau membuatnya merasa tidak nyaman.
BACA JUGA: 7 Contoh Hukuman yang Mendidik, Bukan untuk Menyakiti
Cara Mengajarkan Stranger Danger pada Anak
Berikut ini adalah beberapa cara yang bisa Mama ajarkan pada si kecil agar mereka waspada terhadap orang asing.
1. Mulai Sedini Mungkin
Kebanyakan balita dan anak-anak usia prasekolah tidak tahu atau tidak memiliki pengalaman untuk mengenali orang dewasa yang tidak berniat baik pada mereka. Itulah yang membuat mereka rentan menjadi korban.
Jadi, berikan pelajaran tentang stranger danger sedini mungkin. Dokter anak Richard So, MD. menyarankan pelajaran ini bisa dimulai sejak anak-anak belum mulai sekolah.
Jelaskan pada mereka bahwa orang dewasa yang tidak dikenal tidak boleh meminta bantuan mereka. Ini karena orang dewasa seharusnya meminta bantuan kepada orang dewasa lain, bukan anak-anak.
2. Jelaskan tentang ‘Orang Asing’ pada Anak
Agar anak lebih mudah memahaminya, definisikan apa yang dimaksud dengan ‘orang asing’. Proses ini tidak mudah dan bisa memakan waktu yang cukup lama. Maka dari itu, butuh repetisi berulang kali.
Namun, pastikan mereka tahu bahwa ‘orang asing’ Mama maksud adalah siapa pun yang tidak pernah ditemuinya atau tidak dikenalnya. Meskipun orang tersebut tampak ramah tetapi mereka tetaplah orang asing.
Jelaskan bahwa ‘om yang selalu ditemuinya di depan gerbang sekolah dan tersenyum padanya’, tetap orang asing. Begitu juga dengan ‘tante yang selalu dilihatnya di dekat tempat les dan sering menyapanya’, itu juga orang asing.
3. Beritahu Apa yang Harus Dilakukan Anak
Setiap keluarga mungkin akan menggunakan metode yang berbeda untuk mengajarkan tentang apa itu stranger danger pada anak. Namun, satu hal yang pasti, beritahu pada anak apa yang harus dilakukannya saat bertemu orang asing.
Beberapa cara yang bisa dicoba adalah sebagai berikut:
- Bermain peran dan berlatih bagaimana anak-anak harus merespons dalam situasi berbeda saat ada orang asing yang mendekatinya.
- Buat kode keluarga atau family safe word. Jadi, siapa pun yang menjemput anak harus menggunakan kode tersebut sehingga anak tahu bahwa dirinya aman untuk mengikuti orang tersebut.
- Beritahu orang dewasa yang boleh didekati, seperti polisi, saudara dekat, atau tetangga terpercaya, yang bisa didatangi jika anak merasakan bahaya.
- Jelaskan kepada apa yang harus dilakukan jika anak tersesat di tempat umum. Misalnya, tetapkan “tempat berkumpul” yang harus didatangi anak jika terpisah atau mencari petugas keamanan untuk membantunya menemukan Mama.
- Berikan pedoman saat berada di rumah sendirian, seperti siapa saja yang boleh dan tidak boleh masuk ke rumah.
4. Ajarkan Sesuai Usia Anak
Bicara tentang apa itu stranger danger harus tenang, jujur, dan sesuai dengan perkembangan dengan anak. Berikut adalah beberapa hal yang perlu diingat:
Anak Usia Prasekolah (3 – 5 Tahun)
Di umur ini, anak sangat penasaran, tetapi tidak selalu bisa mengenali maksud orang lain. Ajarkan tentang perilaku yang harus dilakukannya dalam berbagai situasi yang berbeda melalui permainan.
Pastikan Mama selalu mengingatkan siapa saja orang yang dikenal dan dipercayainya sehingga tidak boleh pergi dengan orang yang tidak dikenal atau dipercaya olehnya.
Anak Usia Sekolah Dasar (6 – 9 Tahun)
Di usia ini, anak mulai ingin bekerja sama dan menyenangkan orang dewasa. Inilah yang membuatnya mudah terbujuk oleh situasi yang tampak menggoda.
Untuk mengajarkan tentang apa itu stranger danger di usia ini, paling baik dilakukan melalui contoh nyata, permainan peran, dan pengulangan aturan secara rutin.Â
Praremaja dan Remaja (10 Tahun ke Atas)
Saat inilah anak sudah lebih mampu menilai konsekuensi dari situasi yang berpotensi berbahaya. Namun, karena lebih sulit diawasi dan lebih mudah dipengaruhi oleh teman sebaya, anak mungkin jadi lebih sulit diatur tindakannya.
Jadi, Mama sebaiknya berdiskusi tentang risiko stranger danger pada anak, bukan mengguruinya.
Itulah penjelasan mengenai apa itu stranger danger yang penting untuk Mama ketahui demi keselamatan anak, termasuk saat sedang bepergian.
Selain keselamatan, Mama tentu saja harus mempersiapkan barang-barang khusus saat traveling, seperti koper anak, stroller, pompa ASI, atau bahkan kursi roda.Sekarang semuanya itu tak perlu dibeli karena bisa disewa di Mamasewa. Harga sewanya juga sangat murah sehingga pastinya tidak akan menguras kantong Mama.