Pakaian bayi sering kali menyimpan kenangan manis—mulai dari baju pertama yang dipakai, sampai jumper kesayangan hadiah dari Oma. Tak heran, banyak ibu yang merasa terlalu sayang untuk menyingkirkannya walaupun baju itu sudah lama tak terpakai. Lama-lama, pakaian bekas ini bisa menumpuk, memakan ruang, dan bahkan rusak karena disimpan sembarangan. Supaya tetap rapi dan bisa dimanfaatkan di kemudian hari, yuk pelajari cara menyimpan pakaian bekas bayi dengan bijak!
7 Tips Menyimpan Pakaian Bekas Bayi
Tak semua pakaian bekas bayi harus disimpan—dan menyimpan pun ada triknya agar tidak jadi beban. Berikut tips aplikatif yang bisa Mama terapkan di rumah.
1. Pilah Pakaian Berdasarkan Kondisi dan Fungsi
Langkah pertama adalah jangan simpan semuanya! Pilah pakaian berdasarkan kategori—masih layak pakai, sentimental, atau sudah rusak. Simpan hanya yang masih bagus atau punya nilai emosional tinggi. Sisanya bisa disumbangkan, dijual, atau didaur ulang jadi kain lap atau kerajinan.
Baca Juga: Tips Memilih Pakaian Bayi yang Nyaman, Desain Lucu Bukan Jaminan!
2. Cuci dan Keringkan dengan Benar
Pastikan pakaian sudah benar-benar bersih dan kering sebelum disimpan agar tidak berjamur atau bau apek. Soalnya, pakaian yang disimpan dalam kondisi lembap akan mudah rusak dan mengundang serangga. Jadi, kalau memang niat disimpan, pastikan Mama sudah merawatnya dengan benar, ya!
3. Gunakan Wadah Kedap Udara
Simpan pakaian dalam wadah plastik kedap udara atau vacuum bag untuk menghindari debu dan kelembapan. Hindari kardus biasa karena mudah rusak dan rawan dimasuki serangga. Tambahkan silica gel atau kapur barus secukupnya agar tetap kering dan segar.
4. Simpan di Tempat yang Kering
Pilih lokasi penyimpanan yang sejuk, kering, dan jauh dari sinar matahari langsung, seperti lemari atas atau gudang bersih. Jangan simpan di bawah tempat tidur atau area lembap seperti gudang bawah tanah. Pastikan juga area penyimpanan memiliki sirkulasi udara yang baik.
Baca Juga: 10 Brand Baju Bayi dan Anak Lokal Favorit Mama, Kualitasnya Siap Diadu!
5. Pilah dan Simpan Secara Berkala
Daripada langsung menyimpan semua baju bekas bayi dalam sekali waktu, lakukan secara bertahap. Misalnya, setiap 3 bulan, sisihkan pakaian yang sudah kekecilan dan pilih mana yang disimpan, mana yang dilepas. Ini membantu Mama tetap objektif dan tidak terlalu larut dalam sisi emosional.
6. Buat Kenang-kenangan dari Pakaian Favorit
Kalau ada baju tertentu yang punya nilai emosional tinggi, pertimbangkan untuk mengubahnya jadi bentuk lain. Misalnya, dibuat jadi bantal kecil, selimut patchwork, atau frame kenangan di dinding kamar anak. Dengan begitu, kenangan tetap ada tanpa harus menyimpan seluruh bajunya.
7. Berikan pada Orang Lain yang Membutuhkan
Kalau pakaian masih sangat layak pakai, pertimbangkan untuk memberikannya ke kerabat, teman, atau orang tua baru yang membutuhkan. Selain jadi berfaedah, rumah juga lebih lega. Simpan sedikit, manfaatkan lebih banyak. Mama juga bisa membuat sistem rotasi pakaian dengan teman dekat yang anaknya beda usia tipis, jadi baju terus berguna.
Baca Juga: 7 Tips Hemat Belanja Kebutuhan Bayi: Dompet Aman, Perlengkapan Lengkap
Tak ada yang salah dengan menyimpan pakaian bekas bayi, asalkan dilakukan dengan selektif dan tertata. Daripada menyimpan terlalu banyak barang yang jarang dipakai, lebih baik prioritaskan menyimpan yang paling penting dan fungsional saja.
Nah, supaya tidak terjebak “dibuang sayang, tapi dipakai juga tak bisa”, sewa aja barang-barang bayi yang sifatnya hanya digunakan sebentar dan makan tempat. Untuk urusan ini, percayakan pada Mamasewa.
Selain lebih hemat ruang dan biaya, pilihan produknya juga lengkap untuk berbagai range usia. Yuk, temukan semua yang Mama butuhkan di www.mamasewa.com!