Tahun ajaran baru semakin dekat dan ini adalah momen penting bagi banyak orang tua untuk memilih sekolah yang tepat untuk anak. Baik bagi yang masih mencari pilihan terbaik maupun sedang mempertimbangkan ulang sekolah yang sudah diincar. Masih ada waktu untuk memastikan bahwa keputusan Anda sudah benar dengan mempertimbangan tips memilih sekolah untuk anak berikut ini!
Tips Memilih Sekolah yang Sesuai untuk Anak
Memilih sekolah bukan sekadar soal lokasi atau biaya, tapi melibatkan banyak faktor lain yang perlu dipertimbangkan. Berikut ini tujuh tips memilih sekolah untuk anak yang paling utama.
1. Kenali Gaya Belajar dan Karakter Anak
Setiap anak unik—ada yang suka aktivitas fisik, ada yang lebih senang duduk dan mendengarkan. Memahami gaya belajar anak akan membantu Anda memilih sekolah dengan pendekatan pembelajaran yang sesuai.
Jika si kecil tipe kinestetik, sekolah yang banyak aktivitas luar ruang bisa lebih cocok. Sementara, kalau anak lebih suka visual atau audio, pastikan metode ajar gurunya mendukung kebutuhan tersebut.
Baca Juga: 7 Tanda Anak Siap Sekolah, Tak Diukur Lewat Usia
2. Tinjau Kurikulum dan Pendekatan Belajarnya
Pastikan Anda tahu kurikulum apa yang digunakan—apakah Kurikulum Merdeka, Montessori, Waldorf, atau metode lainnya. Perhatikan juga bagaimana cara sekolah mengajar—apakah fokus pada akademik atau ada keseimbangan dengan nilai-nilai sosial dan emosional.
Pilih sekolah yang kurikulumnya sejalan dengan nilai-nilai yang Anda ingin tanamkan pada anak.
3. Amati Interaksi Guru dan Siswa
Guru adalah sosok penting dalam keseharian anak di sekolah. Perhatikan bagaimana cara mereka berkomunikasi dengan siswa. Apakah mereka penuh empati, sabar, dan menghargai anak sebagai individu.
Sekolah yang baik tidak hanya mendidik, tapi juga membangun hubungan yang positif antara guru dan murid.
Baca Juga: Persiapan Anak Masuk TK, Tak Sekedar Peralatan Sekolah
4. Pastikan Jumlah Murid dalam Kelas Tidak Terlalu Banyak
Kelas yang terlalu penuh bisa membuat guru kesulitan memperhatikan setiap anak. Idealnya, jumlah murid dalam satu kelas cukup untuk menciptakan dinamika sosial, tapi tidak terlalu ramai sehingga perhatian menjadi terbagi.
Semakin kecil rasio guru-murid, semakin besar peluang anak mendapatkan pengalaman belajar yang personal.
5. Perhatikan Lingkungan Fisik dan Suasana Sekolah
Kunjungi langsung jika memungkinkan. Lihat apakah ruang kelas bersih, ventilasi baik, dan fasilitas bermain aman.
Lebih dari sekadar fisik, perhatikan juga suasana antar guru, anak, dan staf. Sekolah yang sehat secara emosional biasanya terasa hangat dan terbuka. Ini sangat memengaruhi kenyamanan anak.
Baca Juga: Tanda-tanda Stres pada Anak karena Sekolah, Orang Tua Bisa Apa?
6. Evaluasi Sistem Keamanan dan Protokol Kesehatan Sekolah
Keamanan anak selama di sekolah adalah prioritas utama. Pastikan sekolah memiliki sistem keamanan yang ketat dan protokol kesehatan yang jelas.
Misalnya saat ada siswa yang sakit dan menular. Ini penting untuk menjaga anak tetap aman dan sehat selama belajar.
7. Evaluasi Komunikasi Sekolah dan Orang Tua
Sekolah yang terbuka dengan komunikasi cenderung lebih bisa dipercaya. Tanyakan apakah ada sistem laporan berkala, pertemuan orang tua, atau kanal komunikasi langsung dengan guru.
Hubungan yang sehat antara sekolah dan orang tua adalah kunci untuk mendukung perkembangan anak secara holistik.
Baca Juga: Pro Kontra Mengantar Anak Sekolah: Manfaat dan Hal yang Harus Dihindari
8. Pertimbangkan Biaya dan Transparansi Pembayaran
Pilih sekolah yang biayanya sesuai dengan kondisi finansial keluarga, baik untuk uang pangkal, SPP, maupun biaya kegiatan tahunan. Pastikan juga sekolah menjelaskan secara transparan seluruh komponen biaya sejak awal agar kamu bisa merencanakan anggaran pendidikan dengan lebih tenang.
Ingat, sekolah mahal belum tentu terbaik untuk semua anak—yang terpenting adalah kecocokan dan kualitas pengajarannya.
9. Pertimbangkan Lokasi dan Rutinitas Harian
Jarak bukan segalanya, tapi tetap penting dipertimbangkan. Perjalanan panjang bisa membuat anak (dan orang tua) cepat lelah dan mengganggu rutinitas.
Pastikan juga Anda mengevaluasi bagaimana waktu sekolah akan menyatu dengan jadwal harian keluarga—apakah ada antar-jemput, waktu istirahat, hingga kegiatan ekstrakurikuler.
Baca Juga: Tips Membangunkan Anak Tanpa Rewel, Saatnya Kembali ke Sekolah!
10. Cek Ketersediaan Program Ekstrakurikuler yang Mendukung Minat Anak
Program ekstrakurikuler yang sesuai bisa membantu anak mengembangkan bakat dan minatnya di luar pelajaran utama.
Jadi, pastikan sekolah menyediakan aktivitas yang anak sukai, seperti seni, olahraga, atau sains, agar anak merasa lebih semangat dan berkembang secara menyeluruh.
11. Pilih Lingkungan Sosial yang Sesuai dengan Nilai dan Gaya Hidup Keluarga
Lingkungan sosial di sekolah sangat berpengaruh pada kenyamanan dan perkembangan anak. Pastikan sekolah memiliki budaya dan nilai yang sejalan dengan yang kamu tanamkan di rumah, termasuk gaya hidup keluarga.
Hal ini penting agar anak merasa diterima, tidak merasa “rendah diri,” dan bisa tumbuh dengan percaya diri dalam pergaulan sehari-hari.
Baca Juga: Anak Sering Sakit Setelah Sekolah? Ini Penjelasan dan Cara Menyikapinya!
12. Cari Tahu Reputasi dan Testimoni Orang Tua Lain
Sebelum memutuskan, coba cari tahu pendapat orang tua yang anaknya sudah bersekolah di sana. Kamu bisa bertanya langsung saat open house atau mencari ulasan di media sosial dan forum parenting.
Testimoni nyata bisa memberi gambaran soal kualitas pengajaran, budaya sekolah, dan cara sekolah menangani masalah.
Memilih sekolah untuk anak adalah salah satu keputusan jangka panjang yang penting, tapi tidak perlu jadi proses yang melelahkan. Dengan mempertimbangkan berbagai aspek, Anda pasti bisa menemukan tempat belajar yang bukan hanya cocok, tapi juga membahagiakan untuk si kecil.
Dan kalau saat ini Mama sedang menyiapkan kebutuhan anak usia sekolah, Mamasewa punya banyak pilihan mainan edukatif yang bisa mendukung proses belajar di rumah. Yuk, cek koleksinya di Mamasewa dan jadikan belajar di rumah makin seru dan efisien!