Kolik pada bayi bisa menjadi tantangan tersendiri bagi orang tua karena sering membuat si kecil rewel dan sulit tidur. Nah, salah satu cara untuk mencegahnya adalah dengan memilih botol susu yang tepat. Itu kenapa saat ini, banyak orang tua memilih botol susu anti kolik agar bayinya bisa menyusu lebih nyaman tanpa menelan banyak udara yang memicu kembung. Kalau Mama salah satunya, yuk simak tips memilih botol susu anti kolik di artikel ini!
Apa Itu Kolik?
Kolik adalah kondisi di mana bayi menangis terus-menerus tanpa sebab yang jelas, biasanya terjadi pada bayi sehat berusia di bawah 5 bulan. Tangisan ini bisa berlangsung hingga lebih dari 3 jam sehari dan berulang selama beberapa minggu. Meski bukan kondisi berbahaya, kolik bisa membuat bayi merasa tidak nyaman—dan tentu sangat melelahkan bagi orang tua.
Tanda-tanda kolik yang umum antara lain adalah bayi menangis keras di waktu yang sama setiap hari (sering di sore atau malam hari), mengepalkan tangan, menggeliat atau melengkungkan punggung, serta perut yang terasa kencang.
Penyebab pastinya belum diketahui, tapi beberapa faktor yang dicurigai meliputi sistem pencernaan bayi yang belum matang, alergi atau sensitivitas terhadap protein susu sapi, serta menelan terlalu banyak udara saat menyusu.
Dalam hal ini, botol susu anti kolik bisa membantu menguranginya. Botol jenis ini dirancang dengan sistem ventilasi khusus yang mengurangi jumlah udara yang masuk ke perut bayi saat menyusu. Dengan begitu, risiko kembung dan rasa tidak nyaman bisa ditekan. Maka tak heran jika banyak orang tua kini mulai mencari tips memilih botol susu anti kolik sebagai langkah pencegahan sederhana.
Baca Juga: Mama Perlu Tahu! Inilah Pentingnya Menggunakan Sterilizer Botol ASI
9 Tips Memilih Botol Susu Anti Kolik
Dengan banyaknya pilihan di pasaran, mencari botol susu anti kolik yang tepat bisa membingungkan. Padahal, memilih botol yang sesuai sangat penting untuk membantu mengurangi risiko kolik sekaligus menjaga kenyamanan si kecil saat menyusu. Berikut ini tujuh tips memilih botol susu anti kolik yang bisa Mama terapkan.
1. Perhatikan Sistem Ventilasi Botol
Pastikan botol memiliki sistem ventilasi atau katup yang dirancang khusus untuk mengurangi gelembung udara. Sistem ini berfungsi mencegah udara masuk ke perut bayi dan membantu mengurangi risiko kembung atau muntah. Beberapa merek menggunakan teknologi ventilasi di dot, sementara lainnya menempatkannya di dasar botol.
Baca Juga: Rekomendasi Sterilizer Botol Bayi Terbaik, Lengkap dengan Cara Memilihnya
2. Pilih Dot Sesuai Usia Bayi
Ukuran dan aliran dot harus disesuaikan dengan usia dan kemampuan mengisap bayi. Dot dengan aliran terlalu cepat bisa menyebabkan bayi tersedak atau menelan udara lebih banyak. Pastikan label usia pada produk sesuai dengan kebutuhan bayi Anda.
3. Pilih Bahan Botol yang Aman
Botol berbahan BPA-free adalah pilihan utama untuk memastikan keamanan bahan plastik yang digunakan. Alternatif lain seperti botol kaca atau silikon juga bisa dipertimbangkan untuk bayi yang sensitif. Bahan berkualitas meminimalisir risiko zat kimia berbahaya berpindah ke susu.
Baca Juga: 10 Newborn Essentials, Semua yang Mama Tersedia di Mamasewa!
4. Mudah Dibersihkan dan Dirakit Ulang
Botol dengan desain sederhana dan minim komponen kecil bakal lebih mudah dicuci dan dirakit kembali. Ini penting untuk menjaga kebersihan botol serta menghemat waktu. Pastikan juga botol bisa dicuci menggunakan dishwasher jika diperlukan.
5. Cek Kompatibilitas dengan Pompa ASI
Beberapa botol anti kolik kompatibel langsung dengan pompa ASI tertentu sehingga memudahkan proses menyusui bagi ibu yang memompa. Fitur ini bisa mengurangi risiko kontaminasi dan tumpah saat memindahkan ASI. Periksa apakah botol pilihan Anda mendukung fitur ini.
Baca Juga: Oral Thrush pada Bayi, Bercak Putih di Mulut akibat Jamur
6. Sesuaikan dengan Preferensi Bayi
Setiap bayi unik dan tidak semua akan cocok dengan bentuk dot atau bahan botol tertentu. Jika bayi tampak rewel atau menolak menyusu dari botol tertentu, cobalah merek atau tipe lain. Respons bayi adalah indikator terbaik apakah botol tersebut cocok atau tidak.
7. Pertimbangkan Ulasan dan Rekomendasi
Membaca ulasan dari orang tua lain bisa membantu menilai kualitas dan efektivitas botol. Cari review yang membahas secara jujur kelebihan dan kekurangannya, terutama soal sistem anti kolik. Anda juga bisa meminta saran dari tenaga kesehatan seperti bidan atau dokter anak.
Baca Juga: Lip Blister pada Bayi, Lepuh pada Bibir karena Salah Menyusu?
8. Ukuran dan Kapasitas yang Sesuai
Pilih ukuran botol yang sesuai dengan usia dan kebutuhan minum bayi. Botol kecil cocok untuk newborn, sedangkan bayi yang lebih besar mungkin membutuhkan botol berkapasitas lebih besar. Hindari botol terlalu besar untuk bayi baru lahir karena bisa membuatnya menelan lebih banyak udara.
9. Sesuaikan dengan Budget dan Kebutuhan
Botol anti kolik tersedia dalam berbagai harga. Tidak semua yang mahal selalu paling cocok—pilih yang sesuai kebutuhan bayi dan anggaran keluarga. Pertimbangkan juga ketersediaan suku cadang seperti dot pengganti.
Baca Juga: Rekomendasi Sterilizer Botol Bayi Terbaik
Memilih botol susu anti kolik memang memerlukan pertimbangan matang—mulai dari fitur ventilasi, bahan, hingga respons si kecil. Namun pada akhirnya, pilihan terbaik juga harus disesuaikan dengan kebutuhan dan anggaran masing-masing keluarga. Tak perlu memaksakan membeli yang paling mahal, yang terpenting adalah botol tersebut benar-benar nyaman dan aman untuk bayi Anda.
Agar manfaat botol susu anti kolik semakin optimal, jangan lupa untuk menjaga kebersihannya. Untuk urusan ini, Mama bisa menyewa sterilizer botol susu di Mamasewa untuk botol bersih sempurna. Yuk, cek koleksinya di sini!