Bayi dan anak-anak sangat rentan mengalami reaksi terhadap makanan yang dikonsumsinya, terutama saat mulai mengenal MPASI atau makanan baru. Salah satu reaksi yang perlu diwaspadai orang tua adalah alergi makanan. Sayangnya, tanda-tanda alergi makanan pada anak sering kali tidak langsung dikenali karena gejalanya bisa mirip dengan masalah kesehatan lain. Maka dari itu, dalam artikel ini Mamasewa akan membahas berbagai tanda-tanda alergi makanan pada anak yang penting diketahui. Simak, ya!

Tanda-tanda Alergi Makanan pada Anak

Alergi makanan terjadi ketika sistem kekebalan tubuh anak bereaksi secara berlebihan terhadap zat tertentu dalam makanan. Reaksi ini bisa muncul segera setelah makan atau beberapa jam kemudian, tergantung sensitivitas anak. Tidak semua gejala langsung tampak serius, namun penting bagi orang tua untuk memahami tanda-tanda umum berikut ini.

1. Ruam atau Gatal pada Kulit

Tanda-tanda Alergi Makanan

Ini adalah reaksi alergi yang paling umum. Ruam bisa muncul di wajah, tangan, leher, atau seluruh tubuh. Biasanya berbentuk bentol merah atau kemerahan yang terasa gatal. Gejala ini sering terjadi dalam hitungan menit hingga satu jam setelah anak mengonsumsi makanan penyebab alergi.

Baca Juga: 7 Perbedaan Bapil akibat Infeksi dan Alergi, Awas Beda Penanganan

2. Bengkak pada Bibir, Lidah, atau Wajah

Pembengkakan (angioedema) bisa terjadi secara tiba-tiba dan menandakan reaksi alergi yang serius. Meski tidak selalu berbahaya, jika disertai kesulitan bernapas, ini termasuk kondisi darurat medis. Alergen yang sering menyebabkan gejala ini adalah kacang, seafood, atau telur.

3. Mual, Muntah, atau Sakit Perut

Sistem pencernaan juga bisa menunjukkan reaksi terhadap alergen. Anak mungkin mengeluh mual, muntah, atau mengalami nyeri perut setelah makan makanan tertentu. Kadang, gejala ini disalahartikan sebagai infeksi pencernaan biasa, padahal bisa jadi tanda alergi makanan. Apalagi kalau terjadi berulang setelah mengonsumsi makanan yang sama.

Baca Juga: Alergi pada Bayi: Kenali Gejala dan Faktor Penyebabnya

4. Diare

Selain muntah dan sakit perut, diare bisa menjadi pertanda alergi makanan. Frekuensinya bisa tinggi dan feses cenderung encer. Jika berlangsung berulang setiap kali anak makan makanan tertentu, perlu dilakukan pemeriksaan lebih lanjut untuk mengetahui kemungkinan alergi.

5. Sesak Napas atau Mengi

Gejala ini merupakan reaksi serius yang menandakan saluran napas mulai menyempit. Napas anak terdengar seperti siulan atau anak tampak kesulitan bernapas. Kondisi ini membutuhkan pertolongan medis segera karena bisa menjadi bagian dari reaksi anafilaksis.

Baca Juga: Rekomendasi UV Vacuum Cleaner Terbaik, Tuntas Basmi Tungau

6. Batuk atau Suara Serak

Anak yang mengalami alergi makanan mungkin terdengar seperti sedang flu yang disertai dengan gejala batuk kering, suara serak, atau tenggorokan terasa tidak nyaman. Ini bisa disebabkan oleh pembengkakan ringan pada saluran napas yang dipicu oleh respons imun terhadap alergen.

7. Hidung Meler atau Tersumbat

Tanda-tanda Alergi Makanan

Reaksi alergi tidak selalu terjadi di kulit atau perut. Sistem pernapasan juga bisa terpengaruh, ditandai dengan pilek berair, hidung tersumbat, atau bersin-bersin. Ini sering kali muncul bersamaan dengan gatal-gatal di mata atau tenggorokan.

Baca Juga: Manfaat Nebulizer untuk Mengatasi Batuk Pilek pada Anak, Bisa Jadi Alternatif Pengobatan

8. Rewel atau Tampak Tidak Nyaman Setelah Makan

Bayi atau anak kecil yang belum bisa bicara mungkin menunjukkan ketidaknyamanan melalui tangisan terus-menerus atau menjadi sangat rewel setelah menyusu atau makan makanan tertentu. Ini bisa menjadi petunjuk awal adanya intoleransi atau alergi makanan.

9. Gatal di Mulut atau Tenggorokan

Beberapa anak mengeluhkan rasa gatal di mulut, lidah, atau tenggorokan setelah mengonsumsi alergen. Gejala ini sering terjadi pada alergi terhadap buah-buahan atau sayuran mentah dan merupakan bagian dari oral allergy syndrome (OAS).

Baca Juga: Anak Sering Sakit Setelah Sekolah? Ini Penjelasan dan Cara Menyikapinya!

10. Penurunan Kesadaran atau Pingsan

Pada kasus yang sangat jarang namun serius, alergi makanan dapat menyebabkan syok anafilaksis. Gejalanya berupa penurunan tekanan darah drastis, pusing hebat, hingga pingsan. Ini adalah kondisi gawat darurat yang membutuhkan penanganan segera.

Mengenali tanda-tanda alergi makanan pada anak sejak dini sangat penting untuk mencegah reaksi yang lebih serius. Dengan pemahaman yang baik, orang tua dapat melakukan pemantauan yang lebih cermat dan memberikan perlindungan yang optimal bagi si kecil.

Namun perlu diingat bahwa pemicu alergi tidak hanya makanan, tapi bisa juga debu, tungau, bahan kimia, bulu hewan, dan banyak lainnya. Jadi, selain menghindari makanan yang memicu alergi, Mama juga perlu menjaga lingkungan sekitar. Misalnya dengan rutin membersihkan kasur dengan vacuum cleaner, mensterilkan mainan bayi dengan sterilizer, dan menyalakan air purifier di kamar tidur. 

Syukurlah, Mama tidak harus membeli semuanya karena kini Mama bisa menyewanya di Mamasewa dengan harga yang lebih terjangkau. Yuk, cek koleksinya di www.mamasewa.com!

Tinggalkan Balasan