Sibuk mengurus anak, pekerjaan, dan urusan rumah dari pagi sampai malam mestinya sudah cukup membuat tubuh terasa lelah. Namun, bukannya segera tidur dan beristirahat, Mama malah asyik memainkan gadget untuk me time. Nah, kebiasaan ini dikenal revenge bedtime procrastination.
Kalau sesekali sih boleh-boleh saja, tapi kalau kebiasaan buruk ini terus dipelihara, kesehatan Mama bisa terganggu, lho. Kalau nggak percaya, yuk baca informasi selengkapnya di artikel ini!
Apa Itu Revenge Bedtime Procrastination?
Revenge bedtime procrastination adalah kebiasaan mengorbankan waktu tidur demi bisa bersantai atau melakukan sesuatu yang tidak bisa dilakukan karena sibuk seharian.
Seringnya, perilaku ini menjadi bentuk balas dendam karena Mama tidak bisa melakukan apa yang Mama inginkan selama seharian. Dan meski tahu kebiasaan ini tidak baik, Mama terus melakukannya—alasannya sih me time.
Mulanya, Mama hanya ingin mengecek media sosial 10 menit aja, nonton series satu episode, atau cek-cek tok oren sebentar. Namun, saking asyiknya, Mama sampai lupa waktu bahkan tidak tidur semalaman.
Nah, mengutip laman Sleep Foundation, fenomena ini rupanya juga banyak dialami oleh pekerja dengan tingkat stres tinggi dan jam kerja panjang atau para remaja yang kesibukannya semakin padat.
Penyebab Revenge Bedtime Procrastination
Dari sudut pandang psikologi, revenge bedtime procrastination dianggap sebagai kegagalan seseorang dalam meregulasi diri.
Itu karena mereka lebih lebih memilih untuk “balas dendam” bukannya istirahat. Padahal tubuhnya sebenarnya sudah lelah dan butuh istirahat. Lucunya, mereka yang melakukan ini sadar dengan dampak negatif dari perilakunya, tapi terus mempertahankan itu.
Berikut ini adalah beberapa kondisi yang mendorong seseorang untuk melakukan revenge bedtime procrastination.
- Melakoni peran sebagai orangtua dengan anak-anak yang masih kecil atau belum mandiri.
- Memiliki pekerjaan dengan tingkat stres tinggi dan jam kerja yang panjang.
- Menjalankan aktivitas yang sangat padat sepanjang hari.
- Melakukan (banyak) pekerjaan yang menyita waktu santai dan istirahat di siang hari.
Dampak Revenge Bedtime Procrastination
Kurang tidur karena revenge bedtime procrastination bisa menimbulkan berbagai dampak negatif bagi Mama, seperti:
- Kelelahan dan mengantuk sepanjang hari
- Sulit fokus dan tidak bisa berpikir cepat
- Daya ingat buruk
- Sulit mengambil keputusan
- Mudah merasa jengkel dan terganggu
- Kurang awas saat menemani anak bermain dan belajar
- Lebih mudah sakit dan meningkatkan masalah kesehatan lainnya
BACA JUGA: BAYI MENINGGAL TERTINDIH IBU, BENARKAH CO-SLEEPING BERBAHAYA?
Cara Mengatasi Revenge Bedtime Procrastination
Belum terlambat kalau Mama ingin “bertaubat” dan menyudahi kebiasaan buruk yang terus Mama sesali setiap bangun tidur ini. Berikut adalah beberapa cara yang bisa Mama lakukan.
1. Mendengarkan Isyarat tubuh
Rasa kantuk dan lelah sebenarnya adalah isyarat tubuh untuk segera beristirahat. Maka, ketika anak-anak sudah terlelap dan tidak ada lagi hal yang perlu Mama kerjakan, maka segeralah pergi tidur.
2. Buat Rutinitas
Salah cara untuk memperbaiki kebiasaan ini adalah dengan membuat rutinitas. Setidaknya, luangkan waktu untuk beristirahat di siang hari. Misalnya ketika anak sedang tidur siang. Gunakan kesempatan ini untuk bersantai, bermain media sosial, atau sekedar bermalas-malasan.
3. Matikan Perangkat Elektronik Sebelum Tidur
Berhentilah menggunakan ponsel maupun perangkat elektronik lainnya minimal 30 menit sebelum tidur. Pasalnya, paparan cahaya biru dari gadget bisa mengacaukan hormon melatonin yang mengatur ritme sirkadian, termasuk waktu tidur. Sementara, hormon ini hanya akan diproduksi saat berada dalam kondisi gelap.
4. Hindari Makan Sebelum Tidur
Ada kalanya memang Mama butuh waktu untuk makan dengan damai tanpa gangguan. Namun, selain tidak baik untuk berat badan, makan sebelum tidur juga dapat membuat Mama lebih susah tidur karena tubuh membutuhkan waktu sekitar 2-3 jam untuk memproses makanan sehingga Anda tidak bisa istirahat sepenuhnya.
5. Ciptakan Suasana yang Nyaman
Terakhir, buat suasana kamar Mama nyaman saat memasuki waktu tidur. Misalnya dengan menyesuaikan susu, meredupkan lampu, atau menyalakan diffuser. Kemudian, bersihkan tempat tidur, bantal, guling, dan selimut sebelum tidur agar Mama bisa merasa lebih nyaman.
Bagi Mama yang memiliki bayi, menidurkan si kecil di box bayi juga bisa membuat Mama bisa beristirahat lebih nyaman sekaligus mengurangi risiko Sudden Death Infant Syndrome (SIDS). Untungnya, di Mamasewa Anda bisa menemukan beragam pilihan tempat tidur untuk si kecil, Mam!
Setelah tahu dampaknya, yakin masih mau memelihara kebiasaan revenge bedtime procrastination? Memang me time itu penting tapi Mama harus tahu kapan waktu yang tepat. Daripada mengorbankan waktu tidur dan bangun sambil menyesalinya, mending menemani anak bermain kan?