Dalam podcast Curhat Bang milik Denny Sumargo, istrinya, Olivia Allan, menceritakan perjuangan mereka memiliki anak pertama. Ia mengatakan bahwa sebelum kehamilannya yang sekarang ini, Olivia pernah keguguran 3 kali. Betapa berat masa-masa itu bagi keduanya. Namun lewat mereka, kita jadi tahu bahwa peran suami saat istri keguguran ternyata luar biasa besar.
Maka dari itu, di artikel ini Mamasewa akan merangkum 7 hal yang perlu suami lakukan saat istrinya baru saja mengalami keguguran.
1. Menjadi Orang Pertama yang Bisa Mengontrol Diri
Meskipun sama terpukulnya, namun suami adalah orang pertama yang diharapkan bisa menerima dan mengontrol diri. Karena hanya dengan begitu, para suami bisa menghadapi istri yang sedang bersedih.
Lagi-lagi bukan hal mudah, namun Papa sebisa mungkin bisa menahan diri untuk tidak melabeli perasaan istri apalagi menyalahkannya atas kehilangan tersebut.
2. Ajak Istri Bicara
Banyak pria enggan membicarakan hal-hal sulit dengan pasangannya. Termasuk saat istrinya mengalami keguguran.
Namun ketahuilah, mendiamkannya begitu saja justru membuat istri Anda merasa semakin terpuruk dan kesepian. Bahkan tak menutup kemungkinan istri Anda akan semakin menyalahkan dirinya. Oleh karena itu, ajak istri Anda bicara agar mereka mengerti bahwa Anda siap mendampinginya menghadapi masa-masa sulit ini.
3. Berikan Semangat
Setelah sukses mengajak istri bicara dari hati ke hati, jangan lupa berikan mereka semangat. Katakan bahwa ini adalah ketetapan Tuhan, tidak ada yang perlu merasa bersalah, dan disalahkan.
Katakan juga kalau kalian akan menghadapi ini bersama-sama. Tapi ingat, jangan pernah mengatakan “Nanti kita bisa punya anak lagi” atau sejenisnya. Bagi orang yang sedang sensitif, ini justru membuatnya marah dan tidak dimengerti.
4. Beri Dukungan yang Dibutuhkan
Sama seperti mendamping istri yang baru melahirkan, suami yang istrinya baru saja mengalami keguguran juga harus siap sedia. Papa harus siap memberikan dukungan apapun yang dibutuhkan sang Istri. Baik untuk mengasuh anak, mengerjakan pekerjaan rumah, maupun dukungan emosional.
Bahkan kalau perlu, Papa bisa cuti beberapa hari untuk menemani istri. Bagaimanapun, wanita yang baru menjalani prosedur kuretase juga perlu beristirahat dan memulihkan diri. Apalagi bagi wanita yang mengalami stillbirth.
5. Beri Waktu Sendiri untuk Istri
Meskipun kehilangan, Papa perlu memahami bahwa istri Anda juga telah melalui perjuangan yang melelahkan. Entah ini kasus miscarriage atau stillbirth, istri Anda akan tetap mengalami perdarahan selama beberapa saat.
Maka dari itu, beri mereka waktu istirahat total tanpa memikirkan ‘urusan dapur’. Lagipula memberikan waktu sendiri akan sangat membantu mereka untuk memproses kesedihan yang dirasakan.
BACA JUGA: OVERSTIMULASI PADA IBU: PENYEBAB DAN CARA MENGATASINYA
6. Saling Mengutarakan Perasaan
Meskipun Papa adalah orang pertama yang harus bisa mengontrol diri sekaligus siap sedia kapanpun dibutuhkan, Papa tetap boleh mengutarakan perasaan dan menunjukkan kesedihan.
Bahkan Papa boleh menangis bersama Mama. Dengan begitu, kalian bisa lebih memahami satu sama lain meskipun cara memproses kesedihannya berbeda.
7. Mencari Bantuan Profesional
Jika istri kesulitan mengatasi trauma keguguran atau menunjukkan gejala depresi, doronglah istri Anda untuk menemui psikolog.
Jangan merasa tabu soal ini, sama dengan sakit pada umumnya, gejala sakit mental juga perlu diobati dengan tepat.
Pa, keguguran adalah salah satu ujian pernikahan yang menyakitkan. Namun dengan dukungan dan kasih sayang satu sama lain, Mama dan Papa pasti bisa melewati masa sulit ini.Pantau terus blog Mamasewa untuk mendapatkan informasi menarik seputar dunia parenting dan informasi menarik lainnya. Di sini Anda tidak hanya bisa menyewa perlengkapan bayi tapi juga penunjang kehamilan untuk membuat masa kehamilan istri Anda lebih mudah dan menyenangkan. Informasi selengkapnya klik di sini!