Metode Water Birth: Apa Keuntungan dan Risikonya?

Pada tanggal 15 Desember 2024 kemarin, Nikita Willy baru saja melahirkan putra keduanya di Amerika Serikat. Bayi tampan ini diberi nama Nael Idrissa Djokosoetono. Selain parasnya yang tetap kelihatan ayu saat melahirkan, metode persalinan yang digunakan Nikita Willy rupanya juga cukup menarik perhatian. Nah, biar makin tahu tentang metode water birth yang dipilih Nikita, yuk simak artikel berikut!

Apa itu Metode Water Birth?

Kita mungkin masih sering mengira jika water birthing adalah metode persalinan yang relatif baru. Namun, mengutip laman BabyCentre, sejarah mencatat persalinan air pertama di dunia terjadi pada tahun 1805 silam di Perancis.

Ketika itu, seorang ibu mengalami persalinan yang cukup sulit. Namun, setelah berendam di dalam bak mandi berisi hangat, persalinannya berlanjut, ia pun mulai mengejan, dan melahirkan bayinya.

Namun, penelitian lebih lanjut tentang metode persalinan ini baru dimulai tahun 1960-an dan masih dipelajari sampai hari ini.

Nah, apa itu metode water birth? Water birthing adalah proses persalinan dan/atau melahirkan yang terjadi di dalam air. Proses ini biasanya dilakukan di dalam kolam air berisi air hangat.

Metode ini dapat dilakukan di rumah sakit, pusat bersalin, atau di rumah. Tentu tetap dengan pengawasan dokter, bidan, dan perawat.

Berbeda dengan di Amerika Serikat, tidak banyak rumah sakit atau rumah bersalin yang menyediakan layanan ini.

Keuntungan Melahirkan dengan Metode Water Birth

Sebelum Nikita Willy, sudah ada sejumlah nama artis yang juga pernah melakukan water birthing, seperti Sharena Delon, Andien Aisyah, Widi Mulia, dan Ayudia Bing Slamet. Lantas muncul pertanyaan, sebenarnya apa sih keuntungan prosedur ini? Berikut adalah penjelasannya.

1. Membuat Ibu Lebih Rileks

Seperti berendam di air hangat, melahirkan di dalam air hangat juga membantu tubuh ibu menjadi lebih rileks dan terkontrol. Bahkan riset menyebutkan bahwa pada tahap akhir persalinan, keberadaan air terbukti mampu meningkatkan energi ibu untuk mengejan.

2. Membuat Ibu Merasa Lebih Nyaman

Mengapung di air juga membuat Mama bergerak lebih mudah ketimbang harus berbaring di tempat tidur. Efek daya apungnya pun bisa mengurangi berat badan ibu sehingga memungkinkan ibu lebih leluasa mencari posisi yang nyaman.

3. Meredakan Nyeri

Keuntungan water birth lainnya adalah membantu mengurangi rasa sakit saat persalinan sehingga Mama bisa bernapas lebih teratur. Ini membuat sirkulasi darah jadi lebih baik dan menghasilkan oksigenasi yang lebih baik pula pada otot rahim. Dampaknya, ini bisa meredakan rasa sakit dan menghindari Anda dari kebutuhan anestesi.

4. Mempercepat Kontraksi

Daya apung juga diklaim bisa mendorong kontraksi rahim dengan lebih efisien. Ini artinya bisa memperpendek proses persalinan dan membuat Anda lebih mudah mengejan sehingga bayi lebih cepat terdorong ke luar.

5. Meminimalisir Robekan pada Perineum

Terakhir, air juga disebut bisa membuat perineum jadi lebih elastis dan rileks sehingga bisa mengurangi kejadian dan keparahan robekan serta kebutuhan akan episiotomi dan jahitan.

Nah, selain memberi manfaat bagi ibu, metode water birth juga memberikan beberapa manfaat pada bayi, yakni mengurangi rasa stres karena lingkungannya mirip seperti kantung ketuban di perut Mama.

Risiko Metode Water Birth

Meskipun menjanjikan berbagai keuntungan, Mama tetap perlu tahu jika metode persalinan ini juga memiliki risiko yang perlu diperhatikan. Berkat inilah, Perkumpulan Obstetri dan Ginekologi Indonesia (POGI) belum merekomendasikan metode water birth sebagai prosedur persalinan. Berikut adalah di antaranya.

1. Tenggelam dan Menelan Air

Saat melahirkan di dalam air, selalu ada risiko tenggelam bagi bayi yang baru lahir. Selain itu, ketika dilahirkan bayi langsung menangis dan bernapas. Ini membuat mereka berisiko menelan air sehingga masuk ke dalam paru-parunya. Dokter mengkhawatirkan ini bisa membuat bayi mengalami aspirasi sehingga mengancam keselamatannya.

2. Infeksi

Saat mengejan, ada kalanya ibu juga ikut mengeluarkan tinja. Dalam persalinan pervaginam, perawat bisa segera membersihkannya. Namun, jika dilakukan di alam air, tinja mungkin mengotaminasi air dan bayi bisa saja menelannya sehingga menyebabkan infeksi.

Selain pada bayi, risiko infeksi juga mungkin terjadi pada ibu. Pasalnya, air yang digunakan (meskipun steril) bisa mengontaminasi flora fagina dan rektum ketika Mama duduk di dalam bak.

3. Tali Pusat Robek

Risiko lain yang juga perlu Mama perhatikan adalah risiko robeknya tali pusat. Itu karena setelah dilahirkan, bayi segera diangkat ke permukaan agar bisa bernapas sesegera mungkin. Sayangnya, gerakan yang cepat ini dikhawatirkan menimbulkan risiko robeknya tali pusat dan perdarahan—yang menjadi penyebab paling umum anemia pada bayi.

Nah, itu tadi adalah penjelasan mengenai metode water birth seperti yang dipilih Nikita Willy dan artis-artis lainnya ya, Mam. Jika Mama memang sudah merencanakan proses persalinan dengan metode ini, jangan ragu mengonsultasikannya dengan dokter untuk memastikan bahwa kondisi Mama memang aman untuk menjalani prosedurnya.

Terlepas dari apa pilihan Mama nanti, pastikan persiapan kebutuhan si kecil ketika lahir nanti sudah lengkap ya, Mam. Beberapa bisa Mama temukan di Mamasewa. Kami menyediakan berbagai kebutuhan bayi baru lahir yang bisa Mama sewa dengan harga yang ramah di kantong. Yuk, segera amankan stoknya!