Beberapa hari lalu, mantan pemain football profesional Amerika, Cedric Thompson Jr, membagikan sebuah unggahan lewat akun Instagramnya @ced. Dalam video tersebut Cedric menyinggung soal parental mental load.

Sejak dulu, Cedric memang cukup sering membagikan unggahan tentang keluarga dan pola asuhnya. Dari unggahan-unggahan tersebut, bisa dibilang kalau Cedric sebenarnya adalah ayah yang “hands on”. Namun, rupanya Ced cukup kewalahan mengasuh anak-anaknya sendirian selama istrinya pergi ke Filipina. Ia pun mengaku merasakan sendiri apa itu mental load sebagaimana yang dirasakan istrinya selama ini.

Memang apa sih itu mental load, apakah ini semacam gangguan mental? Untuk menemukan jawabannya, simak artikel berikut!

BACA JUGA: 13 MANFAAT TUGAS RUMAH UNTUK ANAK, JANGAN ABAIKAN!

Apa Itu Parental Mental Load?

Kalau Mama masih asing dengan istilah ini, mental load atau invisible labor adalah beban pekerjaan, pikiran, dan emosional yang tak kasat mata akibat mengelola pekerjaan rumah tangga dan mengurus keluarga.

Ini seperti memikirkan “nanti siang anak-anak makan apa”, “besok pakai baju apa ya”, “kakak capek nggak ya kalau pulang sekolah langsung berangkat les”, atau “nanti setelah antar anak-anak sekolah, lanjut belanja, mampir ambil laundry, bla bla bla”.

Hanya karena tak nampak, bukan berarti “tugas-tugas” ini tidak ada. Banyak. Butuh banyak perhatian. Tidak pernah selesai dan tidak pernah ada habisnya. Ini bisa meliputi aktivitas:

  • Mengingat, merencanakan, mengatur, dan menjadwalkan
  • Mengantisipasi kebutuhan
  • Mengambil keputusan
  • Memantau progress
  • Memenuhi kebutuhan anggota keluarga
  • Menjaga emosi keluarga

Kondisi ini  bisa dialami oleh siapa saja dalam sebuah hubungan—tak peduli apa pun gendernya. Meski penelitian menyebut wanita lebih sering mengalaminya. Itu karena pekerjaan mengurus keluarga dan rumah masih sering dianggap sebagai “default” para ibu.

BACA JUGA: MOM BRAIN, “PENYAKIT” YANG BIKIN IBU SERING NGGAK FOKUS

Cara Mengatasi Parental Mental Load

Sebagai orang tua Mama tentu sering mempertanyakan banyak hal di pikiran, seolah-olah tak ada habisnya detail-detail kecil yang harus diperhatikan. Jika tidak dikelola dengan baik, mental load tentu bisa membuat Mama mengalami berbagai masalah kesehatan karena kelelahan, stres, burnout, atau depresi.

Maka dari itu, Mama perlu tahu beberapa tips menghadapi parental mental load berikut ini.

1. Meninggalkan Standar yang Tidak Realistis

Mental Load

Tantangan orang tua di zaman ini bisa dibilang semakin besar. Selain tuntutan sosial yang semakin meningkat karena pengaruh media sosial, Mama masih dihadapkan dengan kenyataan lain butuh banyak perhatian.

Sementara itu, tekanan-tekanan tidak realistis ini kemudian membuat Mama jadi sering membandingkan diri, merasa buruk dan selalu kurang. Maka dari itu, sangat penting untuk memfilter informasi yang Anda lihat dan menyadari bahwa apa yang orang bagikan di media sosial tidak 100% benar.

2. Membuat Prioritas

Sering kali Mama merasa bahwa semuanya akan beres lebih baik, lebih cepat, dan lebih ini itu jika Anda sendiri yang mengerjakan. Namun sadarilah bahwa kebiasaan ini bisa menjadi sangat melelahkan.

Untuk itu, Mama perlu membuat prioritas. Mulai dengan mengidentifikasi tanggung jawab atau pekerjaan apa yang paling penting sehingga Mama bisa lebih memfokuskan waktu dan energi untuk hal itu.

BACA JUGA: MENGENAL REVENGE BEDTIME PROCRASTINATION, KEBIASAAN BURUK PARA IBU

3. Mendelegasikan Beberapa Tugas

Kalau Mama masih kesulitan menentukan prioritas, Mama bisa pelajari dulu matriks Eisenhower. Dari sini akan lebih mudah bagi Mama untuk memilah-milah pekerjaan apa yang harus dilakukan sendiri, mana yang perlu didelegasikan, mana yang bisa ditunda, atau diabaikan.

Kemudian ajaklah pasangan dan anak-anak untuk bekerja sama. Komunikasikan pembagian tugas ini dengan jelas, kalau perlu tuliskan di selembar kertas. Lalu percayalah bahwa pekerjaan akan selesai—meski caranya mungkin berbeda dengan apa yang Mama lakukan. 

4. Menetapkan Batasannya

Seperti yang sudah disebutkan, salah satu karakteristik mental load adalah tidak pernah ada habisnya alias unlimited. Maka, membuat batasan yang jelas bisa menghilangkan sebagian beban pikiran Mama.

Putuskan apa Mama akan menjadi “sukarelawan” atau mengatakan tidak pada sebagian atau semua pekerjaan itu. Jika anak-anak sudah cukup besar, beri mereka tanggung jawab untuk mengurus dirinya sendiri. Bagaimana pun Mama pasti tidak ingin mereka tumbuh sebagai generasi home service, kan?

5. Menemukan Support System yang Kuat

Para ahli sepakat bahwa sangat penting bagi orang tua untuk membangun support system yang kuat dan memahami bahwa meminta bantuan adalah hal yang wajar. 

Ketika Mama merasa diperhatikan, didengar, dianggap serius, tidak lagi merasa berjuang sendirian, semuanya terasa lebih mudah. Jadi, jangan ragu bicarakan ini dengan pasangan dan diskusikan tentang cara terbaik untuk membagi beban mental ini.

BACA JUGA: OVERSTIMULASI PADA IBU: PENYEBAB DAN CARA MENGATASINYA

6. Mencukupkan Diri dengan Definisi “Cukup”

Donald Winnicott, seorang dokter anak dan psikoanalis asal Inggris, menciptakan istilah “good enough mother” pada tahun 1953. Teorinya mengakui bahwa tidak ada satu hal pun yang sempurna—termasuk menjadi orang tua.

Maka, coba lepaskan sebagian kendali dan melakukan segalanya dengan benar. Bersikaplah baik pada diri sendiri dan pahami bahwa itu sudah “cukup”. Lagi pula orang tua juga perlu mempersiapkan anak-anaknya untuk menghadapi dunia nyata. Di mana hal buruk dan kesulitan pasti terjadi.

7. Memikirkan Self-care

Mental Load

Bukan karena egois, tapi orang tua juga harus meluangkan waktu untuk diri mereka sendiri, meskipun hanya untuk beristirahat. Ini sangat penting untuk menjaga kewarasan Anda sebagai orang tua dan memelihara well-being Anda.

Misalnya ngedate berdua dengan Papa atau pijat relaksasi untuk melepaskan otot-otot yang kaku.

Itulah informasi seputar mental load yang semoga bisa membantu Mama. Dan untuk menghindari intrusive thought yang hanya menambah beban pikiran, sewa aja kebutuhan dan mainan anak di Mamasewa.

Masa sewanya bisa disesuaikan dengan kebutuhan, pilihannya banyak, Mama pun nggak perlu mikir mau disimpan di mana kalau sudah tidak dipakai. Yang paling penting, harganya bersahabat banget! Yuk, temukan koleksi selengkapnya di sini!

Tinggalkan Balasan