Bagi-bagi THR mungkin menjadi salah satu momen yang dinantikan anak-anak saat Lebaran. Baik bagi yang sudah memahami konsep uang maupun yang senang karena amplopnya warna-warni. Yang jadi pertanyaan, apakah uang tersebut sepenuhnya hak anak atau orang tua perlu turun tangan dalam mengelola THR anak?
Artikel ini akan membahas kapan dan situasi apa yang membuat THR menjadi hak penuh anak dan ketika apa orang tua perlu mengambil peran dalam mengelolanya. Yuk, temukan jawabannya!
Ketika Mengelola THR Menjadi Hak Anak Sepenuhnya
Dalam beberapa situasi, anak memang berhak sepenuhnya atas THR yang mereka terima. Ini bisa menjadi momen bagi anak untuk belajar mengambil keputusan secara mandiri dan merasakan kebebasan dalam mengelola uang. Berikut ini adalah lima situasi di mana anak boleh mengelola THR mereka tanpa campur tangan orang tua.
1. Anak Sudah Memahami Konsep Uang
Sederhana, Jika anak sudah bisa membedakan antara kebutuhan dan keinginan serta tahu bagaimana menyimpan uang untuk keperluan masa depan, orang tua bisa memberikan kebebasan penuh pada anak untuk mengelola uang THR.
Pasalnya, anak yang tahu pentingnya atau bahkan sudah memiliki tujuan finansial sendiri, akan lebih bertanggung jawab dalam menggunakan uangnya. Mereka mungkin sudah memiliki daftar keinginan yang mereka susun jauh-jauh hari, sehingga pengelolaan uang menjadi lebih terencana.
Baca Juga: Mengalokasikan THR dengan Bijak: Tips Perencanaan Keuangan Menjelang Lebaran
2. Jumlah THR Tidak Terlalu Besar
Jika nominal THR yang diterima masih dalam batas wajar untuk digunakan oleh anak tanpa risiko pemborosan berlebihan, maka tidak ada salahnya membiarkan mereka mengelolanya sendiri.
Ini bisa menjadi latihan awal bagi anak untuk memahami cara membelanjakan dengan bijak tanpa risiko kehilangan jumlah yang signifikan.
3. Anak Ingin Menggunakan THR untuk Pengalaman Berharga
Jika anak ingin menggunakan uangnya untuk sesuatu yang bermanfaat, seperti membeli buku, mengikuti kelas hobi, atau menabung untuk liburan, orang tua sebaiknya mendukung.
Penggunaan uang untuk pengalaman yang positif bisa membentuk pola pikir finansial yang lebih sehat sejak dini. Ini juga bisa mengajarkan anak bahwa uang bukan hanya untuk konsumsi instan, tetapi juga untuk investasi dalam pengalaman dan pembelajaran.
Baca Juga: Cara Mengelola Uang THR Anak, Biar Nggak Disebut ‘Investasi Bodong’
4. Anak Sudah Terbiasa Menabung Sejak Kecil
Jika anak memiliki kebiasaan menabung secara rutin, mereka kemungkinan besar akan menggunakan THR dengan bijak.
Pada situasi ini, Mama bisa memberikan kepercayaan penuh karena anak sudah memiliki pola pikir finansial yang baik. Anak yang memiliki celengan atau rekening tabungan sendiri cenderung lebih sadar akan pentingnya menyimpan sebagian uang untuk masa depan.
5. Anak Ingin Berbagi dengan Orang Lain
Jika anak memiliki kesadaran sosial untuk menyisihkan sebagian uangnya untuk bersedekah atau memberi hadiah kepada orang lain, ini adalah pertanda mereka memahami nilai uang dengan baik.
Orang tua juga sebaiknya tidak membatasi niat baik ini karena ini bisa membentuk karakter yang dermawan dan empati. Dengan membiarkan anak berbagi, mereka akan belajar bahwa uang juga bisa digunakan untuk membantu orang lain, bukan hanya untuk kepentingan pribadi.
Baca Juga: 7 Tips Mengatur Uang untuk Kebutuhan Anak: Saran Pakar Finansial
Manakala Orang Tua Harus Turun Tangan Mengelola THR Anak
Di sisi lain, ada beberapa kondisi di mana orang tua perlu terlibat dalam membantu anak mengelola THR. Hal ini bukan berarti mengambil hak anak, melainkan mengarahkan anak supaya mereka menggunakan uangnya secara bijak. Berikut adalah lima situasi di mana peran orang tua sangat dibutuhkan.
1. Anak Masih Terlalu Kecil dan Belum Paham Cara Menggunakan Uang
Anak yang masih terlalu kecil dan belum memahami nilai uang cenderung ingin langsung membelanjakannya untuk hal-hal impulsif. Untuk membeli mainan, es krim, atau hal-hal yang kurang berguna.
Dalam kondisi ini, Mama perlu mengarahkan anak untuk menyusihkan sebagian uang untuk kebutuhan yang lebih penting. Caranya, dengan mengajak anak berdiskusi ringan tentang konsep uang dan pentingnya mengelola uang agar tidak langsung habis.
Baca Juga: Tips Mengatur Keuangan Keluarga ala Mama Hebat, Yuk Cek Caranya!
2. THR Berjumlah Besar
Jika anak menerima jumlah THR yang cukup besar, ada baiknya orang tua membantu mengelolanya. Uang yang terlalu banyak dalam genggaman anak bisa membuat mereka boros atau bahkan menjadi target teman-teman yang ingin meminjam atau meminta bagian.
Orang tua dapat mengajak anak untuk membagi uangnya ke dalam kategori berbeda, seperti tabungan, pengeluaran, dan donasi.
3. Anak Cenderung Boros dan Impulsif
Jika anak memiliki kebiasaan langsung menghabiskan uang tanpa berpikir panjang, orang tua perlu memberikan bimbingan. Ajarkan konsep anggaran sederhana, seperti menyisihkan uang untuk menabung, keperluan mendatang, dan sedikit untuk kesenangan.
Dengan begitu, anak bisa belajar bahwa mengatur uang tidak hanya tentang membelanjakan tetapi juga tentang merencanakan masa depan.
Baca Juga: 7 Ide Frugal Living ala Ibu Muda, Capai Tujuan Finansial Lebih Cepat!
4. Orang Tua Ingin Mengajarkan Konsep Menabung dan Berbagi
Jika anak belum terbiasa menabung atau berbagi dengan orang lain, ini adalah kesempatan bagi orang tua untuk mengajarkan kebiasaan baik. Misalnya, mengajak anak menyisihkan sebagian uangnya untuk tabungan jangka panjang atau memberi kepada yang membutuhkan.
Orang tua bisa menjelaskan bahwa uang yang ditabung bisa digunakan untuk hal yang lebih besar dan bermakna di masa depan.
5. Anak Terpengaruh oleh Tekanan Sosial
Anak-anak, terutama yang lebih besar, bisa merasa terdorong untuk mengikuti tren atau membeli sesuatu hanya karena teman-temannya juga melakukannya. Orang tua perlu mengingatkan bahwa keputusan finansial harus didasarkan pada kebutuhan dan bukan hanya tekanan dari lingkungan sekitar.
Dengan bimbingan yang tepat, anak dapat belajar bagaimana membuat keputusan yang lebih matang tanpa terbawa arus konsumsi berlebihan.
Baca Juga: Biaya Pendidikan Negeri dan Swasta Digratiskan? Cek, Dulu Ketentuannya!
THR memang diberikan kepada anak, tetapi penggunaannya tetap perlu disesuaikan dengan kondisi dan tingkat pemahaman mereka tentang uang. Dalam beberapa kasus, anak berhak sepenuhnya untuk mengelola THR mereka, sementara dalam kondisi lain, orang tua perlu memberikan arahan agar uang tersebut digunakan dengan lebih bijak.
Dengan keseimbangan yang tepat, THR bukan hanya sekadar uang tambahan, tetapi juga alat pembelajaran tentang keuangan sejak dini.
Nah, supaya anak makin semangat belajar mengatur uang, kenapa tidak ajak mereka memilih mainan atau perlengkapan edukatif yang bermanfaat? Di Mamasewa, ada banyak pilihan mainan berkualitas yang bisa disewa dengan harga bersahabat. Yuk, cek koleksinya sekarang!