Rasa jenuh mengasuh anak adalah hal yang manusiawi. Terlebih kalau Mama harus mengurus si kecil sendirian, sepanjang hari, dan setiap saat. Ini tidak membuat Mama lantas menjadi orang tua yang buruk, so don’t feel sad about this. Namun, Mama tetap perlu mengelola perasaan ini supaya merasa recharged dan kembali bersemangat menjalani peran sebagai ibu. Yuk, simak tips mengatasi kejenuhan mengasuh anak di artikel ini!
Baca Juga: 7 Alasan Ibu Harus Berlibur, Bukan Cuma untuk Menjaga Kewarasan Aja Lho!
7 Tips Mengatasi Kejenuhan saat Mengasuh Anak
Berikut beberapa tips praktis yang bisa Mama coba untuk mengelola rasa jenuh saat mengasuh anak. Dijamin ini yang ingin semua Mama dengar!
1. Sembunyi Sebentar

Kalau telinga Mama sudah “panas” karena suara tangisan dan rengekan yang nggak berhenti-henti atau Mama sudah benar-benar jenuh menjalani drama hari ini, nggak apa-apa kok pergi ke kamar mandi hanya untuk duduk diam dan ambil napas.
Ada kalanya Mama butuh jeda dan ruang untuk bernapas.
Lebih bagus lagi kalau bisa tidur bentar, Mam. Ingat, ini bukan berarti Mama menyerah ya, tapi supaya emosi Mama kembali stabil dan siap lanjut lagi!
Baca: Self Care ala Mama: 5 Dasar Pemikiran dan 7 Tips Menyenangkan
2. Tunda Hal yang Tidak Mendesak
Cuci baju bisa besok, balas chat grup paguyuban kelas juga nggak harus sekarang. Coba deh Mama pikir-pikir lagi, kelelahan sering kali datang karena kita merasa semua hal harus diselesaikan sekarang juga.
Padahal, nggak semua itu penting dan harus segera diselesaikan. Jadi, mulai susun ulang prioritas.
Pilih yang benar-benar penting dan mendesak, dan sisanya? Delegasikan pada pasangan, let it wait, atau abaikan!
3. Berdamailah dengan Rumah yang Berantakan
Serius, ini bukan akhir dunia. Jangan paksa semuanya rapi kalau Mama sedang lelah.
Mainan berserakan, piring numpuk, baju belum dilipat? It’s okay. Anak lebih butuh Mama yang waras daripada rumah yang kinclong.
Kalau hari ini cuma sempat nyapu sekali dan pesan makan via ojol, itu juga nggak dosa.
Baca Juga: Overstimulasi pada Ibu: Penyebab dan Cara Mengatasinya
4. Tonton Video Lucu
Mama sadar nggak kalau kadang kita terlalu keras ke diri sendiri dengan terus-terusan konsumsi konten parenting supaya jadi ibu terbaik dan tahu segalanya. Padahal, yang kita butuh saat jenuh justru hiburan yang ringan.
Coba nonton meme receh, kirim Instagram Reels ke bestie, atau nonton drama Korea yang nggak perlu mikir.
Bagaimana pun, otak juga butuh hiburan. Ketawa dua menit bisa jadi mood booster lho, Mam!
5. Makan Apa yang Mama Suka
Lapar dan stres itu kombinasi berbahaya. Jadi, selain mikirin “nutrisi anak” seharian penuh, Mama juga berhak makan enak!
Kalau lagi suntuk, pesen makanan favorit atau masak yang gampang tapi bikin hati senang. Karena perasaan hangat kadang datang dari satu suapan makanan kesukaan.
Baca Juga: Parental Burnout: Pengertian, Penyebab, Dampak, dan Cara Mengatasinya
6. Uang Boleh Keluar, Asal Bikin Lega
Kalau ada sisa budget, Mama bisa gunakan untuk hal yang meringankan hari. Misalnya, beli es kopi, bayar jasa home cleaning, atau pesan makanan siap santap.
Kadang kita terlalu “pelit” buat diri sendiri, merasa semua harus ditahan demi keluarga. Padahal, merawat jiwa itu juga penting.
Terlepas dari itu, Mama juga boleh kok menikmati kemudahan dan kenyamanan sesekali. Lagipula, saat Mama merasa lebih ringan dan bahagia, suasana rumah pun ikut terasa lebih menyenangkan untuk semua.
7. Biarkan Anak Bermain Sendiri
Anak nggak harus terus ditemani sepanjang waktu. Bermain sendiri justru bisa melatih kreativitas dan kemandirian mereka.
Sementara itu, Mama bisa rehat sejenak—nggak harus ngapa-ngapain, cukup tenang sambil rebahan.
Biar makin anteng, Mama bisa sewa mainan edukatif atau mainan lainnya di Mamasewa. Sudah pasti bisa jadi solusi praktis, hemat ruang, dan nggak bikin dompet teriak!
Baca Juga: Balanced Parenting: Seni Menjadi Orang Tua yang Seimbang dan Sehat Mental
Mam, mengasuh anak memang penuh cinta, tapi juga tantangan. Maka, Mama juga perlu mencintai diri sendiri di tengah kesibukan ini.
Semoga tips-tips mengatasi kejenuhan mengasuh anak di atas bisa membantu Mama merasa seen, heard, and supported, ya!