Di rumah, anak bisa sangat aktif, tertawa lepas, dan bercerita tanpa henti. Tapi begitu diajak ke luar rumah, kok tiba-tiba jadi pendiam, malu-malu, bahkan enggan berinteraksi, ya? Anak-anak seperti ini sering disebut dengan “jago kandang”. Penasaran nggak sih Mam kenapa si kecil tiba-tiba berubah 180 derajat sampai-sampai bingung bagaimana cara mengatasi anak jago kandang? Yuk, simak penjelasannya di sini!

Kenapa Anak Bisa Jadi Jago Kandang?

Anak yang jago kandang tidak bersikap begitu tanpa sebab. Ada berbagai faktor yang bisa memengaruhi cara anak bersikap di luar rumah. Hanya dengan memahami penyebabnya, Mama bisa menentukan pendekatan yang paling tepat.

1. Karakter Bawaan Anak

Beberapa anak secara alami lebih pemalu atau sensitif terhadap lingkungan baru. Mereka cenderung butuh waktu lebih lama untuk merasa nyaman dan terbuka. Ini bukan kelemahan, melainkan bagian dari kepribadian yang perlu diterima dan diarahkan dengan cara yang tepat.

Baca Juga: 7 Tips Menghadapi Anak yang Sulit Beradaptasi, Harus Mulai dari Mana?

2. Kurangnya Paparan Sosial

Jika anak jarang bertemu orang baru atau bermain di luar rumah, wajar bila mereka merasa canggung saat harus bersosialisasi. Pengalaman sosial yang terbatas membuat anak belum terbiasa membaca situasi atau menanggapi interaksi sosial. Hal ini bisa membuatnya menarik diri di lingkungan yang asing.

3. Pola Asuh Terlalu Protektif

Orang tua yang terlalu sering membatasi ruang gerak anak atau selalu “menyelamatkan” anak dari tantangan sosial, tanpa sadar membuat anak tidak terbiasa menghadapinya sendiri. Anak pun menjadi lebih nyaman di zona amannya—yaitu rumah. Ketika berada di luar, mereka bisa tiba-tiba “menciut”.

Baca Juga: 10 Cara Membangun Kepercayaan Diri Anak, Bukan Bawaan Lahir Kok!

4. Pengalaman Kurang Menyenangkan di Luar Rumah

Anak yang pernah mengalami ditolak, diejek, atau dikucilkan saat bermain di luar bisa menyimpan rasa takut atau trauma. Hal ini membuatnya enggan untuk mencoba lagi dan lebih memilih bertahan di lingkungan yang dianggap aman. Meski kejadiannya sepele bagi orang dewasa, bagi anak bisa berdampak besar.

5. Kurangnya Teladan dari Orang Tua

Anak belajar dari apa yang mereka lihat. Jika orang tua cenderung pasif atau tidak aktif bersosialisasi, anak juga bisa meniru pola tersebut. Tanpa disadari, anak pun tumbuh dengan pemahaman bahwa berinteraksi dengan lingkungan luar bukan hal yang penting atau menyenangkan.

Baca Juga: Parenting Anak Introvert vs Ekstrovert, Beda Gaya Asuh dan Tantangannya

Cara Mengatasi Anak Jago Kandang

Mengubah anak yang jago kandang supaya nggak ciut saat berinteraksi di luar memang butuh proses. Namun, dengan langkah-langkah sederhana dan konsisten, anak akan merasa semakin nyaman berinteraksi di luar rumah. Berikut beberapa cara praktis yang bisa Mama coba.

1. Mulai dari Lingkungan yang Familiar

Mengatasi Anak Jago Kandang

Ajak anak bermain dengan sepupu atau anak tetangga yang usianya sebaya. Lingkungan yang sudah sedikit dikenalnya bisa jadi jembatan menuju situasi sosial yang lebih luas. Daripada langsung ke tempat baru, mulailah dari zona aman seperti rumah sendiri karena anak cenderung lebih rileks saat bermain di lingkungan yang mereka kenal.

Baca Juga: Mengenal Tahapan Bermain Anak Menurut Teori Perkembangan Sosial

2. Berikan Waktu Adaptasi

Jangan buru-buru berharap anak langsung aktif atau mudah berbaur saat berada di tempat baru. Biarkan mereka mengamati dulu, merasa nyaman, lalu mulai membuka diri sesuai ritmenya. Anak yang merasa tidak dipaksa justru akan lebih mudah berkembang secara sosial.

3. Kurangi Paparan Gadget, Perbanyak Interaksi Nyata

Terlalu lama dengan layar bisa membuat anak makin asyik sendiri. Coba alihkan ke aktivitas yang mendorong komunikasi, seperti bermain bersama, membaca buku cerita, atau jalan-jalan ke taman. Interaksi nyata sangat penting untuk membentuk keterampilan sosial sejak dini.

Baca Juga: 7 Tips Menerapkan Screen Time pada Anak, Semua Ada Batasnya!

4. Ajak ke Aktivitas Sosial Bertahap

Mengatasi Anak Jago Kandang

Coba daftarkan anak ke kegiatan luar rumah seperti kelas seni, olahraga, atau playdate kecil. Pilih kegiatan yang sesuai dengan minatnya agar anak merasa antusias. Aktivitas ini jadi cara menyenangkan untuk membangun keberanian berinteraksi.

5. Berikan Peran Saat di Luar Rumah

Misalnya, saat belanja, beri anak tugas mengambil barang atau menyerahkan uang ke kasir. Anak yang merasa “dibutuhkan” cenderung lebih percaya diri. Ini juga sekaligus menumbuhkan rasa tanggung jawab dalam situasi sosial yang ringan.

Baca: 10 Practical Life Skills yang Harus Dikuasai Anak

6. Biarkan Anak Menjawab Sendiri Saat Ditanya Orang

Saat ada yang bertanya ke anak, beri waktu agar mereka menjawab sendiri. Jangan buru-buru membela atau menjawabkan karena ini adalah momen bagus untuk melatih keberaniannya. Dampingi anak dengan empati, tapi beri ruang agar ia belajar menyuarakan dirinya.

7. Main ‘Drama-dramaan’ Bareng Anak

Mengatasi Anak Jago Kandang

Permainan pura-pura seperti bermain peran jadi dokter, guru, atau penjual es krim bisa jadi latihan sosial yang efektif. Anak belajar menghadapi berbagai skenario sosial dengan cara yang menyenangkan.

Nah, supaya makin seru, Mama bisa menyewa perlengkapan pretend play dari Mamasewa. Sudah pasti lebih praktis, hemat, dan bikin momen main jadi lebih menyenangkan!

Baca Juga: 5 Rekomendasi Mainan Terbaik untuk Pretend Play 

Jadi, itulah beberapa cara mengatasi anak jago kandang. Ingat, setiap anak punya waktu dan caranya sendiri untuk tumbuh jadi lebih percaya diri di luar rumah. Sebagai orang tua, tugas kita bukan memaksa, tapi mendampingi dengan sabar dan penuh pengertian. Dengan pendekatan yang konsisten dan suasana yang menyenangkan, anak yang katanta jago kandang itu perlahan siap menjelajahi dunia di luar rumah!

Tinggalkan Balasan