Di tengah gempuran zaman yang serba modern, permainan tradisional mulai ditinggalkan dan tergeser oleh gadget. Padahal, permainan tradisional tidak hanya menghibur, tetapi juga memiliki banyak manfaat bagi tumbuh kembang anak. Maka dari itu, tak ada salahnya jika Mama mengenalkan kembali manfaat bermain permainan tradisional sebagai alternatif yang tak kalah seru dan edukatif. Yuk, simak informasi selengkapnya di sini!

Manfaat Bermain Permainan Tradisional

Permainan tradisional tidak hanya memungkinkan anak untuk bergerak aktif, tetapi juga belajar banyak hal penting yang bisa mendukung tumbuh kembangnya. Berikut adalah tujuh manfaat utama bermain permainan tradisional yang perlu Mama ketahui.

1. Membantu Anak Bersosialisasi dengan Lebih Baik

Permainan tradisional hampir selalu dimainkan bersama teman. Ini memberi kesempatan bagi anak untuk belajar caranya berinteraksi dengan teman, bekerja sama, bernegosiasi, memahami aturan, dan menerima hasil permainan dengan sportif.

Meski kelihatannya sepele, ini bisa menjadi bekal penting supaya kelak anak tumbuh menjadi anak yang percaya diri, adaptif, dan solutif.

Baca Juga: Mengenalkan Manajemen Konflik pada Anak: Kenapa Penting dan Bagaimana Caranya

2. Membuat Anak Lebih Aktif dan Sehat

Banyak permainan tradisional melibatkan gerakan fisik, seperti berlari, melompat, atau menyeimbangkan tubuh. Gerakan-gerakan ini membantu melatih kekuatan otot, keterampilan motorik, koordinasi tubuh, serta keseimbangan.

Bonusnya, bermain di luar ruangan memberikan manfaat tambahan, seperti paparan sinar matahari yang baik untuk kesehatan tulang. Selain itu,  dengan aktif bergerak, energi anak bisa tersalurkan dengan baik—tentu dengan cara-cara yang lebih sehat..

3. Mengasah Kemampuan Berpikir dan Konsentrasi

Permainan seperti congklak melatih anak untuk berpikir strategis dan mengambil keputusan dengan cepat. Mereka belajar menghitung, memperkirakan langkah lawan, serta menyusun strategi agar bisa menang.

Tanpa sadar, permainan ini membantu meningkatkan daya ingat, konsentrasi, dan keterampilan pemecahan masalah yang berguna dalam kehidupan sehari-hari.

Baca Juga: Apa Itu Executive Function dan Kenapa Ini Disebut “CEO” Otak?

4. Menumbuhkan Kreativitas Anak

Manfaat Bermain Permainan Tradisional

Mainan digital biasanya punya aturan yang sudah pakem, tapi permainan tradisional bisa dimodifikasi sesuka hati sesuai kesepakatan anak-anak. Membuatnya jadi lebih menantang dan lebih seru.

Dengan kata lain, permainan tradisional bisa mendorong kemampuan berpikir kreatif, imajinasi, serta menemukan cara-cara baru yang lebih seru. 

5. Mengajarkan Nilai Kehidupan Sejak Dini

Dalam setiap permainan, ada pelajaran berharga yang bisa dipetik anak. Misalnya belajar tentang kerja sama saat bermain egrang, memahami pentingnya kesabaran saat menunggu giliran di congklak, dan belajar menerima kekalahan tanpa menyerah.

Semua ini membentuk karakter anak agar lebih tangguh, mandiri, dan memiliki rasa empati terhadap orang lain. Selain itu, ini memberi anak paham bahwa hidup tak selalu soal menang atau kalah, tapi juga bagaimana menikmati prosesnya.

Baca Juga: 5 Dampak Jika Anak Jarang Diajak Main Orang Tua, Bahaya untuk Masa Depannya!

6. Membantu Anak Mengelola Emosi dan Stres

Bermain permainan tradisional yang melibatkan banyak gerakan dan interaksi sosial dapat membantu mengurangi stres pada anak. Kegiatan ini membuat mereka lebih bahagia karena bermain bersama teman bisa menghasilkan hormon endorfin yang meningkatkan mood, membuat tubuh lebih rileks, dan merasa lebih terhubung.

Selain itu, anak juga berkesempatan untuk belajar mengelola emosi. Baik saat merasa senang, kecewa, atau bersemangat.

7. Mengenalkan Anak pada Budaya dan Kearifan Lokal

Manfaat Bermain Permainan Tradisional

Setiap permainan tradisional punya cerita dan filosofi unik di baliknya. Ini bukan hanya sekadar hiburan, tetapi juga bagian dari warisan budaya yang berharga. 

Dengan mengenalkan permainan ini kepada anak, Mama membantu mereka memahami dan menghargai budaya sendiri sehingga tidak mudah tergerus oleh arus modernisasi.

Baca Juga: Cara Menanamkan Nilai Kesopanan pada Anak dan Tantangannya di Zaman Modern

Cara Mengenalkan Permainan Tradisional pada Anak

Meskipun permainan tradisional memiliki banyak manfaat, anak-anak zaman sekarang mungkin lebih akrab dengan gadget daripada bekel atau engklek. Nah, supaya anak tertarik, Mama perlu mengenalkan permainan ini dengan cara yang menyenangkan. Berikut beberapa cara yang bisa Mama lakukan:

1. Mulai dengan Permainan yang Sederhana dan Menarik

Pilih permainan yang mudah dipahami dan tidak membutuhkan banyak perlengkapan, seperti petak umpet, lompat tali, atau congklak.

Permainan yang sederhana akan lebih mudah diterima anak dan bisa langsung dimainkan tanpa persiapan yang rumit. Jika anak sudah menikmati, Mama bisa mengenalkan permainan lain yang lebih kompleks secara bertahap.

2. Bermain Bersama agar Lebih Seru

Anak-anak lebih tertarik mencoba sesuatu jika orang tua ikut terlibat. Jadi, daripada hanya menceritakan manfaatnya, cobalah bermain bersama mereka!

Selain menambah keseruan, ini juga menjadi momen bonding yang menyenangkan antara orang tua dan anak. Dengan melihat antusiasme Mama, anak akan lebih termotivasi untuk mencoba dan menikmati permainan tradisional.

Baca Juga: 7 Cara Mengatasi Anak Kecanduan Gadget Sebelum Konsultasi ke Psikolog

3. Ajak Teman-temannya untuk Ikut Bermain

Permainan tradisional biasanya lebih seru jika dimainkan bersama teman. Jadi, Mama bisa mengundang beberapa teman anak untuk bermain bersama di rumah atau di taman.

Dengan begitu, anak akan lebih bersemangat karena bisa bersosialisasi dan menikmati keseruan permainan bersama teman-temannya.

4. Ceritakan Sejarah dan Nilai di Balik Permainan

Agar anak semakin tertarik, ceritakan asal-usul atau filosofi di balik permainan tradisional yang dikenalkan. Misalnya, permainan Cublak Cublak Suweng yang ternyata sudah ada sejak tahun 1400-an dan dikenalkan oleh Sunan Giri untuk mengajak orang-orang supaya tidak selalu menuruti hawa nafsunya.

Seru banget kan? Ternyata selain jadi kesempatan untuk berinteraksi, anak bisa sekaligus belajar sejarah dan nilai–nilai kearifan.

Baca Juga: Penjelasan Saintifik: Bagaimana Efek Gula Terhadap Emosi Anak

5. Buat Permainan Jadi Bagian dari Aktivitas Sehari-hari

Manfaat Bermain Permainan Tradisional

Mama bisa menjadikan permainan tradisional sebagai bagian dari rutinitas bermain anak. Misalnya untuk menggantikan sesi bermain gadget atau untuk mengurangi jatah screen time di akhir pekan.

Jika dilakukan secara rutin, anak akan terbiasa dan mulai menyukai permainan tersebut sebagai bagian dari kesehariannya.

Jadi, itulah manfaat bermain permainan tradisional yang bisa mendukung tumbuh kembangnya. Namun, selain melalui permainan tradisional, ada banyak cara lain untuk mendukung tumbuh kembang lewat permainan edukatif yang menyenangkan.

Jika Mama ingin menghadirkan pengalaman bermain yang bervariasi, Mamasewa menyediakan berbagai pilihan mainan berkualitas yang bisa disewa sesuai kebutuhan. Dengan begitu, anak bisa mencoba banyak jenis permainan bukan?

Tinggalkan Balasan