Imunisasi merupakan langkah penting dalam mencegah berbagai penyakit berbahaya yang dapat mengancam kesehatan anak-anak. Di Indonesia, pemerintah telah menetapkan beberapa jenis imunisasi wajib yang harus diberikan kepada anak sejak bayi hingga usia sekolah. Imunisasi ini tidak hanya melindungi anak secara individu, tetapi juga menciptakan kekebalan kelompok yang melindungi masyarakat luas. Artikel ini akan membahas daftar imunisasi wajib di Indonesia beserta manfaat, dosis, dan waktu pemberiannya.

Daftar Imunisasi Wajib di Indonesia

Imunisasi wajib di Indonesia tidak hanya berfungsi sebagai perlindungan individu terhadap penyakit berbahaya, tetapi juga membantu menciptakan kekebalan kelompok agar wabah penyakit tidak mudah menyebar di masyarakat. Bagi orang tua, memahami jenis-jenis imunisasi yang termasuk wajib, manfaatnya, dan jadwal pemberiannya sangat penting agar tidak ada yang terlewat dan kesehatan anak tetap optimal sejak awal kehidupannya.

1. Hepatitis B

Imunisasi pertama yang diberikan kepada bayi adalah Hepatitis B, yang diberikan dalam waktu 24 jam setelah lahir. Vaksin ini sangat penting karena melindungi hati dari infeksi virus Hepatitis B yang dapat menyebabkan komplikasi serius seperti sirosis atau kanker hati di kemudian hari. 

Vaksin ini diberikan dalam 4 dosis, yaitu saat lahir, dan kemudian saat anak berusia 2, 3, dan 4 bulan. Pemberian vaksin sejak dini sangat efektif untuk mencegah penularan virus, terutama dari ibu ke bayi.

Baca Juga: 15 Mitos dan Fakta Imunisasi, Jangan Salah Kaprah Lagi!

2. BCG

Selanjutnya, bayi juga perlu mendapatkan vaksin BCG untuk melindungi diri dari penyakit tuberkulosis atau TBC, khususnya jenis berat seperti TBC milier dan TBC meningitis.

Vaksin ini umumnya diberikan sekali saja, pada usia 1 bulan atau maksimal sebelum anak berusia 3 bulan. Meskipun TBC sering kali menyerang paru-paru, dalam kasus yang parah penyakit ini bisa menyebar ke organ lain dan sangat berbahaya jika menyerang sistem saraf pusat.

3. Polio

Polio adalah penyakit yang sangat ditakuti karena dapat menyebabkan kelumpuhan permanen. Untuk mencegahnya, anak perlu menerima vaksin polio dalam bentuk tetes (OPV) dan suntikan (IPV). Vaksin ini diberikan sebanyak 4 kali untuk OPV (saat lahir, usia 2, 3, dan 4 bulan), dan 1 kali IPV (usia 4 bulan).

Vaksin ini sudah terbukti berhasil mengurangi angka polio secara drastis di berbagai negara, termasuk Indonesia.

Baca Juga: Kawasaki Disease, Penyakit Langka yang Bisa Picu Komplikasi Jantung pada Anak

4. Pentavalen

Imunisasi gabungan DPT-HB-Hib, atau sering disebut vaksin pentavalen, bertujuan untuk melindungi anak dari lima penyakit sekaligus: difteri, pertusis (batuk rejan), tetanus, hepatitis B, dan infeksi bakteri Hib.

Vaksin ini sangat efisien karena mengurangi jumlah suntikan yang harus diterima anak. Diberikan dalam tiga dosis, yaitu pada usia 2, 3, dan 4 bulan, vaksin ini memainkan peran penting dalam menekan angka kesakitan dan kematian akibat penyakit-penyakit tersebut di masa kanak-kanak.

5. Campak-Rubella (MR)

Ketika menginjak usia 9 bulan,  ANAK perlu mendapatkan vaksin Campak-Rubella (MR). Vaksin ini melindungi dari dua penyakit sekaligus yang sama-sama sangat menular. Campak bisa menyebabkan komplikasi seperti pneumonia dan radang otak, sementara rubella berisiko tinggi menyebabkan cacat lahir bila menyerang ibu hamil.

Dosis kedua MR diberikan saat anak berusia 18 bulan sebagai penguat agar kekebalan tubuh tetap optimal.

Baca Juga: Immunity Debt: Penyebab Anak Gampang Sakit Setelah Pandemi Usai?

6. PCV

Seiring bertambahnya usia, anak juga perlu mendapatkan vaksin PCV (Pneumococcal Conjugate Vaccine) yang melindungi dari bakteri pneumokokus penyebab pneumonia, radang telinga tengah, dan meningitis.

Vaksin ini diberikan dalam tiga dosis, yaitu pada usia 2, 4, dan 6 bulan. Meskipun tergolong vaksin baru dalam program imunisasi nasional, PCV telah terbukti mengurangi angka rawat inap akibat infeksi saluran pernapasan secara signifikan.

7. Rotavirus

Selain itu, imunisasi Rotavirus juga dianjurkan untuk diberikan pada bayi mulai usia 6 minggu. Rotavirus adalah penyebab utama diare parah pada bayi dan anak-anak, yang bisa berujung pada dehidrasi serius.

Vaksin ini diberikan secara oral sebanyak 2 hingga 3 kali, tergantung pada jenisnya, dan harus selesai sebelum bayi berusia 8 bulan. Pencegahan sejak dini akan sangat membantu mencegah anak mengalami komplikasi serius akibat diare.

Baca Juga: Dikategorikan Kejadian Luar Biasa, Awasi Bahaya Kasus Polio pada Anak!

8. Influenza

Daftar Imunisasi Wajib di Indonesia

Meski belum sepenuhnya termasuk imunisasi wajib, vaksin influenza sangat disarankan dan sebaiknya diberikan setiap tahun mulai anak usia 6 bulan untuk melindungi dari virus flu yang terus bermutasi.

Flu bisa menjadi lebih serius pada anak-anak, terutama yang memiliki sistem imun lemah atau memiliki penyakit penyerta. Dengan vaksinasi tahunan, risiko komplikasi seperti radang paru atau infeksi sekunder dapat ditekan secara signifikan.

Menjalankan imunisasi sesuai jadwal tidak hanya melindungi kesehatan anak dari berbagai penyakit berbahaya, tetapi juga menjadi bentuk kepedulian orang tua terhadap kesehatan masyarakat luas. Vaksin yang diberikan sesuai anjuran dapat membantu menciptakan herd immunity atau kekebalan kelompok yang menjadi perisai bagi mereka yang belum bisa divaksinasi karena kondisi tertentu.

Untuk mendukung kesehatan dan perawatan bayi di rumah, Mama juga bisa menyewa berbagai perlengkapan kesehatan dari Mamasewa, seperti air purifier, sterilizer, hingga nebulizer yang mungkin Mama butuhkan. Dengan menyewa, Anda bisa menghemat biaya tanpa mengurangi kualitas perawatan anak. Yuk, cek berbagai produk kesehatan lainnya di sini!

Tinggalkan Balasan