Mengajarkan anak untuk sabar bukan tugas yang bisa selesai dalam semalam. Oleh karena itu, Mama perlu melatih keterampilan hidup yang satu ini sejak dini. Di bulan puasa, kesempatan ini pun semakin terbuka lebar karena anak bisa belajar menahan diri, baik dalam hal makan maupun menghadapi keinginan lainnya. Jadi, bagaimana cara menyuruh anak sabar? Berikut tipsnya untuk Mama!
Cara Menyuruh Anak Sabar yang Bisa Diterapkan
Jangan cuma meminta anak untuk sabar tanpa melakukan hal-hal berikut ini. Ini adalah langkah sederhana tapi efektif untuk mengajarkan kesabaran pada anak.
1. Tunjukkan dengan Contoh
Anak paling banyak belajar melalui apa yang mereka lihat dari orang tuanya. Jika orang tua tetap tenang saat menghadapi “tekanan”, anak pun akan meniru sikap tersebut.
Jadi, jangan pernah menyuruh anak sabar, sementara Mama memintanya sambil berteriak, ya! Ini hanya akan membuat anak bingung apa sabar yang Mama maksud.
Baca Juga: Tips Mengenalkan Puasa pada Anak, Harus Mulai dari Mana?
2. Manfaatkan Permainan yang Bisa Melatih Kesabaran
Board game, puzzle, atau permainan menyusun balok mengajarkan anak untuk menunggu giliran dan menyusun strategi. Saat bermain, anak akan belajar mengendalikan diri dan berpikir sebelum bertindak.
Ini juga bisa menjadi alternatif aktivitas selama puasa agar anak tetap sibuk dan tidak terasa bosan. Dengan bermain sambil belajar, anak akan memahami bahwa sabar itu menyenangkan.
Selain itu, Mama juga bisa menemukan banyak jenis mainan yang bisa Mama pilih di Mamasewa. Kualitasnya juara, harganya bersahabat!
3. Beri Tantangan Kecil yang Butuh Kesabaran
Latih anak dengan tugas sederhana, seperti menyusun mainan berdasarkan warna atau membantu membuat kreasi takjil dengan menunggu giliran mengaduk adonan.
Tantangan kecil ini mengajarkan bahwa menunggu dan mengikuti proses adalah bagian dari kehidupan. Saat berhasil menyelesaikan tugas dengan sabar, berikan pujian agar anak semakin termotivasi.
Baca Juga: Cara Menanamkan Nilai Kesopanan pada Anak dan Tantangannya di Zaman Modern
4. Kenalkan Konsep Waktu dengan Cara yang Menarik
Anak-anak sering merasa waktu berjalan sangat lambat saat menunggu sesuatu. Gunakan timer atau jam pasir untuk menunjukkan berapa lama mereka harus menunggu, misalnya, “Kita buka puasa dalam 10 menit, lihat jam pasir ini!”.
Cara ini membantu anak memahami konsep waktu dan mengurangi rasa gelisah saat menunggu.
5. Alihkan Perhatian Saat Menunggu
Saat anak mulai tidak sabar, ajak mereka melakukan aktivitas lain agar tidak terus fokus pada waktu yang terasa lama. Bacakan cerita, ajak menggambar, atau bernyanyi bersama untuk membuat mereka lebih rileks.
Dengan begitu, anak tidak merasa sabar itu membosankan, tetapi justru menyenangkan.
Baca Juga: 7 Ide Aktivitas Ramadan Edukatif, Bantu Alihkan Rasa Lapar Anak
6. Jelaskan Manfaat Bersabar
Ajak anak memahami bahwa kesabaran memiliki banyak manfaat, seperti mendapatkan hasil yang lebih baik, merasa lebih tenang, dan dihargai oleh orang lain.
Gunakan contoh nyata, misalnya, “Kalau kita sabar menunggu kue matang di oven, rasanya jadi lebih enak.” Dengan begitu, anak akan melihat bahwa bersabar bukan hanya soal menunggu, tetapi juga membawa hasil yang positif dalam hidup mereka.
7. Beri Ruang bagi Anak untuk Mengatasi Tantangan Sendiri
Sering kali, orang tua ingin segera membantu anak ketika mereka menghadapi kesulitan, entah saat menyusun puzzle atau memakai sepatu sendiri. Namun, memberikan kesempatan bagi anak untuk berusaha sendiri mengajarkan mereka arti kesabaran.
Dengan tidak terburu-buru turun tangan, anak belajar bahwa butuh waktu dan ketekunan untuk menyelesaikan sesuatu. Ini juga membangun rasa percaya diri mereka dalam menghadapi tantangan.
Baca Juga: Mengajarkan Anak Mandiri Sejak Dini, Sesuaikan Tahap Usianya!
Mengajarkan kesabaran kepada anak bukan hanya tentang membuat mereka lebih tenang saat menunggu, tetapi juga membentuk karakter yang kuat dan tangguh dalam menghadapi kehidupan. Yuk, terus dukung tumbuh kembang si kecil!