Beredar viral sebuah video yang menunjukkan seorang ibu tak terima sang anak ditegur pegawai minimarket setelah berantakan barang. Video tersebut direkam sendiri oleh si ibu yang mendatangi meja kasir sambil terus mengomel. Bagaimana kronologinya? Berikut berita selengkapnya.

Anak Berantakan Minimarket, Kenapa Ibunya Memarahi Pegawai?

Peristiwa ini terjadi di sebuah minimarket yang berlokasi di Depok, Jawa Barat. Dalam video tersebut, terdengar seorang ibu tak berhenti mengoceh dan memarahi salah seorang pegawai laki-laki yang menegur anaknya karena telah berantakan barang yang ada di sana.

Uniknya, bukan meminta maaf dan membereskan keadaan, si ibu malah balik memarahi pegawai minimarket dan memintanya “memahami” perilaku anaknya. Bahkan menjadikan alasan mental untuk mewajarkan perbuatan anaknya yang (sepertinya) masih kecil.

“Kalau ada anak customer ngeberantakin, Masnya harusnya yang sopan. Bilang, “Oh ya gak apa-apa ibu, iya gak apa-apa ibu”, kaya gitu. Masnya jangan kaya gitu, negur anak kecil, anak kecil itu punya mental. Kalau anak kecilnya gak baik, Masnya nasehatin “Adek gak boleh kaya gitu”, begitu,”  ucap si ibu dengan nada bicara yang nggak santai.

Tak berhenti di situ, ibu tersebut juga mengancam akan melaporkan pegawai tersebut ke atasannya. Dan yang lebih menyakitkan, si ibu sempat-sempatnya mengatakan “Namanya customer kan beda-beda, harus pandai melayani. Kalau capek kerja, nggak usah kerja, Mas.”

Nggak heran, video berdurasi 52 detik ini langsung viral dan membuat warganet ikut geram atas sikap si ibu yang terkesan terlalu menormalisasi “namanya juga anak-anak” meski sudah jelas-jelas anaknya berbuat salah.

Etika Saat Belanja Bersama Anak

Meski tak ada rekaman yang menunjukkan seberapa “berulah” si anak ibu itu dan bagaimana pegawai minimarket itu menegurnya, tetap saja hal ini tidak sepatutnya dinormalisasi. Bagaimanapun orangtua harus tetap memperhatikan etika dan perilaku anaknya saat sedang berbelanja.

Berikut ini, Mamasewa telah merangkum 7 etika saat berbelanja yang perlu diajarkan pada anak.

1. Tidak Meletakkan Barang Sembarangan

Saking besar rasa ingin tahunya, anak-anak cenderung suka mengamati bahkan mengambil barang-barang yang ada di rak etalase. Kalau Mama menyadarinya, katakan pada mereka untuk mengembalikannya ke tempat semula.

Meletakkan barang yang tidak jadi dibeli dengan sembarangan adalah hal yang sangat menyebalkan bagi pegawai supermarket. Mereka harus mengembalikan satu per satu ke tempat asalnya. Meski kelihatannya sepele, mari saling menghargai dan berusaha untuk tidak menyusahkan orang lain.

2. Tidak Merusakkan Produk

Meremas, membuka bungkus, atau melempar barang-barang yang ada di rak bisa merusak produk dan menimbulkan kerugian bagi pihak toko.

Oleh karena itu, kalau si kecil, baik sengaja maupun tidak sengaja, merusakkan sesuatu segera beritahu karyawan dan jangan meninggalkannya begitu saja. Mereka mungkin tidak akan “menegur” Anda, tapi Anda tetap perlu membayar produk tersebut sebagai ganti rugi.

3. Memperhatikan Troli Belanja

Sekalipun kondisi toko sedang lengang, tetap perhatikan posisi troli atau keranjang belanjaan Anda. Jangan sampai trolinya memblokir jalan dan menghalangi orang lain untuk lewat.

Selanjutnya, jangan izinkan anak Anda yang masih kecil untuk mengemudikan troli tanpa pengawasan. Ini bisa menyebabkan kecelakaan dan mengganggu pengunjung lainnya.

Terakhir soal troli, setelah selesai belanja dan memasukkan barang, kembalikan troli ke tempatnya. Jangan meninggalkannya di tempat parkir sehingga berpotensi menghalangi jalan atau menggores kendaran lain.

4. Menghormati Antrean

Meninggalkan antrean karena ada barang yang terlupa adalah hal yang menyebalkan, terlebih saat toko sedang ramai pengunjung. Oleh karena itu, pastikan Anda sudah mengambil semua barang yang dibutuhkan sebelum pergi ke kasir. Memang ini bisa ditoleransi tapi lagi-lagi ini menyebalkan.

Kemudian, jangan sekali-kali menyalahgunakan jalur cepat yang diperuntukkan untuk pembeli yang belanjaannya cuma sedikit. Tetap patuhi aturan dan mengantrelah di jalur yang benar.

Terakhir, jangan pernah menyerobot dan memotong antrean apapun alasannya. Entah karena buru-buru atau cuma sedikit. Bagaimanapun, perilaku ini tidak sopan dan bisa membuat customer lainnya marah sehingga memicu keributan.

5. Tidak Datang Saat Toko Mau Tutup

Etika belanja selanjutnya adalah hindari berbelanja saat toko sudah mau tutup. Kalaupun ini mendesak dan terpaksa, berjalanlah dengan cepat dan hanya beli barang yang memang Anda butuhkan.

Perlu Anda ketahui, setelah toko tutup pegawai tidak lantas pulang. Mereka masih harus melakukan closing, mencocokkan stok, hingga merapikan setiap rak yang ada.

6. Tidak Menyusahkan Pegawai Toko

Pegawai toko memang ditugaskan untuk melayani pembeli. Namun jangan pernah terbesit sedikitpun niat untuk menyusahkan mereka. Misalnya dengan minta diambilkan barang yang ada di barisan paling belakang, menyalahkan mereka ketika voucher belanja Anda tidak bisa digunakan, atau meninggalkan barang-barang yang anak Anda berantakan dengan begitu saja.

7. Tidak Membiarkan Anak Berperilaku Buruk

Terakhir, meskipun Anda sibuk belanja dan mengecek harga, membiarkan perilaku buruk anak saat berbelanja bukan hal yang bisa diterima. Jangan sampai anak-anak berlarian di lorong, mengacaukan rak, berteriak-teriak, hingga mengganggu pengunjung lainnya. 

Pastikan mereka tetap dalam pengawasan dan bimbingan orangtuanya. Kalau masih muat, lebih baik dudukkan anda di troli. Ini akan jauh lebih membantu apalagi kalau Anda sedang berbelanja sendirian.

Itulah ragam etika yang perlu kita ajarkan pada anak-anak saat berbelanja agar mereka tetap menjaga perilakunya dan tidak sampai merugikan orang lain. Terlepas dari sikap ibu yang sedang viral itu, semoga kejadian tersebut bisa menjadi pengingat bagi semua orangtua untuk tidak selalu mewajarkan embel-embel “anak kecil” untuk mencari pembenaran atas kesalahan anak. Sudah sepatutnya orangtua mendidik dan menanamkan nilai-nilai baik pada anak sedini mungkin. Seperti Mamasewa yang menyediakan berbagai kebutuhan bayi sejak dalam kandungan hingga mereka besar nanti. Cek katalog produknya di www.mamasewa.com ya, Mam!

Tinggalkan Balasan