Detik-detik pertama setelah bayi dilahirkan adalah fase paling krusial dalam kehidupan manusia. Di momen ini, tubuh bayi sedang belajar beradaptasi dengan lingkungan luar rahim dan tubuh ibu menjalani pemulihan intens. Di sinilah manfaat Inisiasi Menyusui Dini (IMD) memberikan dampak besar, bukan hanya pada kesehatan fisik, tetapi juga pada aspek emosional dan psikologis ibu maupun bayi. Mau tahu lebih lanjut? Simak informasinya di sini!

Apa Itu Inisiasi Menyusui Dini (IMD)?

Manfaat Inisiasi Menyusui Dini

Inisiasi Menyusui Dini (IMD) adalah proses meletakkan bayi di dada atau perut ibu segera setelah lahir dalam kondisi tanpa busana untuk memungkinkan kontak kulit langsung antara ibu dan bayi (skin to skin).

Proses ini dilakukan selama minimal 60 menit dan membiarkan bayi secara naluriah mencari puting ibu dan mulai menyusu.

IMD bukan sekadar momen menyentuh secara emosional, tetapi juga bagian dari protokol medis yang direkomendasikan oleh WHO dan Kementerian Kesehatan Indonesia untuk semua persalinan, baik normal maupun sesar (dengan modifikasi khusus).

Baca Juga: Berbagai Macam Metode Melahirkan yang Perlu Bumil Tahu

Manfaat Inisiasi Menyusui Dini (IMD) bagi Bayi

Proses IMD bukan hanya sekadar meletakkan bayi di dada ibu. Kontak kulit ke kulit sesaat setelah lahir ini membawa banyak manfaat medis dan emosional bagi bayi. Berikut penjelasan lengkapnya.

1. Meningkatkan Kekebalan Tubuh

IMD membantu bayi mendapatkan kolostrum yang keluar sesaat setelah persalinan. Cairan berwarna kekuningan ini sangat kaya antibodi dan sel imun yang dapat melindungi bayi dari berbagai infeksi sejak dini. Ini menjadi fondasi penting bagi sistem imun bayi di hari-hari awal kehidupannya.

Baca Juga: Tidak Banyak Yang Tahu, Ini Dia 5 Fakta Bayi Baru Lahir!

2. Menstabilkan Fungsi Vital

Kontak kulit ke kulit antara ibu dan bayi membantu tubuh bayi menyesuaikan diri dengan lingkungan baru di luar rahim. Mulai dari menstabilkan suhu tubuh, ritme napas, hingga detak jantung. Ini sangat penting terutama untuk bayi prematur atau bayi dengan berat lahir rendah. Proses ini juga membuat transisi bayi dari dalam kandungan ke dunia luar menjadi lebih halus dan nyaman.

3. Mengurangi Risiko Infeksi dan Kematian Neonatal

Studi menunjukkan bahwa bayi yang menjalani IMD memiliki risiko kematian neonatal yang lebih rendah. IMD juga mengurangi kemungkinan paparan terhadap mikroorganisme asing di lingkungan rumah sakit karena bayi langsung melekat pada ibu. Ini menjadikan IMD sebagai langkah sederhana dengan dampak luar biasa.

Baca Juga: Bayi Meninggal Tertindih Ibu, Benarkah Co-sleeping Berbahaya?

4. Merangsang Refleks Alami Bayi

Meski baru lahir, bayi secara alami memiliki kemampuan untuk “merangkak” ke arah puting ibu—dan IMD memberi kesempatan bagi bayi untuk memanfaatkan insting tersebut. Ini membantu bayi belajar menyusu lebih baik dan meningkatkan keberhasilan menyusui jangka panjang. Aktivitas ini juga membantu koordinasi motorik bayi sejak dini.

5. Menguatkan Ikatan Emosional

Momen awal kehidupan yang penuh sentuhan dan kehangatan membantu membentuk ikatan emosional yang kuat antara ibu dan bayi. Proses ini menumbuhkan rasa aman pada bayi, serta membantu ibu membangun rasa percaya diri dalam merawat si kecil. 

Baca Juga: 5 Manfaat Pillow Talk dengan Anak: Bisa Mempererat Bonding dengan si Kecil

Manfaat Inisiasi Menyusui Dini (IMD) bagi Ibu

Manfaat Inisiasi Menyusui Dini

Bagi ibu, IMD juga memberikan manfaat yang tak kalah penting. Selain mempercepat pemulihan fisik setelah melahirkan, proses ini juga mendukung keberhasilan menyusui dan memberikan efek positif secara emosional. Berikut beberapa manfaat IMD untuk ibu.

1. Membantu Kontraksi Rahim dan Mengurangi Perdarahan

Saat bayi menyusu, tubuh ibu memproduksi hormon oksitosin yang membantu rahim berkontraksi. Kontraksi ini penting untuk menghentikan perdarahan pasca-persalinan dan mempercepat pemulihan. IMD bisa menjadi salah satu cara alami untuk mencegah komplikasi setelah melahirkan.

Baca Juga: Tanda-tanda Kehamilan Berisiko Tinggi, Jangan Abaikan Gejalanya!

2. Mempercepat Pengeluaran Plasenta

Oksitosin yang dilepaskan saat menyusui juga membantu proses pelepasan plasenta lebih cepat dan aman. Ini mengurangi risiko retensi plasenta atau infeksi rahim. Proses pelepasan yang alami ini juga mendukung pemulihan ibu secara keseluruhan.

3. Meningkatkan Keberhasilan Menyusui Eksklusif

Ibu yang menjalani IMD memiliki peluang lebih tinggi untuk berhasil menyusui secara eksklusif selama enam bulan. IMD membantu bayi belajar menyusu dengan benar sejak awal sehingga mengurangi risiko bingung puting. Hal ini juga memberi dorongan psikologis positif pada ibu.

Baca Juga: Dukung ASI Eksklusif, Pemerintah Buat Larangan Iklan Susu Formula

4. Mengurangi Risiko Depresi Postpartum

Sentuhan dan ikatan emosional dalam IMD membantu meningkatkan hormon endorfin dan oksitosin yang dapat memberikan rasa bahagia. Ini berperan penting dalam menurunkan risiko baby blues atau depresi pascamelahirkan. Kedekatan emosional dengan bayi membantu ibu merasa lebih tenang dan siap menghadapi masa nifas.

5. Membangun Kepercayaan Diri sebagai Ibu Baru

IMD memberi ibu pengalaman langsung dalam mengenal bayinya, merawatnya, dan menyusuinya. Ini membantu membangun rasa percaya diri sebagai seorang ibu sejak awal. Sentuhan pertama ini rupanya juga menyentuh batin ibu.

Baca Juga: Serupa tapi Tak Sama, Ini Perbedaan Baby Blues dan Depresi Pasca Melahirkan

IMD adalah langkah awal yang sederhana namun berdampak besar bagi kesehatan ibu dan bayi. Oleh karena itu, penting bagi calon ibu untuk berkonsultasi dengan dokter kandungan mengenai rencana persalinan yang mendukung IMD.

Persiapkan juga perlengkapan menyusui sejak masa kehamilan agar proses menyusui berjalan lebih nyaman. Kunjungi www.mamasewa.com dan temukan berbagai perlengkapan menyusui berkualitas tanpa perlu repot beli mahal!

Tinggalkan Balasan