Fase MPASI adalah momen yang mendebarkan bagi banyak ibu. Rasanya campur aduk—antara antusias karena si kecil mulai mengenal makanan padat, tapi juga cemas apakah kebutuhan nutrisinya benar-benar tercukupi. Apalagi, anak yang baru belajar makan biasanya belum menyukai semua jenis makanan dan porsi makannya masih belum konsisten. Di tengah proses adaptasi ini, penting bagi Mama untuk peka terhadap tanda-tanda anak kekurangan gizi agar bisa segera mengambil langkah yang tepat. Yuk, simak informasi selengkapnya!
Kenapa MPASI Berisiko Menyebabkan Anak Kekurangan Gizi?
Fase MPASI merupakan masa transisi penting dalam tumbuh kembang anak. Pasalnya, menginjak usia 6 bulan, kebutuhan nutrisi anak sudah tidak lagi cukup dipenuhi hanya dari ASI atau susu formula. Mereka memerlukan asupan energi, protein, vitamin, dan mineral dari makanan pendamping yang bervariasi.
Namun, karena masih dalam tahap belajar, banyak anak belum mampu mengonsumsi makanan dalam jumlah dan jenis yang cukup untuk memenuhi kebutuhan hariannya sehingga membuat si kecil berpotensi mengalami kekurangan gizi.
Beberapa faktor lain, seperti penyesuaian tekstur makanan, rasa yang belum familiar, atau cara penyajian yang kurang menarik bisa membuat situasi makin genting. Belum lagi kalau anak sedang tumbuh gigi, kurang enak badan, atau merasa tertekan saat makan.
Jika situasi ini berlangsung terus-menerus tanpa penyesuaian dan pendekatan yang tepat, kebutuhan nutrisi anak bisa tidak tercukupi. Oleh karena itu, penting bagi orang tua untuk memahami tanda-tanda anak kekurangan gizi sedini mungkin agar bisa segera melakukan tindakan yang tepat.
Baca Juga: 7 Tantangan MPASI Pertama dan Cara Mengatasinya
10 Tanda Anak Kekurangan Gizi di Masa MPASI
Kekurangan gizi pada anak usia MPASI bisa terjadi secara perlahan dan tidak selalu langsung terlihat secara fisik. Berikut ini adalah beberapa tanda anak kekurangan gizi saat MPASI yang umum terjadi.
1. Berat Badan Tidak Bertambah atau Justru Menurun
Salah satu indikator paling jelas dari kekurangan gizi adalah pertambahan berat badan yang tidak sesuai grafik pertumbuhan, atau bahkan terjadi penurunan. Padahal, di masa MPASI, anak seharusnya menunjukkan kenaikan berat badan yang stabil.
2. Anak Tampak Lemas dan Kurang Aktif
Kekurangan energi akibat asupan makanan yang rendah dapat membuat anak tampak lemas, mudah mengantuk, atau tidak seaktif biasanya. Jika anak terlihat tidak bersemangat bermain atau mudah lelah, ini bisa mengindikasikan kurangnya kalori dan nutrisi penting sehingga perlu dilakukan evaluasi untuk memastikan kebutuhan nutrisi hariannya tercukupi.
Baca Juga: 3 Ide MPASI untuk Bayi Diare, Bantu Hentikan Diarenya
3. Pertumbuhan Tinggi Badan Melambat
Selain berat badan, tinggi badan juga menjadi indikator penting status gizi anak. Kekurangan zat gizi makro dan mikro, terutama protein dan zinc, bisa menyebabkan gangguan pertumbuhan linear. Akibatnya, anak menjadi lebih pendek dibandingkan anak seusianya atau berada di bawah kurva pertumbuhan.
4. Kulit dan Rambut Tampak Kusam
Ciri fisik seperti kulit kering, bersisik, atau rambut yang mudah rontok dan tampak kusam juga bisa menandakan kurangnya asupan nutrisi tertentu, seperti protein, lemak, dan vitamin. Jika terjadi perubahan yang mencolok pada kondisi fisik anak, periksa kembali kandungan gizi dalam menu MPASI yang diberikan dan segera konsultasi ke ahli gizi atau dokter anak.
Baca Juga: Apa Saja Perbedaan Stunting dan Wasting? Mama Wajib Tahu!
5. Mudah Sakit atau Infeksi
Anak yang kekurangan gizi umumnya memiliki daya tahan tubuh yang lebih lemah. Mereka lebih mudah terkena infeksi seperti flu, batuk, atau sariawan berulang. Oleh karena itu, MPASI sebaiknya mencakup berbagai jenis makanan segar seperti buah, sayur, dan sumber protein hewani untuk memperkuat sistem imun.
6. Sembelit atau Gangguan Pencernaan Lainnya
Kelebihan serat dan kekurangan cairan selama fase MPASI bisa menyebabkan anak mengalami sembelit atau gangguan pencernaan lainnya. Selain itu, tekstur makanan juga perlu disesuaikan agar mudah dicerna oleh sistem pencernaan yang masih berkembang. Perlu Mama ingat bahwa sembelit tidak hanya membuat anak tidak nyaman, tetapi juga bisa menurunkan nafsu makannya.
Baca Juga: 7 Perbedaan Picky dan Selective Eater, Salah Satunya Masalah Serius!
7. Nafsu Makan Menurun Drastis
Meskipun naik-turunnya nafsu makan anak adalah hal yang normal, penurunan nafsu makan yang drastis dan berlangsung lama bisa menjadi sinyal bahwa anak sedang tidak fit atau kekurangan zat gizi tertentu.
8. Luka Sulit Sembuh
Jika anak mengalami luka ringan seperti lecet tapi penyembuhannya lama, bisa jadi ini menandakan kekurangan nutrisi penting seperti vitamin C, zinc, atau protein. Nutrisi tersebut berperan dalam proses perbaikan jaringan tubuh. Luka yang lambat sembuh bisa menjadi alarm bahwa tubuh anak kekurangan “bahan bakar” untuk memperbaiki dirinya.
Baca Juga: Immunity Debt: Penyebab Anak Gampang Sakit Setelah Pandemi Usai?
9. Gangguan Tidur
Meskipun gangguan tidur bisa disebabkan oleh banyak hal, penting bagi orang tua untuk mengevaluasi pola makan anak sebagai salah satu faktornya. Anak yang sulit tidur, sering terbangun di malam hari, atau tidur gelisah bisa saja mengalami kekurangan zat gizi tertentu. Selain itu, anak yang merasa lapar cenderung tidur tidak nyenyak.
10. Perubahan Perilaku atau Emosi
Anak yang kekurangan nutrisi kadang menunjukkan perubahan perilaku seperti mudah marah, rewel terus-menerus, atau lebih murung dari biasanya. Ini bisa berkaitan dengan kurangnya energi, zat besi, atau nutrisi lain yang berperan dalam fungsi otak dan sistem saraf. Meskipun bisa juga disebabkan oleh faktor lain, penting bagi orang tua untuk mencermati apakah perubahan ini berkaitan dengan pola makan atau tidak.
Baca Juga: Penjelasan Saintifik: Bagaimana Efek Gula Terhadap Emosi Anak
Memantau asupan nutrisi selama masa MPASI memang penuh tantangan, tapi sangat penting untuk mendukung tumbuh kembang si kecil secara optimal. Dengan mengenali tanda-tanda kekurangan gizi sejak dini, Mama bisa segera mengambil langkah yang tepat untuk memastikan anak mendapatkan gizi seimbang yang dibutuhkannya. Jangan ragu untuk berkonsultasi dengan dokter anak atau ahli gizi jika Mama merasa khawatir dengan kondisi si kecil.
Untuk membantu proses MPASI jadi lebih menyenangkan dan efisien, Mama juga bisa menyewa berbagai perlengkapan MPASI dari Mamasewa, seperti food processor, kursi makan, dan booster seat. Yuk, kunjungi www,mamasewa.com dan temukan produk terbaik yang Mama butuhkan!