Pembahasan mengenai food waste kembali ramai sejak program Makan Bergizi Gratis (MBG) mulai dijalankan. Kabarnya, banyak anak yang tak menghabiskan makanannya sehingga menimbulkan food waste. Nah, selain mendorong anak untuk mensyukuri makanan, mempelajari tips mengelola food waste juga tak kalah penting.
Kalau dilihat dari definisinya, food waste adalah sisa makanan yang sebenarnya masih layak konsumsi tapu terbuang sebagai sampah. Lalu, apa yang bisa Mama lakukan untuk mengurangi food waste? Baca artikel ini sampai selesai, ya!
Cara Pemerintah Kelola Food Waste

Saat program MBG berjalan, khususnya di Jakarta, Kepala Dinas Lingkungan Hidup Jakarta menjadi pihak yang bertanggung jawab memfasilitasi pengelolaan sisa makanan dan sampah organik yang dihasilkan.
Sampah organik dari Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) akan dibawa ke tempat pengelolaan sampah reduce, reuse, and recycle (TPS 3R) dan didistribusikan ke pegiat Biokonversi Magot Black Soldier Fly (BSF) untuk diolah menjadi produk yang bernilai.
Sementara sampah organik, seperti kulit buah, sayuran, dan bahan lainnya akan dikumpulkan secara terpisah, tapi juga bakal dimanfaatkan sebagai bahan pakan maggot atau bahan pembuatan kompos.
BACA JUGA: 7 Cara Mengajari Anak Mensyukuri Makanan, Harus Dimulai Sejak Dini!
Tips Mengelola Food Waste di Rumah
Food waste sebenarnya tidak hanya terjadi karena adanya program MBG.
Jika Mama membawakan bekal makan siang untuk anak, kemudian tidak habiskan dan dibawa pulang ke rumah, ini juga berpotensi menjadi food waste.
Belum lagi dengan makanan yang Mama masak di rumah dan tidak dihabiskan oleh anggota keluarga. Semuanya juga bisa menjadi food waste.
Oleh karena itu, berikut adalah beberapa tips yang bisa Mama lakukan untuk mengelola food waste di rumah.
1. Ajak Anak Bicara tentang Food Waste
Mengajak anak bicara tentang food waste dan dampaknya terhadap lingkungan dapat menginspirasi mereka untuk tidak terbiasa membuang makanannya dengan percuma.
Upaya-upaya kecil seperti ini, meski tampaknya tidak signifikan, tapi sebenarnya merupakan langkah awal untuk mengurangi sampah makanan dan melakukan perbaikan.
2. Berkonsultasi dengan Anak
Anak-anak cenderung tidak menghabiskan atau membuang makanan yang tidak mereka suka. Memang penting mengenalkan anak berbagai jenis makanan, tapi ada kalanya Mama juga perlu mendengarkan pendapat anak tentang makanan apa yang mereka inginkan.
Ini membuat anak mau menghabiskan makanannya dan pada gilirannya bisa mengurangi food waste. Coba tanyakan buah dan sayuran apa yang inginkan dimakan hari ini. Mama juga bisa mengajak anak berbelanja bahan makanan dan memilih yang mereka inginkan.
3. Berkreasi dengan Makanan
Menambahkan sedikit kreativitas ke dalam bekal kotak makan siangnya bisa menambah kegembiraan si kecil saat makan. Ini membuat anak mungkin menghabiskan makan siangnya.
Lagipula, makanan yang terlihat lebih menarik bisa membuat anak lebih semangat untuk memakannya. Dengan begitu, tak ada akan ada makanan yang tersisa dan akhirnya dibuang.
4. Berikan dalam Porsi yang Tepat
Meskipun selera makan anak bisa berubah-ubah, tetapi memberikan porsi yang tidak berlebihan adalah langkah penting untuk mencegah pemborosan makanan.
Namun, pastikan dalam porsi tersebut Mama sudah memenuhi semua kebutuhan gizi dan nutrisi anak, ya. Ikuti pedoman “Isi Piringku” yang diberikan oleh Kementerian Kesehatan untuk memastikannya.
Sebenarnya ini juga berlaku saat Mama membuat makanan untuk keluarga di rumah. Buat makanan sesuai dengan jumlah orang yang tinggal di rumah. Dengan begitu, makanan tidak akan terbuang sia-sia karena tidak habis termakan.
BACA JUGA: “4 Sehat 5 Sempurna” Tak Lagi Jadi Ciri Makanan Sehat, Tapi Perhatikan Isi Piring Anak!
5. Simpan dan Olah Makanan Sisa
Jika masih ada makanan yang tersisa di hari itu, jangan langsung dibuang ya, Mam! Tak ada yang salah dengan mengonsumsi makanan sisa, asalkan masih bagus dan layak dikonsumsi. Mama juga bisa mengolahnya lagi sehingga lebih lezat dimakan.
Selain itu, jika ada bahan pangan yang sudah tidak layak seperti buah yang sudah terlalu matang, bisa diolah menjadi kue atau jus yang tetap nikmat dikonsumsi.
6. Perhatikan Tempat Penyimpanan Makanan
Berkaitan dengan poin di atas, Mama sebaiknya memiliki tempat penyimpanan makanan yang sesuai agar makanan lebih tahan lama saat disimpan. Jangan sampai makanan yang disimpan justru menjadi basi karena cara penyimpanannya salah.
Jangan lupa juga untuk mengelompokkan makanan sesuai jenisnya agar tidak mengurangi kualitasnya saat akan dimakan kembali.
7. Daur Ulang Makanan Jadi Pupuk
Sampah makanan dan makanan sisa yang sudah tidak bisa dikonsumsi lagi, jangan dibuang begitu saja, ya. Mama bisa mendaur ulang atau mengolahnya menjadi pupuk kompos, yang ternyata caranya sangat mudah dilakukan.
Mama bisa mencari caranya di internet atau media sosial, seperti Instagram atau TikTok, yang banyak memiliki informasi mengenai membuat pupuk rumahan.
Itulah beberapa tips yang bisa dilakukan untuk mengelola food waste. Jika membutuhkan alat untuk mengolah makanan bergizi untuk anak, Mama bisa menyewa food processor di Mamasewa. Ada berbagai jenis pilihan yang bisa disewa sesuai kebutuhan.
Selain itu, ada juga mainan pretend play seperti mainan masak-masakan atau jualan-jualanan agar anak lebih terbiasa saat diajak memasak atau berbelanja bahan makanan oleh Mama. Semuanya bisa disewa dengan harga terjangkau di Mamasewa ya, Mam!
-
Bumper Car Mini Bombomcar – Yellow (Tanpa Remote Control)Rp11.428 / Hari
-
Wood Kitchen SetRp8.482 / Hari
-
Fisher Price Cooking Servin’ Up Fun Food Truck – Diskon KondisiRp9.553 / hari
-
Leap Frog Scoop & Learn Ice Cream Cart Diskon KondisiRp8.035 / Hari
-
Little Tikes First Market KitchenRp7.333 / Hari
-
Leap Frog Scoop & Learn Ice Cream CartRp8.035 / Hari
-
Little Tikes 2in1 Food Truck Kitchen – RedRp12.500 / Hari
-
Little Tikes Cook ‘N Play Outdoor BBQ KitchenRp10.000 / hari
-
OONEW Baby Pure 6in1 Digital Baby Food Processor – Navy BlueRp6.666 / Hari
-
LeapFrog Scrub ‘n Play Smart SinkRp5.357 / hari
-
Leapfrog Smart Sizzling BBQ GrillRp6.428 / hari
-
Fisher Price Cooking Servin’ Up Fun Food TruckRp10.000 / hari