Batuk dan pilek (bapil) adalah gejala flu yang paling umum. Menurut catatan Centers for Disease Control and Prevention (CDC), orang dewasa terjangkit flu setidaknya 2-3 kali dalam setahun. Sementara anak-anak bisa terserang flu hingga 8 kali dalam setahun—terutama jika sudah sekolah.

Meski sudah sering mengalami, masih banyak orang yang belum mengetahui perbedaan bapil akibat infeksi dan bapil karena alergi. Padahal, keduanya membutuhkan penanganan yang berbeda, Mam.

Nah, supaya nggak salah lagi, yuk simak perbedaan bapil akibat infeksi dan alergi di artikel ini!

Perbedaan Bapil akibat Infeksi dan Alergi

Gejala bapil akibat infeksi dan alergi sekilas terlihat sama. Namun, ada beberapa perbedaan yang cukup jelas. Berikut adalah uraiannya. 

1. Penyebab

Bapil akibat infeksi bisa disebabkan oleh virus (misalnya influenza dan COVID-19) atau bakteri (misalnya bronkitis dan pneumonia).

Sementara itu, bapil akibat alergi muncul sebagai respon imun terhadap allergen. Misalnya tungau, debu, bulu hewan peliharaan, dan serbuk sari.

BACA JUGA: TIPS MENCUCI HIDUNG ANAK, AMPUH ATASI PILEK DAN HIDUNG TERSUMBAT

2. Waktu Gejala

Waktu gejala bapil akibat infeksi bisa muncul secara konstan atau seharian penuh dan awal gejalanya mulai terlihat setelah anak kontak dengan orang lain yang mengalami bapil akibat infeksi.

Sebaliknya, gejala bapil akibat alergi hanya muncul pada waktu-waktu tertentu. Misalnya dominan pada malam hari atau pagi hari. 

3. Durasi Gejala

Gejala bapil akibat infeksi biasanya berlangsung selama beberapa hari hingga dua minggu dan segera membaik jika anak mau makan, cukup istirahat, dan minum obat.

Sementara bapil karena alergi bisa berlangsung selama berminggu-minggu hingga berbulan-bulan—selama ada paparan alergen dan pemicunya tidak dihindari.

BACA JUGA: 5 ETIKA MENYENTUH BAYI, JANGAN SAMPAI MEMBUATNYA MENDERITA PENYAKIT INI!

4. Gejala Penyerta

Perbedaan Bapil akibat Infeksi dan Alergi

Bapil akibat infeksi sering kali disertai dengan gejala-gejala lainnya, seperti demam, nyeri tubuh atau nyeri otot, dan dahak atau ingus yang kental dan berwarna.

Sementara akibat alergi, bapil sering disertai dengan gatal-gatal pada hidung, mata, atau telinga. Beberapa juga disertai dahak atau ingus yang cair dan bening. Namun tidak ada nyeri tubuh atau nyeri otot. 

5. Riwayat Alergi

Anak yang mengalami bapil karena infeksi umumnya tertular anggota keluarga atau teman yang juga sedang terserang bapil akibat infeksi.

Sementara itu, bapil karena alergi kemungkinan bisa dipengaruhi riwayat alergi. Baik yang diturunkan dari orang tuanya maupun riwayat alergi lain yang dimiliki si anak.

6. Pengobatan

Untuk mengatasi bapil akibat infeksi virus, dokter mungkin akan memberi antivirus. Namun, kasus ini tidak selalu membutuhkan obat, kadang kala hanya perlu banyak istirahat agar segera pulih. 

Sementara bapil karena infeksi bakteri biasanya diobati dengan antibiotik. Namun, untuk penggunaan antibiotik, pastikan disertai dengan resep dan anjuran dokter ya, Mam. Ini untuk mencegah dampak akibat penyalahgunaan antibiotik.

Kemudian, bapil yang disebabkan oleh alergi bisa diobati dengan antihistamin, dekongestan, atau steroid hidung, bukan antibiotik. Lagi lagi, harus mengikuti petunjuk dokter anak ya, Mam. Jika diperlukan, Mama bisa menyewa nebulizer di Mamasewa.

BACA JUGA: MANFAAT NEBULIZER UNTUK MENGATASI BATUK PILEK PADA ANAK, BISA JADI ALTERNATIF PENGOBATAN

7. Upaya Pencegahan

Perbedaan Bapil akibat Infeksi dan Alergi

Bapil karena infeksi bisa dicegah dengan menghindari kontak dengan orang yang sedang terinfeksi, memakai masker jika kontak dengan orang yang bergejala, dan rajin mencuci tangan setelah beraktivitas.

Sementara, untuk menghindari bapil akibat alergi, Mama harus menyingkirkan atau menghindari pencetusnya—baik allergen maupun polutan. Misalnya dengan memanfaatkan air purifier di dalam rumah dan rutin membersihkan soft furniture dengan UV vacuum cleaner yang semuanya bisa Mama temukan di Mamasewa.

Mam, inilah perbedaan bapil akibat infeksi dan alergi. Semoga informasi ini bisa membantu, ya! Namun, untuk memastikan kondisi si kecil, ada baiknya Mama mengonsultasikannya dengan dokter supaya anak bisa mendapatkan diagnosis dan pengobatan yang tepat.

Tinggalkan Balasan