Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) dan Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta sepakat jika biaya pendidikan Sekolah Dasar (SD), Sekolah Menengah Pertama (SMP), dan Sekolah Menengah Atas (SMA), baik negeri maupun swasta, di Jakarta akan digratiskan mulai Juli 2025 nanti. Mengutip berbagai sumber, pemerintah telah menyiapkan anggaran sebesar 91,1 triliun untuk program ini.

Namun, bagaimana mekanisme dan kriterianya? Apakah semua sekolah negeri dan swasta bakal digratiskan? Yuk, simak ulasannya di artikel ini!

Mekanisme dan Kriteria Biaya Pendidikan yang Digratiskan

Ketua DPRD DKI Jakarta, Khoirudin, membenarkan jika per Juli 2025 nanti pemerintah akan menggratiskan biaya pendidikan SD sampai SMA, berlaku untuk sekolah negeri maupun swasta. Program ini diharapkan mampu menjawab keresahan masyarakat soal besarnya biaya pendidikan anak.

Dalam kesempatan lain, Anggota Komisi E DPRD DKI Jakarta, Abdul Aziz, berharap jika program ini bisa dimanfaatkan oleh masyarakat kurang mampu. Ia lantas menjelaskan jika nantinya tidak semua sekolah swasta bakal digratiskan.

“Sekolah swasta yang dikategorikan menengah ke atas dipastikan tidak akan mendapat bantuan. Yang akan kita gratiskan hanya sekolah (kategori) menengah ke bawah, yang mana di situ banyak sekali orang-orang yang masih menunggak pembayaran (SPP) sehingga ijazahnya tertahan,” ujar Aziz, seperti dikutip dalam laman DPRD DKI Jakarta.

Nah, jadi sudah jelas ya Mam kalau tidak semua sekolah swasta bakal digratiskan. 

Baca Juga: 5 Cara Mengajarkan Growth Mindset pada Anak

Pentingnya Menyiapkan Dana Pendidikan Anak

Kalau dulu Mama dan Papa mati-matian belajar supaya diterima di sekolah negeri, sekarang Anda harus kerja mati-matian demi menyekolahkan anak di sekolah swasta.

Pandangan orangtua terhadap pilihan sekolah mungkin sudah banyak berubah. Stigma jika sekolah swasta hanya untuk anak “nakal” dan “bodoh” agaknya sudah tak lagi relevan di zaman ini.

Karena alasan kualitas, kurikulum yang digunakan, kompetensi guru, hingga circle pertemanan anak, banyak orangtua lebih memilih sekolah swasta karena dianggap lebih baik daripada sekolah negeri. Sayang, untuk mengambil keputusan ini, Mama harus siap merogoh kantong dalam-dalam.

Maka dari itu, jika sejak awal Mama memang berencana menyekolahkan anak di sekolah swasta berkualitas, maka Anda harus paham pentingnya menyiapkan dana pendidikan anak sedini mungkin. 

1. Mengantisipasi Kenaikan Biaya Pendidikan

Menurut keterangan Otoritas Jasa Keuangan (OJK), uang pangkal sekolah rata-rata naik 10-15 persen setiap tahunnya. Sementara inflasi biaya pendidikan mencapai 2,38 persen. Ini membuktikan jika benar bahwa biaya pendidikan bakal terus naik. Namun, dengan mempersiapkannya sedini mungkin, Mama bisa mengantisipasi kenaikannya dan memastikan dananya sudah tersedia ketika waktunya tiba.

2. Memberikan Kualitas Pendidikan yang Terbaik

Mama mungkin sudah memiliki gambaran sekolah yang ideal. Namun, apa daya jika dana yang terkumpul tidak cukup untuk membayar biaya-biayanya? Supaya ini tidak terjadi, Mama bisa mempersiapkannya lebih awal sehingga si kecil tetap mendapat akses pendidikan yang terbaik.

3. Mempersiapkan Kebutuhan Lainnya

Perlu kamu ketahui jika dana pendidikan tidak hanya soal uang pangkal dan SPP bulanan. Mama masih perlu menganggarkan biaya lain-lain untuk bimbingan belajar, kursus tambahan, atau kegiatan ekstrakurikuler anak.

4. Meminimalisir Beban Ekonomi

Semakin awal Mama mempersiapkannya, semakin banyak waktu yang dimiliki untuk mengumpulkannya. Ini bisa memberi kelonggaran sehingga Mama bisa menyisihkannya sedikit demi sedikit tanpa memberatkan beban ekonomi keluarga.

5. Mengurangi Stres Finansial

Alasan lain kenapa Mama sebaiknya mempersiapkan dana pendidikan sedini mungkin adalah untuk mengurangi stres finansial karena dana yang dibutuhkan belum tersedia ketika dibutuhkan.

Baca Juga: Pendidikan Waldorf, Pilihan Petinggi Silicon Valley untuk Anaknya

Tips Mempersiapkan Dana Pendidikan Anak

Biaya Pendidikan Digratiskan

Mama mungkin agak kecewa karena ternyata sekolah incaran Mama tidak termasuk dalam kategori sekolah dengan biaya pendidikan digratiskan. Namun, jangan risau, berikut adalah beberapa tips yang bisa Mama lakukan.

1. Lakukan Riset dan Perkirakan Biaya yang Diperlukan

Pertama, Mama perlu mencari tahu total biaya pendidikan yang perlu dipersiapkan untuk masuk ke sekolah yang diincar. Kemudian, perhitungkan usia anak dan waktu yang tersisa. Semakin awal Mama mempersiapkannya, semakin ringan bebannya.

2. Cek Kondisi Keuangan Keluarga dan Buat Anggarannya

Selanjutnya, cek kondisi keuangan keluarga. Tentukan berapa banyak yang bisa disisihkan tiap bulan untuk ditabung tanpa mengganggu kebutuhan sehari-hari. Untuk hal ini, Mama bisa menyesuaikannya dengan perubahan kondisi keuangan, tapi jangan menormalisasi hal-hal yang sifatnya impulsif ya, Mam!

3. Dapatkan Penghasilan Tambahan

Jika hanya mengandalkan pendapatan bulanan rasanya kurang optimal. Mama mungkin perlu memikirkan penghasilan tambahan. Baik secara aktif dengan memiliki side job atau secara pasif dengan memanfaatkan instrumen investasi tertentu.

4. Atur Strategi Keuangan Keluarga

Ada banyak jenis produk tabungan dan investasi yang bisa Mama pilih. Mulai dari tabungan pendidikan, deposito, reksadana, obligasi, emas, hingga asuransi pendidikan. Pilih instrumen yang paling sesuai menurut Mama setelah memperhitungkan risikonya.

5. Biasakan Hidup Hemat dan Seperlunya

Terakhir, hal yang bisa Mama lakukan adalah dengan membiasakan gaya hidup hemat atau frugal living. Untuk memulainya, Mama bisa melakukan hal-hal yang sederhana. 

Contohnya, kalau biasanya Mama selalu membelikan mainan yang si kecil mau, sekarang Mama bisa menyewanya di Mamasewa. Selain lebih hemat, Mama bisa memilih beragam mainan supaya anak tidak cepat bosan.

Nah, jadi itulah beberapa tips yang bisa Mama perhatikan jika biaya pendidikan digratiskan tidak mencakup sekolah yang Mama incar. Semoga informasi ini bermanfaat dan bisa diterapkan!

Tinggalkan Balasan