Setelah Covid-19, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) kembali menetapkan darurat kesehatan masyarakat global untuk wabah monkeypox atau mpox. Penyakit yang juga disebut dengan cacar monyet ini sudah menewaskan sedikitnya 450 orang di episentrumnya, yakni Republik Demokratik Kongo.

Menurut laporan, kini monkeypox telah menyebar ke seluruh wilayah Afrika dan mulai terdeteksi di Eropa, Amerika, hingga Asia — termasuk di Indonesia. Maka dari itu Mama perlu waspada dengan mengenali gejala hingga cara mengobatinya. Semuanya telah kami rangkum di sini!

Apa Itu Monkeypox dan Kenapa Dinyatakan Darurat?

darurat monkeypox

Monkeypox yang sudah ditetapkan sebagai penyakit darurat kesehatan masyarakat global, merupakan salah satu penyakit yang disebabkan infeksi virus dari kelompok yang sama seperti penyakit cacar.

Penyakit yang sebenarnya sudah ditemukan para ilmuwan sejak tahun 1958 dan kasus paling banyak dijumpai di negara-negara Afrika Tengah dan Afrika Barat. Namun, belakangan ini wabah cacar monyet menyebar cepat hingga ke berbagai negara di dunia, termasuk Indonesia.

Penularan penyakit ini bisa terjadi melalui hewan ke manusia. Penularannya tidak hanya terjadi dari primata ke manusia—seperti namanya cacar monyet, tetapi juga bisa dari hewan lain, seperti tikus dan tupai yang terinfeksi.

Perbedaan Cacar Monyet dengan Cacar Air Biasa

Meski namanya sama-sama cacar, tetapi ada perbedaan antara cacar monyet dan cacar air, yaitu sebagai berikut.

1. Cacar Monyet

  • Infeksi virus monkeypox
  • Demam lebih dari 38 derajat
  • Ruam setelah 1 – 3 hari, mulai dari kepala, muka dan lengan, hingga ke telapak tangan dan kaki
  • Perkembangan ruam lambat, selama 3 – 4 minggu
  • Masa penyembuhan 2 – 4 minggu
  • Tingkat kematian hingga 11%

2. Cacar Air

  • Infeksi virus varicella-zoster
  • Demam 39 derajat
  • Ruam setelah 0 – 2 hari, mulai dari kepala dan ke beberapa bagian tubuh, tapi tidak di telapak tangan dan kaki
  • Perkembangan ruam cepat
  • Masa penyembuhan sekitar 2 minggu
  • Tingkat kematian jarang

BACA JUGA: Kasus Anak Cuci Darah Meningkat, Lakukan Ini Untuk Mencegahnya!

Gejala yang Bisa Dirasakan

Meski lebih “mematikan” dibandingkan cacar air, gejala penyakit Monkeypox atau cacar monyet lebih ringan. Berikut gejala-gejala berdasarkan periodenya.

1. Periode Invasi

  • Demam, yang menjadi gejala umum yang muncul di awal penyakit
  • Sakit kepala
  • Nyeri otot
  • Nyeri punggung
  • Kelelahan
  • Menggigil
  • Pembengkakan kelenjar getah bening
  • Muncul ruam 1 – 3 hari setelah mengalami gejala awal di seperti wajah, tangan, kaki, mulut, area genital, hingga area mata.

2. Periode Erupsi Kulit

  • Makula, yaitu lesi yang berubah warna, tetapi masih berbentuk datar.
  • Papula atau saat lesi sedikit terangkat
  • Vesikel atau kondisi saat lesi semakin berkembang hingga membentuk benjolan berisi cairan bening di dalamnya
  • Pustula atau saat cairan di dalam lesi berubah warna menjadi kekuningan
  • Lesi akan menjadi kering dan mengelupas
  • Setelah 2 – 4 minggu kondisi membaik dan menghilang dengan sendirinya

Faktor Risiko dan Proses Penularan

Ada dua faktor risiko yang bisa membuat seseorang terkena monkeypox atau cacar monyet, yaitu:

  • Kontak langsung atau konsumsi produk yang berasal dari hewan terinfeksi
  • Kontak langsung dengan pengidap cacar monyet

Sementara proses penularannya bisa melalui berbagai macam cara, seperti berikut ini:

  • Bisa menular pada ibu hamil dari plasenta ke janin
  • Dari hewan ke manusia, bisa melalui gigitan atau cakaran hewan terinfeksi
  • Paparan cairan tubuh atau darah dari hewan
  • Konsumsi produk hewan yang terinfeksi
  • Penularan dari manusia ke manusia melalui kontak langsung dengan luka infeksi, luka terbuka, saluran pernapasan, serta selaput lendir dari mata, hidung, atau mulut
  • Penggunaan barang-barang pribadi bersama dengan penderita
  • Hubungan seksual

Apakah Indonesia Juga Darurat Monkeypox?

Seperti yang disebutkan sebelumnya, wabah monkeypox sudah masuk ke Indonesia. Bahkan sejak tahun 2022.

Menurut dr. Mohammad Syahril, Sp.P, MPH, Juru Bicara Kementerian Kesehatan (Kemenkes), penderita kasus pertama adalah laki-laki 27 tahun yang memiliki riwayat perjalanan ke beberapa negara, seperti Belanda, Swiss, Belgia, dan Prancis.

Hingga 17 Agustus 2024, data terbaru Kemenkes telah mengonfirmasi 88 kasus monkeypox di Indonesia. Angka ini sempat mengalami lonjakan pada Oktober 2023 lalu.

Penyebaran kasus monkeypox terjadi di beberapa wilayah Indonesia dan paling banyak terjadi di Jakarta, yakni sebanyak 59 kasus. Sementara ada 13 kasus di Jawa Barat, 9 kasus di Banten, 3 kasus di Jawa Timur, 3 kasus di Yogyakarta, dan 1 kasus di Riau.

Namun, jangan panik dulu ya, Mam. Disebutkan bahwa dari 88 kasus yang terjadi, 87 kasus sudah dinyatakan sembuh. 

Cara Mencegah Terkena Cacar Monyet

Lakukan beberapa cara pencegahan di bawah ini agar terhindar dari cacar monyet sebagaimana yang sudah ditetapkan status darurat oleh WHO.

  • Hindari kontak dengan hewan yang bisa pembawa virus, seperti monyet, tikus, dan tupai. Penularan bisa melalui gigitan, cakaran, konsumsi daging, serta kontak langsung dengan cairan tubuh atau darah hewan yang terinfeksi.
  • Hindari kontak erat dengan dengan pasien cacar monyet.
  • Rajin mencuci tangan dengan air dan sabun. khususnya setelah menyentuh benda-benda yang banyak disentuh orang. Lakukan juga sebelum makan dan menyentuh wajah, serta setelah bepergian dan kontak dengan hewan.
  • Pakai masker untuk mengurangi risiko menghirup percikan air liur penderita saat bicara, bersin, atau batuk. 
  • Masak makanan sampai matang. Selain untuk menghindari risiko penularan virus monkeypox, memasak hingga makanan matang juga bisa mencegah infeksi bakteri dan parasit pada daging mentah.
  • Hindari hubungan seksual yang berisiko, seperti berhubungan dengan banyak pasangan dan tidak menggunakan pengaman.

Cara pencegahan lain yang juga bisa dilakukan adalah dengan melakukan vaksin. Vaksin cacar monyet yang tersedia di Indonesia adalah vaksin JYNNEOS, yang diberikan sebanyak 2 dosis dengan jarak antardosis 4 minggu. 

Namun, saat ini pemberian vaksin cacar monyet direkomendasikan untuk orang yang berisiko tinggi terinfeksi penyakit ini, misalnya:

  • Pernah kontak erat dengan penderita cacar monyet
  • Pekerja di fasilitas kesehatan yang merawat pasien cacar monyet 
  • Petugas laboratorium yang bekerja mengembangkan vaksin cacar monyet

Meski monkeypox sudah dinyatakan sebagai darurat kesehatan masyarakat global oleh WHO, tetapi Mama jangan panik. Mama bisa menyediakan alat kebersihan dan kesehatan untuk anak.

Misalnya sterilizer untuk memastikan botol susu dan peralatan makan anak terjamin kebersihannya dan air purifier agar anak menghirup udara bersih di rumah. Syukurlah, semuanya bisa disewa di Mamasewa.

Selain itu, ada juga berbagai mainan, seperti mainan learning and education, pretend play, dan music instrument sehingga anak tidak perlu terlalu sering main di luar rumah dan risiko terkena cacar monyet pun bisa diminimalisir.

Sekian informasi mengenai darurat monkeypox yang harus Mama tahu. Semoga Anda sekeluarga selalu terlindungi dan dalam kondisi sehat!

Tinggalkan Balasan